Senin, 04 Januari 2016

BENTUK KERJASAMA YANG TAK NAMPAK OLEH SANG PETANI DAN PETERNAK

ustan mandiri
Awal tahun 2016 adalah tahun yang menjadi momentum bagi petani dan peternak desa dolokgede yang mana pada awal tahun ini para petani memulai memetik kacang hijau yang telah menguning bertada sudah tua dan harus dia panen. Petani menanam dengan waktu  70 hari dengan harapan bisa memanen dengan sempurna, tahun sebelumnya petani desa dolokgede gagal untuk memanen kacang hijau yang di tanamnya, dengan susayah payah mereka rawat dengan harapat bisa menuai hasilnya, tapi apalah daya cuaca alam tak mau mendukungnya hanya pasrah yang mereka sampaikan..

Begitu pula dengan peternak juga terkena imbasnya, petani tak dapat menuai hasil panen peternakpun juga bisa kelabakan, kenapa peternak demikian?  pada saat itu kondisi cuaca tak bisa kompromi hujan yang terus menerus menjadikan peternak susah untuk mendapatkan rumput dan juga limbah hasil para petani yang gagal panen.

sawah mereka sudah tergenang penuh air di sebabkan tak ada rumput yang tumbuh di persawahan.
Tahun 2016 adalah tahun yang menjadi tahun berkah bagi tani ternak, pertumbuhan rumput yang tumbuh dimanan- mana menjadikan pemanjaan bagi para peternak untuk menyabitnya. Begitu pula dengan hasil  limbah pertanian  yang terbuang oleh petani kini di manfatkan oleh peternak dengan baik.

Musim saat ini berpihak pada kita tanaman petanipun juga bisa mereka nikmati hasilnya, begitu juga peternak juga memanjakan ternaknya dengan pakan hijauan yang melimpah ruah di mana-mana.

Petani dan Peternak tak dapat di pisahkan, sebab pelaku keduanya ini adalah sama - sama saling membutuhkan satu sama lain.

Minggu, 03 Januari 2016

SELAIN RUMPUT SETIA KELOMPOK TANI TERNAK JUGA PUNYA LAHAN RUMPUT ODOT UNTUK PAKAN KAMBING DOMBA

lahan milik ustan mandiri yang di tanami rumput odot
Pakan yang selama ini masih menjadi problema di  peternakan ruminansia yang berada di daerah kecamatan tambakrejo bojonegoro, sampai saat ini masih  blm mampu untuk mencukupi kebutuhan pakan ruminansia, kenapa demikian?  Pada umumnya peternak di pedesaan hanya memelihara kambing domba ataupun sapi hanya dengan jumlah yang terbatas, oleh karena itu kesiapan akan pakan tidak menjadi prioritas utama bagi para peternak tersebut. Jadi kesiapan lahan untuk tanaman pakan tidak terfikirkan bagaimana bisa berkembang pesat peternakan bila sistem ini masih di gunakan oleh para peternak dipedesaan.

Pada umumnya ternak yang berada di masyarakat bukanlah sebagai penghasil utama, tetapi itu di gunakan sebagai tabungan oleh mereka.
Hal tersebut sudah mejadi budaya di semua peternak yang ada di tengah - tengah masyarakat dolokgede dan sekitarnya, Kelompok tani ternak ustan mandiri telah mencontohkan kepada masyarakat untuk beternak dengan cara praktis dan juga mengatur menejemen peternakan yang baik.

Penanaman rumput adalah yang paling di rpioritaskan oleh sekelompok peternak ustan mandiri agar peternak menjadi ringan dan tak bersusah payah mencari pakan hijauan buat ternak yang di peliharanya. Kelompok peternak di dolokgede mulai memanfaatkan lahan yang kurang prodoktif untuk di jadikan lahan penanaman rumput hijauan guna mencukupi kebutuhan pakan sehari-hari, misal rumput odot,rumput jenis ini sudah di kebangkan di desa dolokgede untuk pakan hijauan domba kambing, selain itu rumput odot bisa di gunakan untuk pakan sapi dan juga kerbau dll.

Lahan dengan sekala 100 x 100 meter bisa mencukupi kebutuan domba sekitar 30 ekor dalam waktu 2 bulan, alat memang yang sering menjadi gendala utama bagi peternak' tapi kelompok tani ternak di dolokgede sudah mendapatkan bantuan alat perajang rumput ( coper ) dari dinas peternakan sebagai fasilitas kelompok yang telah di gunakan bersama sama.





Sabtu, 02 Januari 2016

DOMBA BISA BERANAK 2X SETAHUN

ustan mandiri dolokgede
Maraknya peternakan di daerah daerah pedesaan di wilayah bojonegoro saat saat ini, tetapi di dunia peternakan masih banyak hal yang seharusnya perlu di kuasai seorang peternak untuk lebih cepat mengembangbiakan dombanya.pada umumnya peternak di tengah tengah masyarakat masih blm mau memperhatikan teknik maupun metode dalam pengembangbiakan domba, sehingga mempengaruhi lambatnya populasi ternak domba.

Tidak hanya itu saja' kebiasaan peternak mengawinkan dombanya di saat usia setahun baru indukan domba di kawinkan dengan pejantan, padahal domba bisa berahi lebih cepat dari pada kambing dan jenis lainya.
Domba menunjukan birahi pertama di usia 5 bulan sampai 6 bulan, jika peternak blm bisa mengetahui ciri-ciri  domba birahi dalam waktu 24 jam birahi domba tersebut akan hilang begitu saja.

Dari permasalahan tersebut di atas peternak harus menunggu lagi 23 hari untuk melihat perkembangan selanjutnya apakah ciri-ciri birahi nampak lagi ataukah tidak, jika tidak berarti kita harus menunggu lebih lama lagi untuk mengetahui birahi selanjutnya.
harap peternak untuk mewujudkan 2 kali beranak dalam setahun menjadi gagal total.

Menurut Ketua kelompok ternak domba Ustan Mandiri , Muhammad ali domba  bisa beranak 2 kali dalam 1 (satu) tahun, jadi beternak domba lebih cepat untuk di kembangbiakan.
Dalam pengembangbiakan domba idealnya  bibit calon indukan yang paling tepat adalah  usia 5 bulan untuk tekniknya 10 indukan 1 pejantan.

Yang perlu di di perhatikan bagi peternak pengembangbiakan adalah mengenai jenetik domba yang baik dan berkualitas/ bibit unggul, peternak yang berada di tengah-tengah masyarak kebanyakan belum mau memperhatikan dan enggal memilih pejantan unggul untuk di jadikan sebagai pemacek/ untuk mengawini betina sehingga domba domba yang di pelihara semakin lama keturunanya semakin kerdil.

Ada banyak kasus dengan hal serupa berkaitan dengan perkawinan sedarah bagi ternak kita tanpa di sadari itu akan mempengaruhi hasil keturunanya.Maka dari hal tersebut peternak butuh ilmu untuk lebih mendalami ttg cara beternak domba yang baik.

Jadi di dalam beternak tidak di anjurkan ada perkawinan sedarah supaya bisa menghasilkan keturunan yang berkualitas dan bagus,


RUMPUT SETIA YANG MENJADI ANDALAN PAKAN HIJAUANYA KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI


Lahan rumput setia Ustan Mandiri Dolokgede

Awal musim hujan kali ini di sambut dengan sangat gembira oleh sekelompok peternak yang berada di desa dolokgede kecamatan tambakrejo kabupaten bojonegoro.sekian lama peternak merasakan betapa sulitannya untuk mencari hijauan pakan  druminansia sebagai  piaraanya.
Kemarau panjang telah melanda di  bojonegoro dan sekitarnya selama 7 bulan lamanya, sehingga  pakan hijauanpun tak ada yang tumbuh  di hamparan persawahan, bersamaan  dengan itu para peternak yang berada di dolokgede dan sekitarnya juga merasakan betapa susahnya untuk mendapatkan hijauan ternak.

Bulan yang menurut peternak bulan penuh berkah bagi ternak ruminansia adalah  bulan yang sudah sering turun hujan, sehingga rumput-rumputan bisa tumbuh subur dan segar yakni di bulan nopember hingga januari.
Pesta" itulah kata-kata yang sering mereka ungkapkan, dari hati  para peternak yang sedang mengistimewakan ternaknya di saat saat  musim penghujan kali ini.

Rumput liarpun bisa tumbuh dengan cepat dan subur, apalagi rumput yang ditanam dan di pelihara dengan baik oleh pemiliknya, salah satu contoh tanaman rumput setia milik ketua kelompok ternak Ustan Mandiri Muhammad ali desa dolokgede yang pertumbuhan sangat subur sekali.

Peternak bisa memanen  rumput jenis tersebut di kala usia 2 bulan untuk di jadikan pakan hijauan  sapi serta domba- dombanya.
teknis yang di gunakan oleh sekelompok peternak yang berada di desa dolokgede adalah menanam dengan metode panen setiap hari di tiap parit lahan rumput. Dalam waktu 2 bulan  peternak butuh 60  parit dengan panjang 100 meter untuk mencukupi kebutuhan pakan 3 ekor sapi dalam sehari.


Metode ini sudah di terapkan oleh kelompok ternak Ustan Mandiri dalam mencukupi kebutuhan pakan hijauan dalam kurun 2 bulan.  Karena pertumbuhan rumput tersebut sangat baik dan bagus di kasihkan ke ternak ruminansia di kala usia 2 bulan, sehingga peternak bisa mengatur dan menjadwal pergantian masa potong dan masa pertumbuhan  rumput tersebut.

Dengan cara ini menurut ketua kelompok ternak   sangat membantu dan meringankan bagi peternak untuk mencukupi kebutuhan pakan hijauan  pakan ruminansia sehari-hari.
Peternak yang kusus pengembangbiakan ruminansia di sarankan untuk memakai metode-metode seperti yang di lakukan oleh kelompok ternak ustan mandiri untuk cara beternak lebih praktis dan ekonomis dalam hal pakan.

Menurut ketua kelompok,  pengembangbiakan  ruminansia di wajibkan memakai pakan hijauan untuk meningkatkan  kesuburan reproduksi pada hewan ruminansia agar lebih cepat di usia  birahi dan juga untuk menjaga dan meningkatkan produksi susu bagi indukan yang menyusuinya. (  ali. ustan mandiri )

Senin, 21 Desember 2015

BELUM BISA MEMAKSIMALKAN KOTORAN TERNAK DOMBA DAN SAPI



kotoran sapi  semakin menumpuk di kandang ustan mandiri
Disaat musim penghujan mulai tiba suasana di kandangpun mulai mengeluarkan bau yang tak sedap bagi si anak kandang dan juga bagi para pengunjung,tetapi bagi si anak kandang bau seperti itu sudah biasa dengan suasana demikian.

Bagi kita pengunjung tak bisa menghindar dari bau yang tak sedap itu,kandang pada umumnya berbau entah bau kotoran maupun bau yang lain yang sudah bercampur dengan  bakteri di sekitarnya dan akhirnya menyebabkan kebusukan.

bagi peternak di wilayah pedesaan yang masih ber SDM rendah belum bisa mengatur dan menata lokasi juga blm bisa memanfaatkan dari kotoran kotoran sapi maupun kambing domba peliharaanya.
Keterbatasan pengetahuan yang dia punya mengakibatkan peternak di desa banyak yang menjalakan peternakanya dengan ala kadarnya ( tradisional).

Dari problem yang kita simak di atas menggambarkan bahwa peternak seperti ini wajib ada pembinaan oleh pemerintah yang terkait agar bisa berdaya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih untuk sejahteraan peternak.

Pengetahuan masyarakat peternak yang berada di dolokgede masih banyak yang masaih menggunakan sistem ala kadarnya, sehingga perkembangan populasi ternak blm bisa maksimal di banding di Desa lain.

Kotoran ternak misalnya, kotoran ini bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi si peternak jika di olah dan di kemas dengan praktis, misalnya aja di buat pupuk kompos, pupuk ini sangat baik bagi tanah yang unsur haranya sudah hilang di sebabkan oleh banyaknya pupuk kimia dari pabrikan.

Tetapi ini semua keterbatasan SDM dan alat pendukung  bagi sekelompok ternak di desa, sehingga pengetahuanya terhambat oleh itu semua, banyak peternak yang di pedesaan enggak menutup atau membuat rumah kompos untuk kotoran ternak sehingga tidak terkena sinar matatahari langsung dan hujan untuk menjaga kualitas kandungan yang di dalam kotoran tersebut.

Bagi yang sudah memiliki BIOGAS kotoran tersebut sudah di gunakan dengan maksimal oleh peternak  sehingga kascingnya dapat kita gunakan ternak cacing atau yang lain, setelah itu juga bisa di gunakan langsung sebagai pupuk yang paling bagus tanpa di proses kembali oleh peternak.

Itulah keterbatasan pengetahuan dan kemauan peternak di desa yang masih menggunakan tradisional. Kalau kita tarik kesimpilan dari sebuah artikel di atas banyak yang kita ambil dari sebuah peternakan untuk kesejahteraan bagi peternak, kita sudah irit berapa saja uang yang kita keluarkan untuk beli pupuk dan juga gas LPG yang kita gunakan untuk masak tiap hari.

Rabu, 16 Desember 2015

KANDANG USTAN MANDIRI DI JADIKAN TEMPAT SINAU BARENG PEMBUATAN PUPUK KOMPOS OLEH ADEMOS

Sinau bareng tetanen bersama ademos kerjasama Petro kimia gresik 
 Desember adalah bulan yang penuh berkah dan juga bln penuh bencana bagi sekelompok tani yang berada di daerah bojonegoro dan sekitarnya,  petani yang akan memulai merasakan hasil panenya merasa dek'dekan dengan cuaca yang semakin mengawatirkan bagi petani.

Awan tebal tampak jelas di atas desa dolokgede' itu menandakan bahwa tanda-tanda akan turun hujan sudah kelihatan, bersamaan itu petani mulai kebingungan dengan keadaan cuaca yang akhir-akhir tidak dapat di predisikan, tanaman yang seharusnya panen pada akhir tahun kini menjadi tanda tanya bagi para petani.

Hujan  yang terus meneru melanda desa dolokgede dan sekirtanya membuat para petani menjadi gundah akan hal kepanenanya.

Lembaga Sosial masyarakat ademos  yang satu-satunya  di Bojonegoro berkantor di desa dolokgede kec. Tambakrejo, sangat tepat mengambil momentum ini untuk memberdayakan masyarakat petani di dolokgede dan sekitarnya. hal ini di sampaikan oleh koordinator program mandirinya ademos Endra Mugi Rahayu pemuda yang melopori kegiatan-kegiatanya ademos di bidang pertanian.

Dalam kegiatan tersebut ademos mengemas kegiatan yang berjudul ' Sinau Bareng Pertanian Organik Ramah Lingkungan dan Metode Sekolah Lapang" sesuwai dengan logo ademos yang tertera gambar kesejahteraan , maka NGO ini memulai bergeraka di daerah ia tinggal.

Kegiatan yang ke tiga kalinya di lakukan oleh ademos bersama kelompok tani ,PPL serta kelompok Ternak yang berada di daerah sekitah desa dolokgede, pada hari Rabo tanggal 16 Desember 2015 kegiatan pembuatan Moll dan Pupuk Kompos di lakukan di kandang tani ternak Ustan Mandiri Dolokgede.

Tujuan dari pada kegiatan yang di lakukan oleh lembaga sosial masyarakat ademos yakni mengembalikan tanah yang sudah lama terkontaminasi pupuk kimia, sehingga tanah menjadi keras dan mengandung banyak penyakit tanaman.

ademos juga mengajak kepada para petani  agar memulai mencintai lingkungan agar supaya menjadi lingkungan sehat dan juga masyarakat sehat, dari beberapa materi di atas yang di sampaikan oleh Narasumber Fatqur Rhohim asala desa Ringintunggal kecamatan Ngayam, Go Organik di mulai dari kita sendiri baru orang lain.

Pertanian oragnik membutuhkan waktu yang agak lama juga'  sekitar 3 tahun untuk menjadi pertanian organik, dari  kegiatan kegiatan ini ademos menyiapkan lahan untuk demplot / percontohan masyarakat dengan luas 1 Hektar dengan letak sawah di belakang Balai Desa dolokgede.

Sinau bareng ini di rencanakan 16 x pertemuan dalam kegiatan tetanen, jadi pendapingan yang di lakukan ademos tidak tanggung tanggung mendampingi petani dolokgede dari workhsop hingga panen.

Sinau bareng di hadiri sebanyak 20 orang petani di sekitar dolokgede, dari kegiatan ini PPL selaku pendamping pertanian dari Dinaspun ikut menghadirinya.
Warsito A.ma.pd  berharap, pembuatan pupuk padat dan pupuk cair ini di harapkan petani bisa mengurangi biaya pupuk yang beli dari pabrik dan sebagai pupuk  alternatif bagi para petani dolokgede.
Beliau juga menambahkan bahwa tanah yang rusak akibat kebanyakan kimia dengan sistim pupuk kandang bisa kembali kesuburan tanah para petani.

Kutipan Ustan Mandiri dari Ketua GAPOKTAN dolokgede (M. Junaidi ) mengatakan bahwa kegiatan ini dapat merubah pola pertanian lama menjadi pertania baru bagi semua anggota kelompok tani  yang aktif dalam mengikuti kegiatan.




Minggu, 13 Desember 2015

BERITA ACARA PERGULIRAN KADO


                                                             
Ustan Mandiri


                                                              BERITA ACARA
PERGULIRAN DOMBA BANTUAN UGM YOGYAKARTA KERJASAMA PERTAMINA
KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDRI DESA DOLOKGEDE  KECAMATAN TAMBAKREJO KABUPATEN BOJONEGORO
    
Pada hari sabtu tanggal  dua belas.bulan desember tahun dua ribu lima belas. Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                    :  AHMAD HADI SHODIKIN
Jabatan                 :  ANGGOTA KELOMPOK
Alamat                  :  DOLOKGEDE RT, 04  RW 01
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama                    :  LAIJAH
Alamat                 :   DOLOKGEDE RT 04 RW 01
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA menyerahkan domba ekor tipis sejumlah 1 ekor betina, kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menyatakan telah menerima  Domba       betina ekor tipis dari pihak Pertama.

No
Jenis Ternak
Jumlah
1
Domba ekor tipis.
.1 ekor betina

Demikianlah berita acara serah terima domba ini di perbuat oleh kedua belah pihak, adapun ternak  tersebut dalam keadaan baik dan sehat, sejak penandatanganan berita acara ini, maka ternak tersebut, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, memlihara / merawat dengan baik serta berwajib menggulirkan kepada warga lain setelah beranak 2x dan anak ke dua berumur 4 bulan.

Yang Menerima :
PIHAK KEDUA




LAIJAH.

Yang Menyerahakan,
PIHAK PERTAMA




AHMAD HADI SHODIKIN
Bottom of Form

Mentahui
                              Ketua Kelompok                                                Kepala Desa Dolokgede

KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI BERBAGI TERNAK KE MASYARAKAT

Berbagi domba dengan warga anggota kelompok ternak ustan mandiri
Program pemberdayaan masyarakat yang di lakukan oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta kerja sama Pertamina sudah mulai tahab perguliran atau berkewajiban berbagi sama warga lain.
Ustan Mandiri kelompok  dari ketiga kelompok ternak binaan UGM telah melakukan kegiatan berbagi kapada warga di luar anggota kelompok di desa dolokgede dengan harapan desa dolokgede menjadi kampung ternak di wilayah kecamatan tambakrejo.

Sumiati 30 th anggota kelompok telah menyerahkan satu ekor domba betina kepada Laijah  40 th warga dolokgede Rt 04 Rw 01.  serah terima ini di saksikan oleh ketua kelompok dan juga di ketahui oleh Kepala Desa Dolokgede.  Sumiati sdh menaati perjanjian yg telah di buat dan di sepakati bersama kelompok bulan januari 2015 kemarin dengan isi perjanjian tersebut :

Anggota kelompok wajib berbagi kepada masyarakat apabila domba yang di pelihara olehnya sudah beranak 2x dan anak kedua umur 4 bln.  jika anggota sdh melakukan kewajiban ini dari kelompok, maka anggota sdh tidak mempunyai kewajiban yang berikutnya.

Untuk anakanya sepenuhnya milik anggota yang menggaduh.  kegiatan tersebut adalah yang pertama di lakukan oleh sekelompok tani ternak Ustan Mandiri untuk berbagi di masyarakat.   ( ali ustan mandiri) 

Selasa, 08 Desember 2015

CONTOH BERITA ACARA KEMATIAN HEWAN TERNAK



BERITA ACARA KEMATIAN TERNAK
Nomor  : 419/Kpts/OT.200/7/2015

Pada hari ini rabu legi,tanggal delapan belas,bulan nopember,tahun dua ribu lima belas, yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan ternak sapi pemerintah yang di terima oleh :
1.      Nama                                      :  Muhammad Ali
2.      Alamat                                    :  Desa Dolokgede Rt 04  Rw  01 Kec. Tambakrejo
3.      Dengan sidik ternak sebagai berikut  :
a.       Jenis ternak                      :  sapi
b.      Kelamin                            :  Betina
c.       Ras / Rumpun                 :  sapi PO ( Ongole )
d.      Umur saat kejadian         :  1 th
e.       Nomor  ertec/identitas  :  453
Bahwa ternak tersebut di atas telah mati karena keracunan rumput rayung pada tanggal 18 bulan 11 tahun 2015.
Demikian Berita Acara ini di buat dengan sebenarnya dalam rangkap 3 (tiga)untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
                                                                                                    Dolokgede,18 Nopember 2015
Mengetahui
Petugas Teknis Peternakan        Kepala Desa Dolokgede               Ketua Kelompok tani Ternak



       ACHAD MOECHID                     NUNUK SRI RAHAYU                           MUHAMMAD ALI
NIP. 19590826 1985 101001

Saksi – saksi               :

KANJIN                       :

TASAM                       :

NGARI                         :

KASIRIN                     :

SUPARJI                      :