Sabtu, 10 Oktober 2015

KABID BUDIDAYA MENGGADENG 3 KELOMPOK TERNAK STUDY LAPANG DI SEMARANG


Kabid Budidaya Dinas Peternakan Bojonegoro Bersama Staf dan Pengurus Tri Nugraha Fram
 Kabid Budidaya Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro beserta stafnya, menggandeng 3 peternak di wilayah bojonegoro untuk melakukan kegiatan Study Lapang di Tri Nugraha Fram Ngetasan Semarang jawa tengah.

Dari Study Lapang Kabid Budidaya bersama ketiga kelompok ternak merespon langsung apa yang di jadikan materi oleh Tri Nugraha fram, Bambang W ttg pakan andalannya.

Dari kegiatan yang berlangsung 1 hari di kandang Tri Nugraha Fram mengupas segala aktifitas yang di lakukan anak kandang serta pakar-pakarnya peternakan di Tri Nugraha Fram.

Salah satu contoh yang selama ini masih menjadi problema di peternak masalah sering berubahnya pakan di peternak mengakibatkan perkembangan ternaknya tdk setabil.

Oleh sebab itu langkah Dinas Peternakan dan Perikanan melalaui kabid Budidaya melakukan kegiatan untuk menbah pengetahuan pakan di daerah yang sdh maju di bidang peternakan, salah satu pilihan yakni Tri Nugraha Fram' Yang beralamat di kecamatan Nggetasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Kegiatan ini bukan sekedar jalan-jalan belaka tetapi benar-benar study yang harus di kembangkan di Bojonegoro di tempat kelompok peternak bianaan Dinas peternakan dan Perikanan.

Ustan Mandiri  salah satu dari ketiga kelompok ternak yang di gandeng Dinas untuk mengikuti kegiatan study ini sangat antusias dengan ilmu yang di berikan kepada dirinya tentang metode pakan yang ekonomis dan efesion.
gudang pakan Tri Nugraha Fram


Dari Beberapa materi yang di berikan menurut peternak  adalah tentang cara mengidentifikasi bahan pakan yang melimpah di daerah bojonegoro untuk segera di kirim ke Tri Nugraha Fram untuk di lef  secara gratis untuk di ketahui seberapa banyak  kandungan yang ada di dalam bahan tersebut.

Tri Nugraha Fram berharap , bojonegoro bisa menyuplai bahan pakan kepada peternakan yang di semarang yang selama ini masih kekurangan stok pakan.( ali.Ustan Mandiri)
 

Jumat, 02 Oktober 2015

TAHUN BERSEJARAH KELOMPOK PETERNAK USTAN MANDIRI DOLOKGEDE


Dukumen Ustan Mandiri tahun 2012
" RAMAH LINGKUNGAN,BAU SEPERTI SARI TEBU "  itulah judul yang terera di sebuah koran terkenal di jawa timur khususnya Radar Bojonegoro.

Tanggal 9 April tahun 2012 adalah tahun bersejarah bagi kelompok ternak Ustan Mandiri yang berdiri di Desa Dolokgede di mana pada saat itu, Dinas Peternakan di buat penasaran oleh seorang pemuda yang kreatif dan inovatif dalam hal pakan ruminansia yang tiba-tiba muncul di media terkenal, menunjukan ke publik bahwa beternak kambing domba bisa di lakukan dengan cara di kasih pakan alternatif.

 Rumput segar bukan lagi bahan primer untuk pakan ternak kambing domba. inovasi ini di lakukan oleh sekelompok peternak Ustan Mandiri Dolokgede dengan membuat berger kambing domba.Sehingga, cocok untuk budidaya ternak kambing domba.

Itulah bahasa yang tertulis di sebuah media yang beredar saat itu, dari situlah kelompok Ustan Mandiri langsung di kenal dari berbagai daerah di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Dinas melakukan mepping ke desa tersebut lewat PTP ( Petugas Teknis Peternakan ) Kecamatan Tambakrejo untuk melakukan kebenaran keberadaan ttg penulisan di media Radar Bojonegoro tersebut.

Moeqid yang akrab di pangil di PTP Kecamatan Tambakrejo, Beliaulah yang menemukan keberadaan Ustan Mandiri yang akhirnya di temukanya di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro untuk memverifikasi hal tersebut.

Dinas Peternakan Bojonegoro langsung membimbing Ustan Mandiri agar kelompok peternak ini segera di legalkan sesuwai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku di pemerintah.
agar supaya dinas mudah untuk pembinaan dan juga mudah untuk menyalurkan bantuan - bantuan yang di butuhkan.

Dukumen ini di ambil dari Kliping yang di simpan oleh kelompok peternak Ustan Mandiri di sebuah sekertariat kecil yang berada di dekat kandang percontohan. 

Kamis, 01 Oktober 2015

PELATIHAN MENEJEMEN KELEMBAGAAN KELOMPOK


Pelatihan di University Club UGM Yogyakarta
Dua hari bersama Direktur CSR Pertamina Pusat Bp.Agus Masud di GADJA MADA University Club Yogyakarta. Dalam rangka Pelatihan peternakan Domba dan Kambing yang di lakukan oleh UGM kerjasama  Pertamina, UGM  mengundang 3 kelompok peternak yang berada di daerah Ring kerja pertamina yang menerima dampak langsung dari perusahaan.

Ustan Mandiri salah satu kelompok peternak yang mendapakan undangan pelatihan merasa sangat senang sekali, bahwa ilmu yang di berikan oleh UGM Fakultas Peternakan membuatnya menjadi peternak mandiri dan berinovasi.

Dalam mewujudkan impian yang sangat besar, ketua kelompok beserta pengurus Ustan Mandiri sangat antusias terhadap program yang di selenggarakan oleh Fakultas Peternakan UGM kerjasama Pertamina.

Pelatihan yang di gelar selama 2 hari menghasilkan sebuah insfirasi bagi para peternak untuk memperkuat kelembagaan serta membenahi apa yang menjadi kekurangan di dalam berkelompok ternak.

Ustan Mandiri mempunyai cita-cita untuk membuat kampung ternak di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro,dari cita-cita tersebut ketua beserta pengurus, anggota memperkuat dan kompak membuat sebuah percontohan  yang berada di Desa Dolokgede untuk  masyarakat sekitar.

Percontohan sdh berjalan selama 2 tahun  terahir, Ustan Mandiri menyuguhkan kepada masyarakat sekitar  Dolokgede  dalam bentuk penggemukan domba serta pengembangbiakan domba lokal.

Di Dolokgede sudah di kembangkan domba lokal yakni domba ekor tipis yang bulan januari tahun 2015 di bantu oleh UGM kerjasam Pertamina.
kandang percontohan pun banyak di temui di desa dolokgede berbagai bentuk sekala rumah tangga hingga sekala besar.

Untuk mewujudkan impian besar itu, para pengurus dan anggota kelompok Ustan Mandiri Berusaha untuk puasa selama satu tahun  tidak menjuala ternak dombanya agar domba yang di pelihara menjadi banyak  dan baru mereka jualanakanya.

 



Minggu, 20 September 2015

CARA MEMBUAT BERGER PAKAN DOMBA


ketua kelompok tani ternak Ustan Mandiri membuat Berger pakan Domba
Musim kemarau yang sering di jadikan alasan  tiap peternak  dalam mencari pakan ruminansia kususnya di daerah Bojonegoro dan sekitarnya. tanaman yang biasa di tanam di ladang maupun sawah kini mulai mengering semua, mata airpun juga mulai sulit tuk keluar sehingga para peternak menjual ternaknya untuk membeli pakan.

Dari problema di atas menjadi inspirasi bagi kelompok tani ternak " Ustan Mandiri" untuk membuat pakan alternatif  menghadapi musim kemarau  panjang yang menjadikan para peternak Galau.

Muhammad ali ketua kelompok tani ternak" Ustan Mandiri"berbagi ilmu cara membuat  Berger pakan domba  yang menjadi pakan alternatif bagi peternak. Bagi yang berada di wilayah kering untuk menggunakan pakan berger harus mengetahui cara membuatnya dan komposisinya agar tak menurangi nutrisi yang ada di dalamnya sehingga kambing domba tetap sehat dan gemuk.

Bahan pakan yang di buat Berger  kelompok tani ternak Ustan Mandiri berupa rumput rumput kering,dedak/katul,ampas tahu,garam,molase,probiotik,mineral mix,dan air. untuk membuat pakan burger ini dengan cara rumput kering di rajang dengan ukuran maksil 1 centi meter kemudian di aduk sama katul, ampas tahu setelah tercampur merata, siapkan ember di isi air larutkan molase dan garam kemudian di kasih probiotik dan di aduk.

Rumput yang sudah di aduk sama katul tersebut di siram air yang sudah tercampur molase kemudian di aduk hingga merata, setelah merata lalu di masukan ke dalam drum plastik dan di padatkan terlebih dahulu  sebelu di tutup rapat,dengan tujuan agar udara tidak dapat masuk kedalamnya, tapi perlu di ingat bahwa pakan berger tidak boleh kelebihan air biar tidak menjadi busuk.

Burger siap disajikan kepada domba setelah 7 hari dari penyimpanan yang kedap udara. Pakan burger akan berbau harum dan wangi apabila cara meraciknya benar dan tidak bocor dari tempat penyimpananya. jika berbau busuk berarti pakan tersebut mengalami ke bocoran sehingga memgakibatkan tumbuhnya bakteri yang mengakibatkan tumbuhnya jamur.

komposisi pakan :
70  kg  rumput kering
20  kg  katul
10  kg  ampas tahu
1    kg  garam
100 ml Probiotik
1    liter molase
Air  secukupnya.

Selamat mencoba.




4 KELOMPOK BINAAN USTAN MANDIRI DI BOJONEGORO BARAT


Pertemuan rutin yang di lakukan kelompok ternak Rukun makmur Kalisumber
Sebuah desa yang teretak di tengah-tengah wilayah kecamatan tambakrejo, yang mana desa tersebut di juluki kawasan "Tiung Biru" Blok Cepu, kegiatan penambang sumber alam yang di lakukan PT Pertamina Ep cepu ini telah menjadi aicon desa Kalisumber.

Melihat kegiatan-kegiatan yang di lakukan para pekerja perusahaan tak ada henti-hentinya, hal ini juga sama kegiatan -kegiatan yg di lakukan oleh para warga masyarakat di sekitar pengeboran.
Beternak adalah menjadi pilihan satu- satunya yang menjadi sumber penambahan ekonomi bagi warga desa kalisumber.

Kelompok peternak Rukun Makmur, yang mempunyai impian besar dalam mewujudkan percontohannya di hadapan masyarakat sekir bahwa  beternak juga bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari tanpa menggatungkan pekerjaan dari orang lain.

kegiatan yang di lakukan tanggal 19 hari sabtu september 2015 kemarin, kelompok mengajak kepada semua anggota mengadakan pertemuan rutin yang bertujuan membahas tentang perkembangan- perkembangan kelompok dalam melakukan kegiatan.
pembuatan kandang percontohan kelompok Rukun Makmur

Kelompok yang terbentuk 3 bulan yang lalu ini tak lepas dari binaan Kelompok peternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede, ketua kelompok ustan mandiri Muhammad ali  menjelaskan kepada anggota kelompok Rukun Makmur bahwa, kecamatan Tambakrejo telah menjadi daerah kawasan ternak di wilayah  Kabupaten Bojonegoro.

Ustan Mandiri tercatat sudah mempunyai binaan 4 kelompok peternak di wilayah Bojonegoro barat yakni, kelompok ternak " Sumber Harapan" Desa Payaman Kec. Ngraho, kelompok peternak "Rukun Makmur" Desa kalisumber Kec. Tambakrejo,kelompok ternak " Surya Abadi" kec. Tambakrejo dan" Karya Bhakti" Desa Ngasem Kecamatan Ngasem.

Kelompok peternak binaan Ustan Mandiri berdiri bukan untuk mencari cari bantuan dari pihak lain, tetapi berdiri untuk membentuk jaringan antar  kelompok peternak dalam menghadapi problema di peternakan. Misal: Desa payaman adalah desa penghasil kedelai terbesar di kecamatan Ngraho, jadi bagi kelompok peternak yang menjadi binaan bisa saling mengisi  satu sama lain.

Untuk wilayah Tambakrejo potensinya adalah dedak/katul  limbah gabah giling padi terbesar di  desa Bakalan kawasan ini  berada di wilayahnya kelompok "Surya Abadi" sedangkan Desa Dolokgede Sebagai Koordinator peternak yang meliputi pembinaan serta memenuhi kebutuhan Bibit,obat,dan juga bahan-bahan pakan fermentasi.

Jadi demikian kelompok-kelompok ini diadakan agar para peternak bisa saling membutuhkan dan juga saling tukar kaweruh dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

 

Minggu, 13 September 2015

KORBAN KEPENTINGAN PEMANGKU JABATAN



 
bentuk sosialisasi petan
Desa yang maju adalah desa yang mana desa tersebut bisa mengembangkan potensi-potensi desa serta pontensi masyarakat untuk di berdayakan. Memang tidaklah mudah untuk merubah menset masyarakat, dan tidak sulit  pula memberdayakannya jika seorang pablik figur dapat memberikan contoh yang positif, serta banyak kreatifitas yang bisa menghasilkan sebuah karya.

Fenomena di masyarakat di akui dan tidak, bahwa masyarakat di desa masih ber SDM rendah di banding desa atau kelurahan yang dapat meneima dampak langsung terhadap informasi-infomasi yang penting bagi maasyarakat.
Kita selalu beranggapan bahwa masyarakat kita sering kita fonis sulit dan susah di ajak maju, sulit di  berdayakan,sulit di ajak musyawarah yang sering kita dengar adalah masyarakat kito kolot.

Semua rangkaian di atas kuncinya adalah sorang “ HUMAS “bagaimana hubungan masyarakat dengan pemimpin/pablik figure,bagaimana cara menyampaikan informasi/sosialisasi kepada masyarakat.

 Pihak-pihak yang berkepentingan di di balik kesuksesan yang mereka impikan, tak ada sifat yang mencerminkan bahwa masyarakat harus cerdas dan dapat menerima informasi-infomasi yang membuat masyarakat cepat dan mudah  untuk di mengerti.
Kadang-kadang seorang pablik figur masih banyak yang bermain politik, untuk membatasi masyarakat dalam menerima informasi  dan  pendidikan masyarakat. Menurut ilmu pemberdayaan maasyarakat, seorang pablik figur/ pemimpin, berkewajiban untuk memberdayakan rakyatnya bukan sebaliknya.

Sesuwai judul di atas masyarakat juga ingin pintar,masyarakat juga kepingin cerdas, masyarakat juga kepingin produktif jangan  selalu di cekik.
HUMAS /Pemimpin selalu berpendapat bahwa warganya/masyarakatnya sulit untuk di berdayakan, ini adalah alasan yang tak masuk akal.  Masyarakat mudah untuk di ajak komunikasi,tetapi masyarakat punya adat dan cara berkomonikasi agar sosialisasi bisa mudah mereka terima.

Sosialisasi yang resmi dan formal blm tentu dapat di terima dengan baik oleh masyarakat.  seorang ORGANISER langkah yang pertama lakuakan adalah mepping, pendekatan.  Langkah langkah seperti ini memang lebih efektif dan mengena untuk memetakan masyalah.

Pemimpin tidak selalu benar, pemimpin harus bisa bermasyarakat  dan berbaur kepada warga,  bersikap sok kuasa akan menjadi tumpulnya ujung tobak di masa kepemimpinanya mendatang.

Para pakar bemberdayaan masyarakat mengatakan bahwa, cara yang paling mudah untuk menyampaikan informasi ataupun sosialisasi terhadap masyarakat adalah bertatap muka, menunjukan sikap kemasyarakatan kita, jika perlu bertempat tinggal bersama mereka, berinterksi langsung di tempat-temapat mereka berkumpul dan berpenampilan sama dengan mereka.

Sosialisasi yang tepat adalah berkomonikasi langsung kepada masyarakat dengan menggunakan Bahasa yang mudah di mengerti olehnya,jangan selalu menggunakan Bahasa yang lebih gaul dan keren jika masyarakat masih dalam keadaan polos/istilah Bahasa jawa adalah orang deso, karena Bahasa tersebut tidak selalu di mengerti olehnya.
Penampilan mempengaruhi kita dalam bermasyarakat, petani lebih senang bergaul sesame orang petani, maka  seorang organizer harus bisa menjiwai petani juga agar lebih harmonis dalam menyampaikan sesuatu hal yang harus petani mengerti.

Kondisi masyarakat kita yang berada di pedesaan yang ber SDM rendah menjadi gendala percepatan pertumbuhan ekonomi serta lambatnya laju pembangunan. Kadang sifat egois yang selalu melekat pada diri seorang pemimpin menjadikan tidak berdayanya masyarakat.

Kamis, 10 September 2015

GEMPITA ANGKLUNG DOLOKGEDE


Amy fals Dio Varantika pemegang group gempita angklung dolokgede



Music tradisional angklung di Dolokgede tambakrejo bojonegoro,   anak muda di bawah usia 20 tahun sangat enjoy memainkan music angklungnya dengan lagu lagu campursari dan dangdut koploan.

 7 personil angklung dolokgede group gempita angklung dolokgede mulai terbentuk satu bln yang lalu bersama KKN UGM . Tim Pemngabdian pemberdayaan  masyarakat dolokgede sangat cepat  dan tanggap  menangkap potensi anak muda yang mempunyai bakat seni musik untuk di angkat dan di berdayakan.

 Amy Fals Dio Varantika kelahiran tahun 1996 alumni SMK Purwosari  jurusan RPL ( Rekayasa Perangkat Lunak),  telah lihai dalam memainkan angklungnya sehingga  group ini dalam sekejab saja kelarisan job. 

Tieam KKN telah bekerja keras untuk mendidik dan membinak ank-anak muda yang bergabung dalam organisasi karang taruna  dolokgede. . Awal terwujudnya group anggklung ini adalah, KKN terinspirasi  terhadap pengamen angklung di  Malioboro Yogykarta.

Dolokgede adalah sasaran yang paling di incar oleh KKN UGM untuk di jadikan desa  percontohan yang kreatif dan inovatif. Peternakan, kesenian Industri kreatif sablon,dan Batik adalah menjadi program andalan bagi KKN UGM yang saat ini di kembangkan di dolokgede.

Penggerak kegiatan  tersebut mayoritas kalangan anak muda dengan sloganya “ yang muda yang berkarya  inilah bibit pemuda yang akan bisa membangun dan membawa perubahan bagi desa.
 
Gempita angklung Dolokgede sudah masuk di you tube pada saat manggung di sebuah kafe yang ternama di kota bojonegoro, ini adalah salah satu bukti dolokgede bisa di kenal dunia.  

PERCONTOHAN BIOGAS DI USTAN MANDIRI

Bantuan Biogester Ustan Mandiri Dari Dinas Peternakan Propinsi jawa timur.
Pengedropan peralatan biogester bantuan Dinaas Peternakan Propinsi Jawa Timur di Ustan Mnadiri Dolokgede. peternakan adalah sumber penambahan  rezeki bagi para tani ternak di kawasan kecamatan tambakrejo.sebagian besar para tani ternak di wilayah pedesan belum mampu untuk mengolah limbah kotoran ternak yang seharusnya bisa di proses menjadi pupuk organik , misal kotoran sapi yang kian menumpuk tiap pagi hari yang selalu menjadi pemandangan terindah bagi para peternak samping kandang masing-masing.

Dari sinilah kelompok tani ternak Ustan Mandiri menyalurkan idenya untuk memanfatkan kotoran sapi di proses  menjadi Biogas  untuk menghemat LPG untuk memasak. kotoran sapi yang sudah selesai di proses menjadi biogas bisa langsung di buang ke ladang maupun sawah tanpa ada proses terlebih dahulu.

Bagi peternak yang punya kreatifitas dan inovasi yang  tinggi bisa di gunakan untuk ternak cacing dan suluri sebagai medianya.
 Ustan Mandiri yang bergerak di devisi sapi perupaya agar  kotoran sapi bisa di manfaatkan dengan sebaik mungkin.  untuk meringankan para petani dalam mengolah tanah para petani perlu  kita siapkan  SDM  agar mampu menciptakan kelompok yang tangguh dan mandiri.

Kelompok tani Ternak Ustan Mandiri telah mengajukan kembali peralatan biogester yang rencanaya akan di pasang  di beberapa titik kandang-kandang percontohan.  Kelompok bertujuan agar bisa memaksimalkan dalam pemanfaatan kotoran sapi di kelompok.