Tampilkan postingan dengan label pelatihan. peternakan.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pelatihan. peternakan.. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Agustus 2020

Disnakan Latih Peternak Deling Sekar, Buat Pakan Ternak

 

ustanmandiri.com  Disnakan Latih Peternak Deling Sekar, Buat Pakan Ternak.  Upaya memberdayakan para peternak untuk genjot populasi di Bojonegoro, Dinas Peternakan dan Perikanan keliling desa di wilayah per Kecamatan.

Sesuwai hasil Musrenbang dua tahun yang lalu banyak desa desa di kabupaten mengajukan berbagai pelatihan salah satu pelatihan bidang peternakan yakni pakan kosentrat untuk sapid an domba.

Selasa 25 agustus 2020, Kepala Bidang  (kabid) Agrisbinis, Wiwik Sulistya,  Disnakan Bojonegoro melatih 30 orang peternak  di Balai Desa  Deling Kecamatan Sekar, guna meningkatkan pengetahuan dan tehnologi pakan ternak.

Menurut Kabid, kontinuitas sebuah pakan menjadi kunci utama kesuksesan dalam menjalan usaha peternakan “ “ Yang paling penting bila menjalankan usaha ternak, pakan harus tersedia terus menerus “  pungkasnya saat memeberikan pebinaan peternak.

Di Tempat yang sama, Sekertaris Desa, berharap setelah ada peatihan dan pembinaan ini menjadi bermanfaat dan bisa merubah pola beternak yang lebih modern” Semoga pelatihan hari ini dapat beranfaat bagi para peternak di desa ini “  tandasnya saat meberikan sabutanya.

Dalam pebinaan, Dinas Peternakan selalu menggandeng Ketua Kelompok Tani Ternak  Ustan Mandiri, Muhammadali,  untuk meberikan pengalamanya tentang pebuatan inovasi pakan kosentrat untuk penggemukan sapi jantan.

Pemuda yang sekaligus perintis KTT Ustan Mandiri ini, dengan sapaan akrabnya  Ali, menjeaskan, ada tiga kunci membuat yangtak boleh di hilangkan salah satu adalah Serat, Karbohidrat dan Protein “Tiga Kunci yang tak boleh di hilangin saah satu yakni bahan serat, karbohidrat  dan protein “ katanya, saat meberikan materi pakan.

Rabu, 10 Januari 2018

Konsep Penggemukan Sapi

Penggemukan sapi memang sangat menguntungkan dan juga menghiurkan bagi pelaku bisnis peternakan, dengan sistim penggemukan membutuhkan minimal 4 bln hingga 5 bulan, tetapi bagi Muhammada ali 37 th asal desa dolokgede ini menggemukan sapinya dengan jangka panjang yakni minimal satu tahun.

ustan mandiri dolokgede
Dengan waktu satu tahun sapi yang di pelihara ini sudah menunjukan hasil yang memuaskan, tetapi biaya pakanpun akan membekak terlalu tinggi, tapi bagi ali biaya tak menjadi masalah karena harga sapipun juga naik lebih tinggi di banding penggemukan yang hanya 4-5 bulan.

Manajemen penggemukan tentunya sangat berbeda dengan manajemen pembibitan, kalau penggemukan hijauan tidaklah menjadi pakan setiap hari ataupun  sebagai pakan wajib seperti halnya pembibitan.

Biaya pakan sangat tinggi di banding biaya pakan pembibitan, hal itu di karenakan pada pakan alami dan pakan yang bikin sendiri maupun pakan yang dari pabrik.  Pakan alami hanya cukup dengan rumput sapi sudah bisa terjaga pada reproduksinya, berbeda dengan penggemukan hijauan hanya butu 30 % saja setiap harinya.

Jika anda beternak dengan sistem penggemukan, pertama yang harus anda perhatikan adalah tentang postur tubuh bibit yang akan di gemukan.
Kedua jangan beli bibit yang sudah gemuk, belilah yang kurus tetapi jogroknya dapet dan ideal  karena itu semua berpengaruh pada harga dan kualitas sapi itu sendiri.
Ketiga sapi yang akan di gemukan harus kita kasih obat cacing dulu agar pakan yang di berikan bisa mudah di serap oleh rumen dan bisa menjadi daging.
Ke empat yang harus di perhatikan adalah kesehatan sapi itu sendiri, injek vitamin menjadi penting ketikan anda akan memulai penggemukan sapi jantan.

Dan yang terahir adalah perawatan, perawatan di sini adalah sebagai kewajiban yang harus di lakukan setiap hari oleh para peternak untuk selalu memperhatikan ternak di saat makan dan juga minum, untuk  minum harus selalu tersedia di sebelah tempat pakan.

3 x sehari usahakan sapi jantan yang di gemukan di madikan agar supaya  pori-porinya pada kulitnya bisa terbuka dan juga terhindar dari bakteri parasit yang menempel pada badan sapi, nah begitulah informasi dari kelompok ternak ustan mandiri dolokgede yang selalu berbagi pengalaman pada para peternak.  selamat mencoba.

Selasa, 12 Desember 2017

Cliricidy Sebagai Pakan Kambing Terbaik


Indahnya beternak kambing dengan sistim terpadu, jarang peternak di bojonegoro menggunakan sistim terpadu karena terbentur beberapa hal yang tidak dapat di selesaikan oleh peternak itu sendiri, contoh lahan pakan ternak.

Lahan Hijauan Ustan Mandiri Dolokgede
Di dalam peterkan lahan hijauan adalah hal yang sangat vital dan sangat penting yang harus di miliki oleh peternak itu sendiri, apa bila hal tersebut tidak dimiliki oleh peternak maka produksi ternak tidak akan bisa meningkat produksinya sesuwai yang di harapkan.
Ustan Mandiri kelompok tani ternak yang bergerak di bidang pengembangbiakan kambing dan sapi ongole (PO)  di Desa Dolokgede Kec. Tambakrejo Bojonegoro, kelompok ini  telah mampu memberikan contoh kepada seluruh peternak di bojonegoro secara luas.
Rumput setia dan leguminosa adalah sebagai pakan andalan ternak mereka, lahan 1 hektar rumput setia untuk pakan sapi 13 ekor dan pagar hidup leguminosa adalah pakan kambing yang bernutrisi tinggi dengan protein mencapai 22 -24% setara dengan lamtoro.
Cliricidy/gamal/sono langu yang telah ditanam 5 tahun lalu oleh ketua kelompok ternak Muhammad ali 37 th sebagai percontohan para peternak sekaligus menjadi bahan pakan kambing  di ustan mandiri Dolokgede.
Tanaman gamal /cliricidy agak berbahaya bagi peternak pemula karena tanaman tersebut mengandung racun apabila langsung di kasihkan kambing, di ustan mandiri kambingnya sudah terbiasa dengan pakan tersebut trik yang di pakai oleh ustan mandiri adalah memotong tanaman cliricidy tidak langsung di kasihkan ke kambing tapi di angin-anginkan terlebih daluhu selama 3 jam baru di kasihkan.
Di bojonegoro banyak peternak di bidang veetening dari pada breeding kenapa demikian?  beternak dengan sistem breeding membutuhkan waktu yang lama dan ketersediaan pakan hijauan yang cukup sedangkan untuk veetening/ penggemukan tidak harus menggunakan hijauan sudah mampu menambah berat badan, tetapi jika breeding dengan sistem tersebut reproduksi pada sapi betina agak terganggu di sebabkan oleh pakan itu sendiri.
Pengembangbiakan kunci suksesnya berada di hijauan pakan.

Minggu, 19 November 2017

Lahan Rumput Ustan Mandiri Menjadi Kunjungan Peserta Pelatihan

Pemberdayaan kelompok yang di lakukan oleh pemerintah desa mulyorejo dapat respon positif bagi warganya, di hari yang kedua dalam pelaksanaan pelatihan beternak kambing yang telah di danai oleh desa, peserta sangat tertarik melihat aktifitas dari ketua kelompok tani ternak ustan mandiri yang begitu santainya dalam menjalankan kegiatan sehari hari.
Kunjungan di HPT ustan mandiri dolokgede

Ternak sapi 14 ekor dan kambing jawa randu 7 ekor di sikapi dengan santai tanpa rekoso sama sekali, merumput 1 jam untuk satu hari dari sinilah peserta pelatihan sangat tertarik dan antusia kepingin meniru dan mencoba hasil pelatihan ternak juga pelatihan bikin pakan berger serta silase.

Dan sangat menariknya lagi peserta pelatihan begitu berkunjung di kandang lalu di lanjutkan ke HPT (hijauan pakan ternak ) yang di miliki ustan mandiri dengan lus 1 hektar rumput setia, peserta menjadi kaget dan terbengong melihat tanah begitu luas di tanami rumput.

Hal yang sangat aneh di daerah sekitar jika ada orang menam rumput  menjadi bahan omongan yang tak sedap karena di anggap bahwa orang tersebut sdh tidak doyan makan nasi beras.

Begitu peserta di jelaskan dan di ajak hitung-hitungan baru sadar manfaat dan keuntungan menanam rumput hasilnya sangat luar biasa. 
Sebelum praktek membuat pakan peserta di berikan waktu diskusi selama 1 jam untuk membahas apa yang di lihat di kandang maupun di lahan hijauan.

Sistem peternakan terpadu yang di laksanakan oleh ustan mandiri sudah berjalan selama 5 tahun, dengan kegiatan penanaman hijaun hingga produksi makanan olahan dari daging.


Senin, 07 Desember 2015

RUMPUT TUTON SANGAT BERBAHAYA JIKA DI BERIKAN TERLALU MUDA UNTUK DOMBA

Jenis rumput yang bisa menjadi Bloat pada domba

Kekeringan telah usai, rumput hijau dan legumpun sdh mulai menampakan daun-daunya, begitu juga rumput yang mulai tumbuh hijau di ladang dan pematang sawahpun juga ikut menghiurkan bagi ternak untuk memakanya.
Begitu pula dengan peternaknya terlena dengan bahaya yang akan menyerah ke ternak ruminansia yang di peliharanya. Kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa rumput yang masih muda membawa mala petaka bagi ternak kita, misal rumput tuton nama yang terkenal di daerah kelompok tani ternak ustan mandiri desa dolokgede.

Rumput tuton di daerah ustan mandiri sangat tumbuh lebat di berbagai lahan maupun persawahan bahkan di hamparan perladangan. Para petanipun merasa tergagu dengan adanya jenis rumpit tersebut karena tanaman yang sudah mulai tumbuh seperti, kacang hijau tak bisa tumbuh dengan normal karena kalah dengan pertumbuhan rumput tuton tersebut.

Pada umumnya jenis rumput ini tak beracun untuk pakan domba maupun sapi,  tetapi rumput jenis ini bisa menjadi berbahaya bagi ternak kita, mengapa demikian?  rumput jenis ini bisa membuat Bloat bagi domba maupun sapi   jika masih terlalu muda kecuali di keringkan terlebih dahulu.

Rumput Tuton ini aman di kasihkan di ternak kita, tetapi dengan syarat rumput tersebut harus sudah berbunga, jika belum lebih baik rumput jangan kita kasihkan pada domba atau sapi kita.

Senin, 30 November 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BOJONEGORO ADAKAN BIMTEK PENANGANAN PENYAKIT HEWAN MENULAR

Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro  30 Nopember 2015
Bimbingan teknis yang di selenggarakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro jawa timur untuk melatih para  kelompok peternak agar supaya peternak bisa menanggulangi dan mengidentifikasi penyakit hewan yang menular.

Tidaklah mudah memang menangani hal di atas, oleh sebab itu kegiatan yang di lakukan oleh Dinas Peternakan kali ini adalah mendidik peternak agar cepat merespon dan tanggap tentang penyakit  menular pada hewan ternak, tetapi bukanlah menjadi gendala ataupun rasa takut untuk beternak bagi para kelompok peternak di daerah bojonegoro.

Kabid Kesehatan hewan Drh. Catur Rahayu .K mengatakan bahwa Bojonegoro adalah salah satu Kabupaten yang menjadi penyangga peternakan di wilayah Provinsi jawa timur.
Oleh sebab itu kegiatan yang di lakukan oleh Dinas sebagai wujud kepedulian terhadap para peternak dan juga kelompok ternak untuk lebih telitin dan jeli terhadap penyakit hewan yang menular.

Tujuan kegiatan  yang di lakukan adalah salah satunya   supaya bisa mempercepat mengadopsi program yang telah di canangkan oleh Pemerintah pusat untuk peternakan, selai itu tujuan dari pada kegiatan ini adalah  mencetak kader - kader para peternak supaya  lebih ahli dalam menangani segala penyakit hewan ternak yang  menular.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 100 orang meliputi  peternak, PTP, Pukeswan,Praktisi dan juga RPH di  Bojonegoro.

Selain itu Kadin Ir.Subekti MM  juga menghimbau kepada pelaku peternakan di bojonegoro kelompok ternak, pengusaha peternakan dan pelaku peternakan, agar lebih waspada dengan adanya penyakit menular yang sudah boming negara kita misalnya, flu burung yang pernah menyerang di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu Kadin Juga berpesan kepada petugas-petugas Peternaka agar mengawasi lalu lintas ternak yang sering lalulang di wilayah bojonegoro, terutama di wilayah perbatasan jawa tengah.

Kadin juga menjelaskan  kepada kelompok tani ternak se bojonegoro tentang aturan-aturan pemerintah yang mengatur tentang sebuah perkumpulan,organisasi,lembaga dll yang berada di tengah - tengah masyarakat agar segera mendaftarkan kelompoknya atau lembaganya yang berada di desa atau kelurahan untuk di buatkan akte Notaris. 
Menurut UU  Nomor 23  2014  yang akan di berlakukan  tahun 2016 kelompok di haruskan berbadan hukum dan mendaftar ke Menkuham ibuhnya.

Kapasitas Dinas dalam hal ini adalah hanya sebagai jembatan para kelompok ternak untuk melakukan kegiatan kegiatan yang di lakukan di dalam kelompok.
Narasumber Drh. Bambang Himawan
Bambang Himawan Kepala lapboratorium kesehatan hewan Kabupaten Tuban menjelaskan ke para peternak, bahwa virus / penyakit pada hewan ternak tidak bisa di lihat dengan kasat mata, maka dari hal tersebut peternak agar lebih berhati-hati terhadap penyakit hewan yang menular.
Penyakit  yang di bawa oleh ternak bisa menular kepada manusia melalui gesekan , udara  tanah,pakan,peratan dan juga air serta manusia.

Penyakit yang menular pada hewan ternak menurut Bambang Himawan  ada 25 penyakit yang  sesuwai keputusan Menteri Pertanian No.4026/kpts/OT.140/4/2013 di antaranya adalah :
  1. Anthak
  2. Rabies
  3. Salmonellosis
  4. Brucellosis ( B abortus)
  5. Avian Influenza
  6. Porcine Reproduktive and Repiratory Syndrome
  7. Helminthiasis
  8. Septicaemia Epizootica
  9. Nipah Virus Enchepalitis
 10. Infectius  Bovine Rhinotracheitous
 11. Bovine Tuberculosis
 12. Leptospirosis
 13. Brucellosis  ( B. suis)
 14. Jembrana
 15. Surra
 16. Paratubercullosis
 17. Toxoplasmosis
 18. Classical Swine Fever
 19. Swine Influenza Novel
 20. Campylobacteriosis
 21. Sistecercosis
 22. Q Fever
 23. Penyakit kulit dan kuku
 24. Bovine Spongiform encephaloparthy (BSE)
 25. Rift Valley Fever ( RVF)

Dari beberapa penyakit yang di atas kelompok di harapkan bisa mengetahui dan juga mencegah agar penyakit tersebut tidak merambah ke ternak lain serta menular pada manusia.

Sabtu, 10 Oktober 2015

KABID BUDIDAYA MENGGADENG 3 KELOMPOK TERNAK STUDY LAPANG DI SEMARANG


Kabid Budidaya Dinas Peternakan Bojonegoro Bersama Staf dan Pengurus Tri Nugraha Fram
 Kabid Budidaya Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro beserta stafnya, menggandeng 3 peternak di wilayah bojonegoro untuk melakukan kegiatan Study Lapang di Tri Nugraha Fram Ngetasan Semarang jawa tengah.

Dari Study Lapang Kabid Budidaya bersama ketiga kelompok ternak merespon langsung apa yang di jadikan materi oleh Tri Nugraha fram, Bambang W ttg pakan andalannya.

Dari kegiatan yang berlangsung 1 hari di kandang Tri Nugraha Fram mengupas segala aktifitas yang di lakukan anak kandang serta pakar-pakarnya peternakan di Tri Nugraha Fram.

Salah satu contoh yang selama ini masih menjadi problema di peternak masalah sering berubahnya pakan di peternak mengakibatkan perkembangan ternaknya tdk setabil.

Oleh sebab itu langkah Dinas Peternakan dan Perikanan melalaui kabid Budidaya melakukan kegiatan untuk menbah pengetahuan pakan di daerah yang sdh maju di bidang peternakan, salah satu pilihan yakni Tri Nugraha Fram' Yang beralamat di kecamatan Nggetasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Kegiatan ini bukan sekedar jalan-jalan belaka tetapi benar-benar study yang harus di kembangkan di Bojonegoro di tempat kelompok peternak bianaan Dinas peternakan dan Perikanan.

Ustan Mandiri  salah satu dari ketiga kelompok ternak yang di gandeng Dinas untuk mengikuti kegiatan study ini sangat antusias dengan ilmu yang di berikan kepada dirinya tentang metode pakan yang ekonomis dan efesion.
gudang pakan Tri Nugraha Fram


Dari Beberapa materi yang di berikan menurut peternak  adalah tentang cara mengidentifikasi bahan pakan yang melimpah di daerah bojonegoro untuk segera di kirim ke Tri Nugraha Fram untuk di lef  secara gratis untuk di ketahui seberapa banyak  kandungan yang ada di dalam bahan tersebut.

Tri Nugraha Fram berharap , bojonegoro bisa menyuplai bahan pakan kepada peternakan yang di semarang yang selama ini masih kekurangan stok pakan.( ali.Ustan Mandiri)
 

Rabu, 03 September 2014

Ustan Mandiri, Bagaikan Sekolah Ternak Domba Bojonegoro


Kandang Penggemukan Ustan Mandiri


Bojonegoro (UstanMandiri) Tersebar di 5 lokasi yang ada di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Kelompok Ternak Usaha Tani (Ustan) Mandiri siap berbagi ilmu dalam hal peternakan.

Terutama ternak domba ekor tipis, yang memang dikenal sebagai jenis domba tahan cuaca. Mulai dari pembuatan kandang yang menggunakan konsep mudah dan cepat, hingga bagaimana membuat pakan fermentasi dari limbah lahan pertanian.

Ustan Mandiri yang dipimpin oleh Muhammad Ali ini, memang mengkhususkan diri untuk mengembangkan domba ekor tipis dengan pakan fermentasi.
5 lokasi demlot sebagai kandang percontohan tersebut, ditempatkan di rumah sebagian dari 21 anggota Ustan Mandiri yang telah berdiri sejak 3 tahun lalu. Yakni di kediaman Muhammad Ali (RT 04/01), Ali Safi’I (RT 04/01), Adik Susanto (RT 02/01), Kisnadi (RT 06/02), serta di kediaman Virgiawan Listanto (RT 11/03).
Pemberian pakan fermentasi pada ternak.

"Saat ini ada 77 ekor, siapapun boleh datang untuk belajar bersama," ujar Muhammad Ali.

Menurut Ali, sengaja dipilih jenis domba ekor tipis yang mempunyai daya tahan lebih dibanding jenis lainnya, agar peternak dapat lebih tenang.

Selain itu, pakan fermentasi yang dikembangkan juga akan mengurangi ketergantungan peternak akan daun-daun hijau. "Kalau mau belajar bikin pakan fermentasi juga boleh," tambah Ali.
(UstanMandiri)