Senin, 27 Juni 2016

JERAMI PADI UREA AMONIASI OLEH UNIVERSITAS BRAWIJAYA


Pembukaan Pelatihan oleh Kepala Dinas Peternakan Bojonegoro
Pelatihan peningkatan kapasitas SDM kelompok tani ternak yang menjadi wilayah sumber bibit sapi PO
 ( ongole) di desa napis kec. tambakrejo kab. bojonrgoro jawa timur.
Berbagai upaya di lakukan oleh dinas Peternakan dan Perikanan nggulo wentah/ menggembleng para petani ternak untuk meningkatkan pengetahuan peternak dalam segi pakan,pupuk,kesehatan ternak,dan pemanfaatan hasil - hasil limbah pertanian yang belum di manfaatkan secara maksimal.

Pelatihan ketiga yang di rencana dalam satu bulan 4 kali pertemuan setiap hari senin jam 10.00 Wib, di laksanakan di sekretariat Lembu Seto Napis,Tambakrejo.
Kelompok pendukung wilayah sumber bibit Lembu Seto Napis, Ustan Mandiri Dolokgede, Budi Upoyo Jatimulyo,Sinar Abadi Bakalan, dan Sumber Barokah Kalisumber Tambakrejo.

Dalam pertemuan yang ke empat  di hadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ardiyono Purwanto,SH. M.Si serta Kabid Agribis Wiwik Sulistyo Spt, MM

Pelatihan tersebut di hadiri 5 desa di kecamatan tambakrejo yang menjadi desa pendukung wilayah sumber bibit Lembu Seto desa napis.
Narasumber Prof.Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS, Dr. Ir. Mashudi, M.Agr.Sc dan Dr.Ir. Marjuki,MSc menjelaskan pakan jerami padi yang di amoniasi bisa di ganti dengan apa saja misal tebon jagung dan lain-lain.

Pakan yang menjadi masalah besar di dunia peternakan terutama di bojonegoro, bahwa Bojonegoro sudah menjadi wilayah sumber bibit sapi PO onggole, maka wilayah tersebut di fokuskan dan di latih secara inten untuk bisa menjadi peternak-peternak handal di bojonegoro.

Menurut Prof.Chuzaemi bahwa urea itu sangat membantu sel dan serat mudah tercena di dalam tubuh sapi.
Urea juga merupakan sumber gas NH3yang murah dan mudah di dapat, tujuan dari penggunaan urea adalah meningkatkan nilai gizi jerami padi yaitu meningkatkan protein, meningkatkan daya cerna, meningkatkan konsumsi cerna, dan meningkatkan reproduksi pada sapi.

Pembuatan jerami padi urea amoniasi harus tertutup menurut Prof. gas yang berada di jerami tidak menguap keluar tetapi gas tersebut agar terserab oleh jerami  yang sdh di buat.
Untuk pembuatan pakan tersebut siap di sajikan kepada ternak sapi jerami amoniasi umur 10 - 14 hari.
Perbandingan bahan 100kg  100 kg air + 4 kg urea.
Pakan model tersebut bisa di simpan sampai berbulan bulan bahkan satu tahunpun tak jadi masyalah.

Jadi pakan sejenis amoniasi ini dapat meningkatkan protein yang sangat tinggi bagi hewan ternak.
Dari beberapa jenis pakan Prof. Chuszaemi juga memberikan ilmu cara membuat pakan silase yang bagus dan berkualitas karena pakan silase terdapat sumber energi dan protein tinggi.

Sabtu, 25 Juni 2016

PENANAMAN BIBIT KALIANDRA DI LAHAN KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI

Penanaman bibit kaliandra
Kuliayah Kerja Nyata yang di laksanakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bertempat di desa dolokgede takbakrejo telah melakukan satu hal kegiatan di masyarakat.
Kegiatan penanaman Leguminosa tanaman hijauan pakan yang berkadar protein tinggi untuk kebutuhan pakan kambing domba.

Kegiatan yang kedua kalinya setelah perencanaan bersama kelompok tani ternak Ustan Mandiri dalam hal penanaman Kaliadra untuk pakan kambing domba.
Sabtu 25 juni 2016 Mahsiswa KKN melakukan penanaman bibit kaliandra di lahan hijauan kelompok Ustan Mandiri dolokgede.

Kegiatan ini telah menjadi program sejak awal dari pelaksanaan KKN yang berada di dolokgede sejak tahun 2014-2016. 
Di tahun 2016 kali ini yang terahir kalinya desa dolokgede mendapatkan jatah kegiatan pelaksanaan KKN UGM untuk membantu dan mengabdi di masyarakat baik di bidang peternakan maupun bidang industri kratif dan juga banyak bidang-bidang lainya.

Kamis, 23 Juni 2016

2 KELOMPOK TERNAK ADAKAN DISKUSI BARENG BERSAMA KKN UGM YOGYAKARTA DI DOLOKGEDE

Diskusi pelaksanaan kegiatan ternak KKN UGM Yogyakarta
Penanggung jawab bidang Village Breeding Center domba kambing  KKN PPM UGM Yogyakarta Yunda Aditya Cristin dan Jonathan Wibowo membuka diskusi bersama yang perdana di kegiatan Kuliyah Kerja Nyata di dolokgede Bojonegoro.

Kamis malam 24 juni 2016 menjadi agenda pertemuan dua kelompok Ustan Mandiri dolokgede tambakrejo dan Rukun Mulyo desa bondol Kec. Ngambon yang menjadi binaan UGM melakukan diskusi bareng merencanakan kegiatan minggu depan yang akan di lakukan oleh  mahasiswa UGM bersama kedua kelompok tersebut.

Kegiatan minggu depan  yang akan di lakukan adalah penanaman Leguminosa tanaman Kaliandra di lahan hijauan kelompok Ustan Mandiri dan Rukun Mulyo Bondol.
Abdul salam mengidentifikasi permasalahan - permasalah yang di alami oleh kelompok untuk di jadikan bahan diskusi bareng mencari solusi dan di jadikan bahan kegiatan oleh KKN di kelompok Rukun Mulyo desa Bondol.







KKN PPM UGM AKAN BERSINERGI DENGAN KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI

Surfai lahan hijaun ustan mandiri KKN UGM 2016
Penerjunan KKN PPM UGM 2016 yang ketiga kalinya di desa dolokgede kecamatan tambakrejo bojonegoro jawa timur, kini yang terahir kuliayah kerja nyata di desa dolokgede.
Kegiatan awal yang di lakukan oleh tim KKN jurusan Peternakan melakukan surfei lokasi lahan hijauan milik kelompok ustan mandiri yang menjadi percontohan peternakan kambing domba di bojonegoro barat.

Program tahun 2016 kelompok tani ternak Ustan Mandiri mulai bermimpi membuat kampung wisata ternak yang nantinya akan di bantu oleh tiem KKN UGM untuk menyiapkan segala persyaratan untuk menjadikan sebuah kampung ternak di desa dolokgede.

Membuat kampung ternak tidaklah mudah di wujudkan perlu waktu 4-5 tahun untuk mewujudkan sehingga kelompok perlu membuktikan kekompakanya dan semangat yang tinggi juga lider-lider yang berjiwa sosial besar sebagai pelopornya.

Dalam surfai KKN akan membantu kelompok untuk sebuah tanaman leguminosa dengan tanaman Kaliandra yang akan di tanam di lahan hijauan sebagai pagar hidup rumput odot dan setia.
Tidak hanya itu Mahasiswa KKN juga ada bantu sekaligus menanam rumput brachriaria,stek batang kolojono, dan kaliandra tanaman yang berjenis isekitarnya.

pelaksanaan penanaman akan di lakukan hari sabtu tanggal 25 juni 2016 bertempat di lahan hijauan kelompok Ustan Mandiri Dolokgede, kegiatan tersebut akan di lakukan bersama dengan anggota dan pengurus kelompok dan di bantu oleh mahasiswa KKN UGM Yogyakarta.

DINAS PETERNAKAN BOJONEGORO MELATIH KELOMPOK MENJADI PETERNAK TERPADU



 
kiat sukses menjadi peternak

Kepala dinas peternakan dan perikanan kabupaten bojonegoro menginfomasikan bahwa populasi hewan ternak kambing domba di kabupaten bojonegoro mencapai 200.000 ekor.
Maka dari itu bojonegoro termasuk  daerah yang bisa mensuplai daging kambing domba nomor lima di jawa timur.

Problem yang paling besar menurut kepala dinas Ardiyono Purwanto, SH,MSi. bahwa di bojonegoro sering terjadi ke tidak suksesan pemerintah dalam melakukan bantuan terhadap para kelompok ternak di akibatkan ketidak beresan kelompok dalam mengelola ternak bantuan.

Hal tersebut di buktikan dengan ketidak jelasan kelompok dalam keadministrasian yg kurang jelas sehingga bantuanpun tidak jelas pula, tidak hanya itu saja problem peternak di bojonegoro menurut beliau peternak atau kelompok ternak di bojonegoro kurang produktif dan inovatif dalam mengelola peternakan, sehingga kelompok ternak susah untuk berdaya.

Dari problem di atas Dinas Peternakan dan Perikanan mengadakan motivasi besar besaran untuk mengundang narasumber dari Bogor untuk memotifasi kelompok ternak di bojonegoro agar muncul ide kreatifnya sehingga peternak dapat mewujudkan peternakan yang terpadu.

Kegiatan pelatihan dan motifasi yang di lakukan oleh Dinas Peternakan di mederatori oleh Kabid Agribis  Wiwik sulistiyo Spt,MM untuk memimpin jalanya acara di gedung pertemuan dinas peternakan dan perikanan bojonegoro.

Budi susilo setiawan  adalah narasumber yang bisa membawa fikiran peternak bojonegoro menjadi terbuka dan termotifasi bahwa beternak sangat besar sekali peluang-peluang yg ada di dalanya yang bisa di jadikan bisnis harian , minguan maupun bulanan serta tahunan.

Populasi kambing domba di Indonesia mencapai 260.000.000 ekor data yang tercatat di pemerintah hingga saat sekarang, tetapi itupun belum mampu untuk mencukupi kebutuhan daging di jagobotabek, karena pengkomsumsi daging terbesar adalah di kawasan tersebut.
 
Di daerah puncak bogor dan sekitarnya kebutuhan kambing domba perhari butuh 250 ekor untuk di komsumsi oleh masyarakat sekitar,terutama di rumah makan sate dan restourant.
Dalam hal ini kebutuhan di bogor saja meningkat belum di kota nkota di seluruh jakarta.

dalam acara tersebut peserta dilatih cara menejemen kandang , pakan, dan penjualan serta perawatan kambing domba, sehingga para peternak dapat melakukan dan terinfirasi peternakan di Mtra Tani Farm yang ada di bogor jawa barat.

Dalam segi pembuatan pakan dan pemberian hijaun kambing domba membutuhkan PK 12-13% untuk kebutuhan nutrisi yang harus di serap oleh kambing domba.selain itu kebutuhan yang harus tersedia adalah Protein kasar yang di butuhkan untuk domba 12-14% sedangkan kambing 20-24% PK

Kegiatan yang di lakukan oleh Dinas Peternakan di bagi menjadi dua jadwal dari bojonegoro timur sehingga kegiatan di jadikan dua hari pertemuan.
kegiatan momen bulan puas panitia juga menyiapkan takjil dan buka bersama di gedung pertemuan Dinas Peternakan dan perikanan Bojonegoro.



Rabu, 22 Juni 2016

JEMBATAN EXTRIM IRIGASI DOLOKGEDE YANG MENGHUBUNGKAN DESA SENDANGREJO

Jembatan Jalur irigasi yg antara desa dolokgede dan sendangrejo
Jembatan exstrim  dengan panjang 200 meter yang melintang kali gladakan yang membentang antara desa dolokgede dan sendangrejo kecamatan tambakrejo kabupaten bojonegoro, jembatan ini menjadi jembatan alternatif bagi masyarakat yg hobbi tantangan adu nyali, karena jembatan dengan ukuran lebar 1 meter dengan pembatas tepi hanya 70 cm, panjang 200 meter dengan ketinggian 12 meter dari permukaan tanah menjadi perlintasan alternatif bagi warga desa dolokgede dan sedangrejo.

Dengan jarak tempuh antara desa dolokgede dengan sendangrejo 2 Km dengan jalan melingkar melintasi desa mulyorejo ke desa dolokgede, tetapi ini bisa di tembuh dengan jarak pendek dengan jalur alternatif lewat jembatan extrim  dengan panjang 200 meter sudah nyampek desa dolokgede maupun sendangrejo, jembatan alternatif ini hanya di lintasi bagi orang-orang yang bernyali besar dan tidak takut pada ketinggian.


Pada pagi hari banyak warga yang melintas untuk potong kompas dalam melakukan aktifitas mereka sehari hari, jembatan ini di desain apik di  bak air yang melintas di bawah jembatan atasnya di pakai untuk pejalan kaki dan juga ada yang bersepeda ontel yang melintasnya.
Jika sudah berada di tengah tengah jembatan kita bagaikan di atas awang-awang karena kanan kiri kita nampak jelas pemandangan permukaan tanah yang berada di bawah tanpa terhalang suatu apapun, bagi yang takut dengan ketingian jangan sekali-kali mencoba untuk melintasnya bisa berbahaya.

Tempat ini kerap di jadikan tempat adu nyali bagi orang-orang yang hobby petualang alam dan banyak rintangan.
Jembatan Biru yang menjadi sebutan para warga setempat karena jembatan extrim tersebut berwarna biru dan jembatan tersebut sering di jadikan lintasan para pedagah kayu batangan pakai sepeda di saat pagi hari, merut pemakai jalan jembatan ini adalah jalan yang paling aman dan nyaman.








Selasa, 21 Juni 2016

PENERJUNAN MAHASISWA KKN PPM DI BOJONEGORO DARI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Penerimaan KKN UGM Yogyakarta di Dolokgede
Penerjunan mahasiswa KKN PPM di Bojonegoro oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
Dalam penyerahan dan penerimaan KKN di tempatkan di desa dolokgede dari 3 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Ketiga Kecamatan yang akan di tempati KKN yakni Kecamatan Tambakrejo Tepatnya di desa Dolokgede, Kecamatan Gayam di tempatkan di Desa Ringintunggal dan Kecamatan Dander di Desa Ngunut.

Dalam acara penerimaan mahasiswa KKN Dosen pembimbing Dr. Widodo menyerahkan kepada pemkab dan jajaran Muspika dan desa untuk mengawasi dan juga membimbing Mahsiswa selama kuliah kerja nyata di desa desa wilayah kecamatan masing masing.

Kegiatan penerimaan Mahasiswa KKN dihadiri dari berbagai instansi pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Universitas Gadjah Mada tahun 2016 menerjukan Mahasiswanya di bojonegoro sejumlah 78 Mahasiswa KKN yakni 22 mahasiswa di Dolokgede Tambakrejo, 27 Mahasiswa di Kec. Gayam dan 29 Mahasiswa di Kec. Dander.

KKN yang di terjunkan di bojonegoro meliputi beberapa jurusan yakni jurusan Agro,Teknik, Mifpa,Homaniora, Ekonomi bisnis dan Peternakan.

Penerimaa di wakili oleh asisten 1 Pemkab bojonegoro joko Lukito Kabak Pemerintahan, Dalam penerimaan KKN beliau berpesan kepada Mahasiswa yang nantinya terjun kemasyarakat untuk mengabdi dan bekerja untuk masyarakat, harus bisa berbaur dengan masyarakat pedesaan.

Menurut beliau lingkungan di masyarakat dengan fakultas sangat berbeda maka dari itu adik-adik KKN nantiyaagar bisa saling memahami karakter satu sama lain serta SDM masyarakat yang masih rendah di pedesaan.

Dari kegiatan KKN ini Pemkab berharap ada kegiatan yang bermanfaat dan berguna yang dapat di rasakan oleh masyarakat.

Minggu, 19 Juni 2016

SAPI KELOMPOK KEDUNG NGGONDANG MAMPU HASIKAN 20 TON PUPUK PERTAHUN

Proses pembuatan pupuk kompos
Ada 3 lokasi pembuangan kotoran ternak sapi di selatan ,timur dan utara kandang bersama kelompok Kedung Nggondang desa jono Kec. Temayang, untuk menyukupi kebutuhan pupuk di desa jono kelompok siap untuk kerjasama dengan Gapoktan untuk saling menhidupi satu sama lain.

Peternaka
 tak akan bisa lepas demikian juga petanipun taka dapat memutus rantai yang sudah lama bahkan zaman nenek moyang kita yang namanya peternak tak lepas dari petani, karena kedua pelah pihak tersebut saling membutuh dalam melaksanakan kegiatan.

Minggu 19 juni 2016 kelompok mengadakan pembuatan pupuk kompok secara bersamaan di dua tempat dalam satu lokasi.
Dengan peralatan yang seadanya kelompok tetap semangat dalam melaksanakan rutinitas yang menjadi kewajiban tersendiri dan tugas serta posisi masing-masing anggota.

Kasun Muji sebagai penanggung jawab atas kegiatas pembuatan pupuk kompos menjadi instruktur bagi anggota yang bagian devisi pupuk kompos.
Kegiatan masih dilakukan secara manual dengan alat seadanya.

KELOMPOK TERNAK KEDUNG NGGONDANG DESA JONO SUDAH MEMILIKI LAHAN HIJAUAN

Lahan Hijauan Kelompok ternak Kedung Nggondang
Sebuah kelompok ternak yang sudah di anggap layak dan mampu untuk melaju cepat dalam berkegiatan ternak adalah kelompok yang sudah cukup dengan kebutuhan pokok dalam mengelola ternak itu sendiri,
Dewan Pengarah kelompok Mariyanto telah memberikan suatu contoh ke pada kelompok untuk mengembangkan sumber pakan hijauan ternak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dengan lahan 1/4 H pak Mariyanto telah  menanami 3 jenis rumput dengan kadar nutrisi yang berbeda-beda dengan tanam tumpang sari.
Metode ini telah di lakukan oleh Dewan pengarah kelompok untuk menambah kebutuhan hijaun pakan, selain di tanami rumput di sela-sela rumput juga di tanami berupa sayur-sayura berupa kacang panjang, waluh dan pisang.

Tanaman rumput baru berusia 1 bulan, dengan contoh tersebut di harapkan kelompok bersama anggotanya bisa terinfirasi dengan apa yang telah di lakukan oleh dewan pengarah.

KELOMPOK TERNAK KEDUNG NGGODANG JONO KEC. TEMAYANG LAYAK MENJADI SPR


kelompok ternak kedung nggondang jono temayang
Kegiatan kelompok tani ternak" Kedung Nggondang" desa Jono Kec. Temayang perlu di ajungi jempol, kekompakan anggota memperlihatkan bahwa desa tersebut masih kuat dan kental mengangkat budaya kebersamaan dalam bergotong royong, mungkin hanya desa Jonolah yang satu-satunya masih mempunyai tradisi yang sangat membudidaya dalam suasana pedesaan.

Kebersamaan dan kekompakan adalah kunci keberhasilan bagi sebuah lembaga ataupun organisasi perkumpulan masyarakat demi untuk mengangkat perekonomian di masyarakat.
Kelompok tani ternak Kedung Nggondang perlu di acungi jempol dan layak menjadi percontohan bagi kelompok kelompok yang lain.

Perintis kelompok Mariyanto beground seorang guru telah memberikan contoh yang bener-benar layak di hadapan maasyarakat desa jono untuk berorganisasi yang baik dan benar sehingga dapat di terima di tengah- tengah masyarakat dalam bentuk sosial Entrepreneur.

Kandang komunal beris 97 ekor sapi dan di pelihara bersama dengan sistem kelompok dan gotong royong, dalam perjalanan rombongan Dirjen Peternakan Bp. Mulatno ke SPR soko Kec. temayang dan mampir ke kandang  kelompok Ternak Kedung Nggondang desa jono, Dirjen sempat singgah beberapa jam untuk berdiskusi kepada peternak bersama pengurus untuk melihat langsung kegiatan yang selama ini kelompok lakukan dan juga membahas beberapa prestasi- prestasi yang telah di capai oleh kelompok, dari diskusi tersebut muncul sebuah gagasan yang paling menggembirakan bagi kelompok ternak Kedung Nggondang bahwa kelompok ternak tersebut sudah layak menjadi sekolah peternakan rakyat ( SPR).

Senin, 13 Juni 2016

SPR LEBU SETO NAPIS AKAN MENJADI PUSAT PUPUK KOMPOS DI BOJONEGORO

SPR Lembu Seto Napis Tambakrejo Bojonegoro.
Gencarnya penambahan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan kelompok tani ternak untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi anggota peternak untuk membuat pupuk kompos yang berkualitas bagus dan dapat di buktikan.

SPR adalah salah satu contoh peternakan milik rakyat yg menjadi tolak ukur terhadap masyarakat dari segi pengembangbiakan sapi maupun penggemukan dan bisnis lain yang berhubungan dengan peternakan.
Tieam Universitas Brawijaya Malang  yang di pimpin oleh Prof.Dr.Ir. Mochammad junus bersama MS.Ir. Endang Setyowati dan MS.Ir.Ita Wahyu Nusita, MSc.

Ketiga Master fakultas peternakan Universitas Brawijaya Malang mendidik kader kader SPR Tambakrejo agar mampu dan profesional dalam mengembangkan peternakan di wilayah tambakrejo, beternak tidak hanya bisa menjual pakan dan menjual ternak saja, menurut Prof.Dr.Ir. Mochammada junus ada banyak hal kecil yg tak pernah di lakukan oleh peternak.

Pembuatan Pupuk Kompos yg menjadi buruan para pembisnis petani dan perkebunan di luar jawa untuk tanaman kelapa sawit dll, semua itu butuh pupuk yang berkualitas baik, maka kegiatan ini menjadi suprt bagi kelompok tani ternak yang telah menjadi pendukung SPR Lembu Seto di sekitarnya.

Lembu Seto di harapkan mampu menjadi pusat sentranya pupuk kompos di wilayah bojonegoro yang nantinya di dukung oleh Ustan Mandiri dolokgede, Sinar Abadi Bakalan, dan Budi Upoyo Jatimulyo Tambakrejo,


Rabu, 01 Juni 2016

WASPADA MODUS KEJAHATAN PERACUN TERNAK SAPI DI KECAMATAN NGAMBON

Racun Serbuk
Modus pelaku kejahatan meracun ternak sapi warga yang telah marak di desa Karangmangu, Nglampin dan  Bondol Kec. Ngambon Bojonegoro menjadi trauma yang sangat mendalam bagi peternak yg berada di wilayah tersebut.

Pada tanggal 30 Mei 2016 sekitar pukul 23.00 di dukuh duwel desa Bondol telah terjadi modus kejahatan pada hewan ternak sapi milik pak Sujito, telah di racun orang yang tak di kenal. pada waktu itu Sujito ikut ronda keliling kampung saat di tengah-tengah kesibukan meronda, tiba-tiba Nurjito muncul perasaan cemas dengan keadaan rumahnya , mereka pamit dan bergegas pulang untuk menjenguk rumah tiba-tiba ke 4 sapinya yang berada di kandang 1 ekor telah mengalami keracunan mulutnya mengeluarkan busa seperti halnya keracunan.

Nurjito melihat sapinya langsung panik memanggil anaknya untuk mengecek pakan tersebut, tapi aneh di tempat pakan tersebut ada sebuah kathek atau jagung muda yang berisi serbuk putih yang memang sengaja  untuk meracuni sapi tersebut.

Upaya dilakukan untuk menyelamatkan sapi tersebut dengan cara meminumkan air kelapa ke mulut sapi, akhirnya sapi berangsur-angsuh pulih kembali.

Bagi peternak di daerah tersebut berwaspadalah dengan tindak kejahatan yang bermodus meracuni sapi dengan daleh jika sapi sudah mati akan di beli olah pelaku untuk di jual kejagal dengan alasan dari pada mati di potong paksa olehnya.

Sementra identitas pelaku dan barang bukti sudah di kantongi pihak polsek Ngambon untuk bahan penyelidikan lebih lanjut.
PTP Ngambon Imam Ghozali menghimbau kepada seluruh kelompok maupun peternak yang berada di wilayah ngambon untuk lebih berhati-hati, jika kejadian terulah kembali maka pihak peternak segera melapor kepada pihak berwajib.

Apabila peternak sapinya mati terkena racun yang sama PTP Ngambon menghimbau jaganlah sapi yang sudah mati di jual kembali, jika itu di lakukan peternak makan peternak tersebut ikut berkecimpung dalam modus kejahatan.

SALAH PETERNAK ATAU PETUGAS IB APA SETRONYA YANG MATI

Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo
Kegiatan sinkronisasi yang telah di lakukan oleh dinas peternakan menjadi pelajaran bagi peternak dan juga petugas IB di Tambakrejo, entah peternak atau Petugasnya yang kurang cermat ataukah Setronya yang sudah mati.

Kelompok tani ternak Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo telah mengalami kegagalan IB ( insenminasi buatan)  paling banyak. sapi kelompok dari 30 ekor telah di IB sejumlah 17 ekor 2 ekor positif dan 1 ekor masih meragukan.

Setelah ada kegiatan sinkronisasi /gertak birahi dan penyuntikan hormon ke sapi indukan kelompok, dari sejak sinkronisasi tanggal 23 mei 2016 kemarin hingga tanggal 28 mei baru ada 3 ekor yang telah di IB ke dua kalinya.

Salah satu anggota kelompok Nyarmin sore tadi melakukan Isenminasi buatan yang di lakukan oleh petugas IB Harjito asal dari desa Turi Tambakrejo yang kedua kalinya.

SPR LEMBU SETO MENGEMBANGKAN SILASE PAKAN SAPI DARI JAGUNG



 
SPR Lembu Seto Napis Tambakrejo
Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Lembu Seto, Desa Napis Kec. Tambakrejo sebagai salah satu entitas SPR yang ada di Kab. Bojonegoro menginisiasi untuk membuat pakan silase dari tanaman jagung (tebon/pohon jagung plus buah jagung) yang berumur 70 hari. 
Alasan dipilih bahan baku berasal dari tanaman jagung karena desa Napis, Kec. Tambakrejo merupakan wilayah hutan yang sebagian besar di tanami tanaman jagung sebanyak 2 kali musim tanam tiap tahun.
 Dengan model silase bertujuan mengawetkan supaya bahan pakan tersebut bisa di simpan dalam jangka waktu yang lama sehingga pakan tersebut bisa di berikan sapi pada waktu tidak musim pakan (musim kemarau). 

Tujuan lain silase adalah untuk meningkatkan kualitas pakan seperti protein yang bias meningat sampai 15% (Kushartono dan Iriani 2005)


Lembu Seto Napis Tambakrejo
Proses pembuatan pakan silase jagung di awali dengan memanen jagung yang ada di ladang yang sudah berumur 70 hari. Alasan memanen jagung umur 70 hari adalah tebon dan biji yang dihasilkan masih muda dan segar sehingga mempunyai kandungan gizi yang baik.Setelah di panen dan di bawa ke kandang kemudian jagung di potong – potong menggunakan coper dengan panjang potongan 5 – 8 cm. lalu jagung yang sudah di coper di angin – anginkan selama satu hari dengan tujuan mengurangi kadar air. 

Langkah selanjutnya setelah jagung layu adalah mencampurkan starter khusus untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pakan, kemudian di masukkan kedalam tong dan di padatkan sepadat mungkin sampai tidak ada kandungan udara di dalamanya, lalu di tutup rapat. 

Umur silase dianggap jadi setelam berumur minimal 21 hari, tanda – tanda umum silase di anggap jadi ketika baunya asam dan penampakan masih segar, serta tidak berjamur.( Ridwan Manajer Lembu Seto).