Napis 31,oktober 2017 SPR (sekolah peternakan rakyat) Lembu Seto yang
mendapatkan sertifikat nasional wilayah sumber bibit sapi Ongole ( PO ).
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
para kelompok untuk lebih mengenal dan kreatif sesuwai yang di harapkan oleh
pemerintah.
Pelatihan Rekording Ternak salah satu kegiatan yang sangat efesien di lakukan di
kelompok untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan sapi sapi kelompok yang di kandang maupun yang gaduh oleh
anggota.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Ardiyono
p. menyampaikan kepada semua anggota dan peserta kelompok tani ternak lain yang
telah mendukung wilayah sumber bibit yakni
Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede, Budi Upoyo Jatimulyo dan Surya Abadi
Bakalan lebih meningkatkan kegiatan kelompok agar pertemuan rutin selalu ada untuk menambah pengetahuan dan tukar pengalaman sesama anggota.
Motifasi dan arahan arahan oleh kepala dinas bahwa SPR
harus menjadi kelompok percotohan di beberapa wilayah kecamatan di kabupaten bojonegoro, tidak hanya itu Ardiyono juga
menghimbau kepada 4 kelompok yang berada di kecamatan tambakrejo untuk lebih meningkatkan SDM peternak supaya inovasi inovasi itu muncul di beberapa kelompok ternak.
Ada 4 SPR (
sekolah peternakan rakyat ) di kabupaten bojonegoro yakni SPR Mega Jaya Sekaran Kasiman, SPR
Lembu Seto Napis Tambakrejo , SPR Maju Bersama Drokilo Kedung Adem dan SPR Tunas
Barokah Soko Temayang.
Pada 31 oktober 2017 selasa siang Dinas peternakan dan
perikanan bojonegoro bersama Dinas peternakan Provinsi jawa timur di wakili
oleh Ibu Mita dan Zarkasi untuk memberikan pelatihan rekorder ternak di SPR lembu seto napis.
Kabid Budidaya Elfia Nuraini serta Kabid Agribis Wiwik
Sulisyawati juga turut ikut memberikan penjelasan dan motofasi kepada kelompok agar
lebih meningkat kreatifitas di dalam kelompok peternakan.
Untuk mempertahankan sumber bibit yang berada di beberapa kecamatan di bojonegoro, Dinas peternakan Provinsi Jawa Timur membuka peluang bisnis baru di dalam kandang ternak sapi PO sebagian untuk di gunakan bisnis penggemukan atau feetening sapi cross dengan modal pribadi.
Menurut Pak Zarkasi hal ini perlu di lakukan karena breeding/ pengembangbiakan membutuhkan waktu yang sangat lama, maka dari itu kelompok di perbolehkan menambah bisnis penggemukan untuk menopang ekonomi para anggota.