Tampilkan postingan dengan label SOSIAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SOSIAL. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Oktober 2019

Cara Membentuk Kelompok Tani Ternak Yang Baik dan Benar

ustanmandiri.com   KTT ustan mandiri Berbagi informasi cara membuat kelompok ternak yang baik dan benar sesuwai juknis Dinas peternakan.

Banyak masyarakat yang berprofesi sebagai peternak, walaupun ternaknya sebagian besar sebagai tabungan keluarga.
Nah' kali ini ustan mandiri akan mengupas lebih detail tentang bagaimana membentuk komunitas peternak yang mempunya wadah terorganisasi.

1. Pembentukan kelompok.
Pembentukan kelompok ini tidak semata mata kelompok dibentuk hanya gegara akan mendapatkan bantuan, tapi melainkan kebutuhan untuk membuat wadah organisasi kelembagaan.
Dalam hal ini kelompok membutuhkan minimal 10 orang pemula untuk menjadi pengurus dan anggota yakni tiga penguru Ketua, sekretaris, bendahara sisanya anggota.

2. Berita Acara Pembentukan Kelompok.
Setelah pembentukan kelompok dengan nama tertentu yang telah disepakati secara mufakat, maka terbitlah yang namanya berita acara pembentukan kelompok yang mengetahui PTP ( petugas teknis peternakan ) Kecamatan dan Kepala Desa setempat. 
Selain itu daftar hadir dan struktur kepengurusan dilampirkan diberita acara pembentukan dan di arsipkan.

3. Ber SK Kepala Desa.
Karena Kelompok tani maupun kelompok ternak adalah lembaga yang dibawah naungan Pemerintah Desa (pemdes)  maka kelompok tersebut harus memiliki SK  (surat keputusan) dari Kepala Desa setempat.
Untuk memenuhi legallitas sesuwai peraturan dan perundang undangan, maka kelompok diwajibkan mempunyai SK dari Kepala Desa.

4. Pendataran Kelompok  ternak.
Setelah adminitrasi semua terpenuhi dari pemdes, langkah selajutnya adalah kelompok menggandakan dokumen asli untuk di arsipkan dan disipan di sekretariat.
foto copy Berita Acara dan SK  segera didaftarkan di Dinas Peternakan melalui PTP Kec. dilangsungkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan.

5. Adminitrasi Kelompok.
Setelah kelompok terdaftar, kelompok mempersiapkan buku-buku adminitrasi yang wajib dimiliki oleh kelompok yakni :
a.  Buku Tamu. 
Buku ini di sodorkan bagi semua tamu yang mengunjungi kelompok untuk mencatat Nomor  tangal, nama, instasi, keperluan, saran dan tanda tangan.
b. Buku Notulensi.
Buku ini mencatat kegiatan rapat maupun musyarah kelopok yang menerahkan ada pembahasan penting disetiap pertemuan.
c. Buku Daftar Anggota.
d. Buku kas kelompok.
c. Buku Agenda Surat.
d. Buku catatan pengembangan usaha.
e. Buku catatan eventaris dll.

6. Membuat Perencanaan Kegiatan.
Kelompok dalam hal ini dituntut untuk mampu melaksanakan kegiatan internal, misalnya pertemuan rutin dan kegiatan - kegiatan lain yang berhubungan dengan peternakan maupun perikanan.
Setiap kegiatan harus terdokumentasi baik di buku kegiatan maupun di websidte bilaman mempunyai.

Semoga catatan ini dapat membuat referensi dan memudahkan anda untuk membentuk komunitas peternaka  di Daerah kalian, semoga bermanfaat.

Rabu, 06 Desember 2017

Launching Pengembangan Usaha Kelompok Ternak Ustan Mandiri Dolokgede

Rabu 06 Desember 2017 Dolokgede mempunyai kelompok andalanya yakni kelompok tani ternak ustan mandiri yang mampu iku berpartisipasi membangun desa yang sesuwai amanat UUDesa No 6 tahun 2014.
Launching pengembangan kelompok ustan mandiri
Sesuwai rencana kelompok tersebut mempunyai inovasi dalam pengembangan usaha bersama untuk kelompok di akhir tahun 2017 yang di danai oleh Dana Desa pemerintah Desa Dolokgede.
Bakso, pentol dan sosis adalah usaha yang telah di launching pada hari rabu 6 desember 2017 dini hari, konsisten dan keseriusan para anggota kelompok untuk melakukan kegiatan dalam usaha pengembangan kelompok ternak.

Pada akhir tahun ini ustan mandiri memberikan 6 unid gerobak bakso, sosis dan penthol keliling pada anggota dan masyarakat sekitar kelompok untuk berwirausaha bersama.
inovasi tersebut di suguhkan kepada publik untuk sebagai contoh pemberdayaan di pedesaan yang benar benar sesuwai kebutuhannya.

Dalam acara launching pengembangan usaha kelompok tersebut di hadiri oleh empat instansi Universitas Brawijaya Malang UNIBRA Prof.Dr. Ir. Mochammad Junus,MS dan Dr.Ir. Mashudi, M.Agr.Sc Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Bapak Kepala Dinas Ardiyono P SH., M.Si berserta Dua Kabid budidaya dan Agribis, Bapak Camat yang di wakili oleh Bapak Anang Setyo Basuki Tambakrejo dan Kepala Desa Dolokgede Nunuk Sri Rahayu.

Kepala Desa Nunuk Sri Rahayau menyampai kepada peserta launching bahwa desa dapat membantu siapapun warga wasyarakat dolokgede dalam menjalankan usaha bersama sesuwai dengan amanat UUDesa, tetapi perkumpulan atau sekelompok warga yg bisa di bantu oleh dana desa ialah kelompok yang sudah berkutribusi terhadap desa yakni dengan cara ikut berpartisipasi membangun desa. dalam penyambutanya kepala desa juga menyampaikan syarat kedua kelompok harus berbadan hukum sesuwai dengan anturan dan perundang undangan.

Aprisiasi yang sebesar besarnya untuk ketua kelompok Ustan Mandiri Muhammad Ali telah di sampaikan di hadapan  peserta Launching oleh Kepala Dinas Peternakan Bojonegoro bahwa satu satunya kelompok ternak yang telah banyak berinovasi untuk perkembangan kelompok dan kesejahteraan anggota kelompok.



Senin, 19 Desember 2016

Berbagi Adalah Simbul Dari Kesejahteraan Bersama

Pemberdayaan Masyarakat peternak Dolokgede masih terus di lakukan oleh Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri.  Kali ini giliran Sakip anggota kelompok ternak domba menyerahkan 1 ekor domba betina ekor tipis kepada Ibu Kartinem Rt 01, bantuan hibah tahun 2015 yang lalu dari UGM Yogyakarta kerjasama Pertamina 37 ekor dan sudah berkembang menjadi 112 ekor.

Penyerahan Domba oleh Sakip anggota kelompok Ustan Mandiri Dolokgede
Ustan Mandiri adalah kelompok ternak satu-satunya di desa dolokgede yang komitmen mendukung program-programnya pemerintah  untuk memberdayakan masyarakat pedesaan terutama tani ternak.

Bentuk bantuan apapun  jika di kelola dengan baik dan benar pasti akan menjadi berkah bagi kita semua, tetapi jika bantuan tersebut di salah gunakan maka akan menjadi bencana bagi kita semua.  Anggota kelompok pak sakip yang tahun lalu mendapatkan bantuan 1 ekor domba dari UGM kini telah menjadi 5 ekor dalam 1 tahun terahir dan sudah melaksanakan kewajibannya berbagi ternak terhadap masyarakat lain maupun tetangga serta lingkungan. 

Seharusnya kelompok-kelompok ternak yang lain dapat melakukan hal yang sama agar kesehteraan dapat di rasakan bersama bersama.




Sabtu, 10 Desember 2016

Desa Dolokgede bercita - cita Menuju Desa Ramah Anak



Desa Dolokgede secara letak giorafisnya di daerah bagaian barat 46 km dari Ibu kota Kabupaten Bojonegoro, yang mana desa tersebut menjadi desa perbatasan 4 kecamatan di wilayah barat yang sebelah utara Dolokgede adalah desa pelem kecamatan Purwosari, sebelah timur perbatasan desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem dan sebelah selatan adalah Kecamatan Ngambon, jadi desa dolokgede adalah desa yang menjadi sentranya desa-desa dari kecamatan sekirnya.


Anak - anak desa dolokgede

Penduduk Desa Dolokgede berjumlah 1.801 jiwa  Dan  526 KK, dari data tersebut tepilah menjadi dua dusun, yakni dusun Kuluhan dan Dusun Dolokgede. Sebagian besar penduduk desa dolokgede mayoritas petani dan peternak, Jumlah ternak domba yang berada di desa dolokgede secara keseluruhan  adalah 689 ekor dan sapi 466 ekor, sedangkan luas lahan pertanian 307 Hektar.

Desa Dolokgede adalah desa yang terletak paling ujung timur dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Tambakrejo, yang mana desa tersebut menjadi dampak langsung dari kegiatang tambang minyak gas bumi oleh salah satu perusahaan Negara yang bernama Pertamina, Maka desa  ini termasuk desa Ring Satunya pertamina PEPC yang beroperasi di JTB blok Cepu yang di bojonegoro.

Dari beberapa potensi diatas yang belum pernah di lakukan sama sekali oleh pihak pemerintah maupun perusahaan adalah mengenai  perhatian kepada tunas-tunas bangsa,dalam hal ini anak-anak yang membutuhkan perhatian kusus untuk dilindungi dari ancaman-ancaman apapun.

8, Desember 2016 adalah aksi pertama yang di lakukan oleh LPKP ( lembaga pengkajian kemasyarakatan dan pembangunan ) jawa timur, membuat berkah bagi warga masyarakat desa dolokgede untuk memulai dan juga melindungi anak-anak yang berada di desa dolokgede.

Dari Program desa ramah anak menjadikan pembelajaran bagi warga masyarakat betapa pentingnya untuk melindungi serta memerikan perhatian khusus demi terpenuhi Hak-hak anak. 

Sebuah organisasi telah didirikan oleh Forum anak-anak desa dolokgede yang bergabung dalam FORNANDEG ( forum anak desa dolokgede) diharapkan menjadi sebuah organisasi peduli anak, agar anak – anak desa dolokgede terbebas dari kekerasan-kekerasan fisik maupun pesikis, Disamping itu juga anak-anak dolokgede sangat antusia dan semangat untuk menjalakan organisasi ini agar anak-anak dolokgede terbebas dari pekeja anak, anak-anak terlantar, anak yg putus sekolah, anak menikah di usia dini dan anak-anak terjerum di dalam narkoba.

Sebuah kebanggan tersendi bagi anak-anak desa dolokgede untuk bisa berpartisipasi dalam hal ikut membangun mental diri sendiri dan orang lain. Dari sinilah anak-anak bisa mendapatkan Hak-haknya yang seharusnya di dapatkan sejak dari kandungan Ibu. Hak yg seharusnya di dapatkan oleh anak adalah hak  hak hidup, hak perlindungan dan hak tumbuh kembang serta hak perlindungan dari kekerasan fisik maupun pesikis dan kekerasan lainya yang marak di akhir-akhir ini.

Dalam forum aksi gugus tugas yang telah di bentuk dan di SK Kepala Desa Dolokgede pada tanggal 8 Desember 2016 kemarin, Pemerintah desa membuka selebar lebarnya untuk di adakan pengaduan pengaduan ttg kekerasan yg di lakukan oleh pihak pengasuh anak untuk diselasaikan dengan cara yang ramah agar anak-anak di desa dolokgede bisa dapat tumbuh kembang yang sesuwai dengan UU tentang perlindungan anak.

Aksi yang di laksanakan kemarin adalah aksi yang pertama kali di lakukan oleh gugus tugas desa ramah anak dolokgede untuk mengidentifikasi permasalah – permasalahan tentang anak, untuk di jadikan agenda aksi di tahun tahun berikutnya.

Dari beberapa hasil diskusi Gugus Tugas dan FORNANDEG  hari kamis lalu, forum tersebut telah membuahkan hasil aksi-aksi yang akan di laksanakan serta beberapa persoalan-persoalan yang menimpa pada anak desa dolokgede.

Rabu, 28 September 2016

ACARA PUNCAK HUT RI DI DOLOKGEDE


Karnaval Dolokgede Kec. Tambakrejo Bojonegoro.
HUT RI ke 71 yang dilaksanakan pemerintah desa dolokgede pada tanggal 28 september 2016 sore dini hari, acara yang di tampilkan berbagai kegiatan yang sebagai acara puncak yakni, karnaval besar besaran  dilangsungkan kesenian ketoprak di malamnya.

Karnaval di ikuti 14 Rt , SDN Dolokgede dan juga SMPN II Purwosari untuk memeriahkan acara puncak kegiatan 17san tersebut, tidak hanya kesenian Drumbend ada juga Reog
, Angklung,dll,  tiap-tiap Rt menampilkan kesenian tersendiri dengan modal sendiri.

Rt 06 menampilkan drumbend dari jawa tengah untuk mengiringi jalanya karnaval tersebut. jumlah drumbend dalam kegiatan karnaval di desa dolokgede berjumlah 3 kelompok drum bend yang berbeda selain itu ada dua reog yang berbeda pula.

Dolokgede Gempar hari ini, kegiatan yang paling akhir dan puncak acara 17 san di ikuti 1200 peserta karnaval dan kesenian terheboh dan gempar di desa dolokgede.

Minggu, 18 September 2016

PENINGGALAN KKN MAHASISWA UGM YOGYAKARTA AYAM KAMPUS (Kampung Jawa Super)

Ayam Joper/Kampus di dolokgede
Pemberdayaan yang sangat nyata telah di lakukan oleh Mahasiswa KKN PPM UGM Yogyakarta di desa Dolokgede Kec. Tambakrejo Bojonegoro.
Sekelompok Peternak dan Petani di desa tersebut yang bergabung di Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri telah mendapatkan bantuan ayam jawa super alias ayam Kampus, yang di bagikan kepada anggota kelompok dengan jumlah 1000 ekor lebih pada tahun 2015 dan 2016.

Ayam tersebut telah berkembang mencapai 1.326 ekor, jumlah tersebut sangat menurun dari bantuan yang telah di terima pada saat penerimaan dengan jumlah 1000 DOC, karena dalam proses perawatan DOC  banyak yang mati sehingga sangat mempengaruhi lambatnya populasi tersebut.

Dari 18 orang peternak yang berhasil hanya sejumlah 9 orang  yang mampu merawat dan mengembangkanya.
dari 9 orang tersebut adalah pak Karno dengan jumlah ayamnya 430 ekor, Junaidi 350 ekor, Ali safi'i 70 ekor, Pardan 123 ekor, Suwarno 43 ekor, Satin 80 ekor, Suparji  150 ekor, Kusnan 30 ekor dan Samsuri 50 ekor.

Kuliyah kerja nyata yang di lakukan Mahasiswa UGM perlu di contoh oleh KKN yang dari Universitas yang lain, KKN tidak hanya bisa pindah kost kostsan aja tapi ada kerja nyata yang bisa di rasakan oleh warga masyarakat yang di tempati  supaya masyarakat bisa dapat transferan ilmu dan juga dapat mempraktekan di desa.






Minggu, 11 September 2016

DAMPAK PROGRAM DARI PERTAMINA EP DI MASYARAKAT TIUNG BIRU

Pujiono Desa Kalisumber Rt 10
Dapak dari program pemberdayaan yang di lakukan oleh Pertamina Ep Cepu kerjasama dengan Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan LPKP malang jawa timur mulai terlihat di kalangan masyarakat desa kalisumber kecamatan tambakrejo.

Salah satu Pujiono 42 th asal desa kalisumber rt 10 telah berhasih mengembangbiakan kambing jawa randu secara alami dan juga penggemukan domba ekor tipis di desa kalisumber.
Empat tahun yang lalu penduduk desa kalisumber belum ada peternak yang secara higenis dan moderen, begitu LPKP datang dengan membawa program peternakan kambing dan domba barulah desa tersebut sedikit demi sedikit berubah peternaknya dalam mengelola ternak kambing dan dombanya.

Salah satu contoh yang dapat dibuat percontohan di masyarakat adalah Pujiono, bapak satu anak tersebut mempnyai kandang kambing satu unid dengan kapasitas 12 ekor dan kandang domba 20 ekor untuk di buat sebagai kandang percontohan masyarakat desa kalisumber.

Tidak hanya kandang yang standar tetapi Pujiono juga mempunyai metode pakan untuk penggemukan domba dengan cara di fermentasi sama halnya yg telah di ajarkan oleh LPKP empat tahun lalu.
Kandang tersebut berencana akan dibuat sebagai kandang penuh kreasi dan juga insfirasi kelompok untuk membuat inovasi yg menjadi aicon desa kalisumber.

Minggu, 13 Desember 2015

KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI BERBAGI TERNAK KE MASYARAKAT

Berbagi domba dengan warga anggota kelompok ternak ustan mandiri
Program pemberdayaan masyarakat yang di lakukan oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta kerja sama Pertamina sudah mulai tahab perguliran atau berkewajiban berbagi sama warga lain.
Ustan Mandiri kelompok  dari ketiga kelompok ternak binaan UGM telah melakukan kegiatan berbagi kapada warga di luar anggota kelompok di desa dolokgede dengan harapan desa dolokgede menjadi kampung ternak di wilayah kecamatan tambakrejo.

Sumiati 30 th anggota kelompok telah menyerahkan satu ekor domba betina kepada Laijah  40 th warga dolokgede Rt 04 Rw 01.  serah terima ini di saksikan oleh ketua kelompok dan juga di ketahui oleh Kepala Desa Dolokgede.  Sumiati sdh menaati perjanjian yg telah di buat dan di sepakati bersama kelompok bulan januari 2015 kemarin dengan isi perjanjian tersebut :

Anggota kelompok wajib berbagi kepada masyarakat apabila domba yang di pelihara olehnya sudah beranak 2x dan anak kedua umur 4 bln.  jika anggota sdh melakukan kewajiban ini dari kelompok, maka anggota sdh tidak mempunyai kewajiban yang berikutnya.

Untuk anakanya sepenuhnya milik anggota yang menggaduh.  kegiatan tersebut adalah yang pertama di lakukan oleh sekelompok tani ternak Ustan Mandiri untuk berbagi di masyarakat.   ( ali ustan mandiri) 

Senin, 02 November 2015

30% ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI KAUM PEREMPUAN

Pertemuan rutin kelompok Ustan Mandiri devisi sapi
Ustan Mandiri Adalah Kelompok Peternak yang menjalakan 3 bidang ternak yang di kembangkan di desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, yakni di Devisi Unggas, Devisi domba dan Devisi sapi.
Kelompok ternak yang beranggotakan 68 orang di satu desa ini benar - benar menjalakan pemberdayaan masyarakat di tinggat pedesaan.

Ketua kelompok , Muhammad Ali salah satu pemuda yang mendapatkan piagam Katagori social Entrepreneur dari Mensesneg RI, pemuda berusia 35 tahun telah banyak memberi contoh di masyarakat dan memberdayakanya untuk membangun desa.

Dari jumlah 68 orang 30 %nya adalah kaum perempuan, keterlibatan perempuan dalam kelompok ternak Ustan Mandiri menjadi pemicu semangat terhadapa masyarakat di sekitas desa dolokgede, ternyata beternak tidak hanya di lakukan oleh kaum peria saja, tetapi perempuan juga bisa melakukanya.

kegiatan yang di lakukan pada hari Senin tanggal 2 Nopember 2015 di kantor ademos adalah, kegiatan musyawarah kelompok tentang pembahasan peraturan kelompok untuk di jadikan ADART kelompok di devisi sapi.

Peraturan yang telah di sepakati bersama kelompok di harapkan menjadi pakem bersama untuk memajukan dan mengembakan peternakan yang ada di desa Dolokgede dan sekitarnya.
Selain itu musyawarah juga menghasilkan tentang tata cara menggaduh sapi kelompok  beserta persyaratannya.

Kelompok peternak membuka lebar-lebar kepada warga desa Dolokgede untuk bisa bergabung di kelompok peternaka dengan persyaratan yang telah di sepakati oleh anggota kelompok.

Jadi ketua kelompok bertujuan untuk memberdayakan masyarakan, bukan untuk merahih kekayaan diri sendiri tetapi bagaimana untuk menciptakan kesuksesan bersama-sama.