Senin, 21 Desember 2015

BELUM BISA MEMAKSIMALKAN KOTORAN TERNAK DOMBA DAN SAPI



kotoran sapi  semakin menumpuk di kandang ustan mandiri
Disaat musim penghujan mulai tiba suasana di kandangpun mulai mengeluarkan bau yang tak sedap bagi si anak kandang dan juga bagi para pengunjung,tetapi bagi si anak kandang bau seperti itu sudah biasa dengan suasana demikian.

Bagi kita pengunjung tak bisa menghindar dari bau yang tak sedap itu,kandang pada umumnya berbau entah bau kotoran maupun bau yang lain yang sudah bercampur dengan  bakteri di sekitarnya dan akhirnya menyebabkan kebusukan.

bagi peternak di wilayah pedesaan yang masih ber SDM rendah belum bisa mengatur dan menata lokasi juga blm bisa memanfaatkan dari kotoran kotoran sapi maupun kambing domba peliharaanya.
Keterbatasan pengetahuan yang dia punya mengakibatkan peternak di desa banyak yang menjalakan peternakanya dengan ala kadarnya ( tradisional).

Dari problem yang kita simak di atas menggambarkan bahwa peternak seperti ini wajib ada pembinaan oleh pemerintah yang terkait agar bisa berdaya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih untuk sejahteraan peternak.

Pengetahuan masyarakat peternak yang berada di dolokgede masih banyak yang masaih menggunakan sistem ala kadarnya, sehingga perkembangan populasi ternak blm bisa maksimal di banding di Desa lain.

Kotoran ternak misalnya, kotoran ini bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi si peternak jika di olah dan di kemas dengan praktis, misalnya aja di buat pupuk kompos, pupuk ini sangat baik bagi tanah yang unsur haranya sudah hilang di sebabkan oleh banyaknya pupuk kimia dari pabrikan.

Tetapi ini semua keterbatasan SDM dan alat pendukung  bagi sekelompok ternak di desa, sehingga pengetahuanya terhambat oleh itu semua, banyak peternak yang di pedesaan enggak menutup atau membuat rumah kompos untuk kotoran ternak sehingga tidak terkena sinar matatahari langsung dan hujan untuk menjaga kualitas kandungan yang di dalam kotoran tersebut.

Bagi yang sudah memiliki BIOGAS kotoran tersebut sudah di gunakan dengan maksimal oleh peternak  sehingga kascingnya dapat kita gunakan ternak cacing atau yang lain, setelah itu juga bisa di gunakan langsung sebagai pupuk yang paling bagus tanpa di proses kembali oleh peternak.

Itulah keterbatasan pengetahuan dan kemauan peternak di desa yang masih menggunakan tradisional. Kalau kita tarik kesimpilan dari sebuah artikel di atas banyak yang kita ambil dari sebuah peternakan untuk kesejahteraan bagi peternak, kita sudah irit berapa saja uang yang kita keluarkan untuk beli pupuk dan juga gas LPG yang kita gunakan untuk masak tiap hari.

Rabu, 16 Desember 2015

KANDANG USTAN MANDIRI DI JADIKAN TEMPAT SINAU BARENG PEMBUATAN PUPUK KOMPOS OLEH ADEMOS

Sinau bareng tetanen bersama ademos kerjasama Petro kimia gresik 
 Desember adalah bulan yang penuh berkah dan juga bln penuh bencana bagi sekelompok tani yang berada di daerah bojonegoro dan sekitarnya,  petani yang akan memulai merasakan hasil panenya merasa dek'dekan dengan cuaca yang semakin mengawatirkan bagi petani.

Awan tebal tampak jelas di atas desa dolokgede' itu menandakan bahwa tanda-tanda akan turun hujan sudah kelihatan, bersamaan itu petani mulai kebingungan dengan keadaan cuaca yang akhir-akhir tidak dapat di predisikan, tanaman yang seharusnya panen pada akhir tahun kini menjadi tanda tanya bagi para petani.

Hujan  yang terus meneru melanda desa dolokgede dan sekirtanya membuat para petani menjadi gundah akan hal kepanenanya.

Lembaga Sosial masyarakat ademos  yang satu-satunya  di Bojonegoro berkantor di desa dolokgede kec. Tambakrejo, sangat tepat mengambil momentum ini untuk memberdayakan masyarakat petani di dolokgede dan sekitarnya. hal ini di sampaikan oleh koordinator program mandirinya ademos Endra Mugi Rahayu pemuda yang melopori kegiatan-kegiatanya ademos di bidang pertanian.

Dalam kegiatan tersebut ademos mengemas kegiatan yang berjudul ' Sinau Bareng Pertanian Organik Ramah Lingkungan dan Metode Sekolah Lapang" sesuwai dengan logo ademos yang tertera gambar kesejahteraan , maka NGO ini memulai bergeraka di daerah ia tinggal.

Kegiatan yang ke tiga kalinya di lakukan oleh ademos bersama kelompok tani ,PPL serta kelompok Ternak yang berada di daerah sekitah desa dolokgede, pada hari Rabo tanggal 16 Desember 2015 kegiatan pembuatan Moll dan Pupuk Kompos di lakukan di kandang tani ternak Ustan Mandiri Dolokgede.

Tujuan dari pada kegiatan yang di lakukan oleh lembaga sosial masyarakat ademos yakni mengembalikan tanah yang sudah lama terkontaminasi pupuk kimia, sehingga tanah menjadi keras dan mengandung banyak penyakit tanaman.

ademos juga mengajak kepada para petani  agar memulai mencintai lingkungan agar supaya menjadi lingkungan sehat dan juga masyarakat sehat, dari beberapa materi di atas yang di sampaikan oleh Narasumber Fatqur Rhohim asala desa Ringintunggal kecamatan Ngayam, Go Organik di mulai dari kita sendiri baru orang lain.

Pertanian oragnik membutuhkan waktu yang agak lama juga'  sekitar 3 tahun untuk menjadi pertanian organik, dari  kegiatan kegiatan ini ademos menyiapkan lahan untuk demplot / percontohan masyarakat dengan luas 1 Hektar dengan letak sawah di belakang Balai Desa dolokgede.

Sinau bareng ini di rencanakan 16 x pertemuan dalam kegiatan tetanen, jadi pendapingan yang di lakukan ademos tidak tanggung tanggung mendampingi petani dolokgede dari workhsop hingga panen.

Sinau bareng di hadiri sebanyak 20 orang petani di sekitar dolokgede, dari kegiatan ini PPL selaku pendamping pertanian dari Dinaspun ikut menghadirinya.
Warsito A.ma.pd  berharap, pembuatan pupuk padat dan pupuk cair ini di harapkan petani bisa mengurangi biaya pupuk yang beli dari pabrik dan sebagai pupuk  alternatif bagi para petani dolokgede.
Beliau juga menambahkan bahwa tanah yang rusak akibat kebanyakan kimia dengan sistim pupuk kandang bisa kembali kesuburan tanah para petani.

Kutipan Ustan Mandiri dari Ketua GAPOKTAN dolokgede (M. Junaidi ) mengatakan bahwa kegiatan ini dapat merubah pola pertanian lama menjadi pertania baru bagi semua anggota kelompok tani  yang aktif dalam mengikuti kegiatan.




Minggu, 13 Desember 2015

BERITA ACARA PERGULIRAN KADO


                                                             
Ustan Mandiri


                                                              BERITA ACARA
PERGULIRAN DOMBA BANTUAN UGM YOGYAKARTA KERJASAMA PERTAMINA
KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDRI DESA DOLOKGEDE  KECAMATAN TAMBAKREJO KABUPATEN BOJONEGORO
    
Pada hari sabtu tanggal  dua belas.bulan desember tahun dua ribu lima belas. Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                    :  AHMAD HADI SHODIKIN
Jabatan                 :  ANGGOTA KELOMPOK
Alamat                  :  DOLOKGEDE RT, 04  RW 01
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama                    :  LAIJAH
Alamat                 :   DOLOKGEDE RT 04 RW 01
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA menyerahkan domba ekor tipis sejumlah 1 ekor betina, kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menyatakan telah menerima  Domba       betina ekor tipis dari pihak Pertama.

No
Jenis Ternak
Jumlah
1
Domba ekor tipis.
.1 ekor betina

Demikianlah berita acara serah terima domba ini di perbuat oleh kedua belah pihak, adapun ternak  tersebut dalam keadaan baik dan sehat, sejak penandatanganan berita acara ini, maka ternak tersebut, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, memlihara / merawat dengan baik serta berwajib menggulirkan kepada warga lain setelah beranak 2x dan anak ke dua berumur 4 bulan.

Yang Menerima :
PIHAK KEDUA




LAIJAH.

Yang Menyerahakan,
PIHAK PERTAMA




AHMAD HADI SHODIKIN
Bottom of Form

Mentahui
                              Ketua Kelompok                                                Kepala Desa Dolokgede

KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI BERBAGI TERNAK KE MASYARAKAT

Berbagi domba dengan warga anggota kelompok ternak ustan mandiri
Program pemberdayaan masyarakat yang di lakukan oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta kerja sama Pertamina sudah mulai tahab perguliran atau berkewajiban berbagi sama warga lain.
Ustan Mandiri kelompok  dari ketiga kelompok ternak binaan UGM telah melakukan kegiatan berbagi kapada warga di luar anggota kelompok di desa dolokgede dengan harapan desa dolokgede menjadi kampung ternak di wilayah kecamatan tambakrejo.

Sumiati 30 th anggota kelompok telah menyerahkan satu ekor domba betina kepada Laijah  40 th warga dolokgede Rt 04 Rw 01.  serah terima ini di saksikan oleh ketua kelompok dan juga di ketahui oleh Kepala Desa Dolokgede.  Sumiati sdh menaati perjanjian yg telah di buat dan di sepakati bersama kelompok bulan januari 2015 kemarin dengan isi perjanjian tersebut :

Anggota kelompok wajib berbagi kepada masyarakat apabila domba yang di pelihara olehnya sudah beranak 2x dan anak kedua umur 4 bln.  jika anggota sdh melakukan kewajiban ini dari kelompok, maka anggota sdh tidak mempunyai kewajiban yang berikutnya.

Untuk anakanya sepenuhnya milik anggota yang menggaduh.  kegiatan tersebut adalah yang pertama di lakukan oleh sekelompok tani ternak Ustan Mandiri untuk berbagi di masyarakat.   ( ali ustan mandiri) 

Selasa, 08 Desember 2015

CONTOH BERITA ACARA KEMATIAN HEWAN TERNAK



BERITA ACARA KEMATIAN TERNAK
Nomor  : 419/Kpts/OT.200/7/2015

Pada hari ini rabu legi,tanggal delapan belas,bulan nopember,tahun dua ribu lima belas, yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan ternak sapi pemerintah yang di terima oleh :
1.      Nama                                      :  Muhammad Ali
2.      Alamat                                    :  Desa Dolokgede Rt 04  Rw  01 Kec. Tambakrejo
3.      Dengan sidik ternak sebagai berikut  :
a.       Jenis ternak                      :  sapi
b.      Kelamin                            :  Betina
c.       Ras / Rumpun                 :  sapi PO ( Ongole )
d.      Umur saat kejadian         :  1 th
e.       Nomor  ertec/identitas  :  453
Bahwa ternak tersebut di atas telah mati karena keracunan rumput rayung pada tanggal 18 bulan 11 tahun 2015.
Demikian Berita Acara ini di buat dengan sebenarnya dalam rangkap 3 (tiga)untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
                                                                                                    Dolokgede,18 Nopember 2015
Mengetahui
Petugas Teknis Peternakan        Kepala Desa Dolokgede               Ketua Kelompok tani Ternak



       ACHAD MOECHID                     NUNUK SRI RAHAYU                           MUHAMMAD ALI
NIP. 19590826 1985 101001

Saksi – saksi               :

KANJIN                       :

TASAM                       :

NGARI                         :

KASIRIN                     :

SUPARJI                      :

STRUKTUR KEPENGURUSAN KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI



STRUKTUR PENGURUS
 KELOMPOK TANI TERNAK USTAN MANDIRI DESA DOLOKGEDE KECAMATAN TAMBAKREJO KABUPATEN BOJONEGORO

KETUA                                    : MUHAMMAD ALI
SEKERTARIS                          : KISNADI
BENDAHARA                         : KANJIN
DEVI SI   I
KOORDINATOR DOMBA       :  ALI SAFI’I
ANGGOTA                              :  AHMAD SHODIK
                                                  AHMAD HADI SHODIKIN
                                                  ANDIK SUSANTO
                                                  AIDA
                                                  LAMIRIN
                                                  LINTISNO
                                                  JUPRI
                                                  SARTI
                                                  M. NURI
                                                  SATUR
                                                  SAKIP
                                                  PURWADI
                                                  RUSIDI
                                                  TAMRIN
                                                  VIRGIAWAN LISTANTO
                                                  DIDI CAHYADI
                                                  UTAMI
                                                  PUNARTO
                                                  SITI DAMAYANTI
                                                  KASNITI
DEVISI   II
KOORDINATOR SAPI                        :  KASIRIN
ANGGOTA                              :  JUDI
                                                :  NGARI
                                                :  IKSAN
                                                :  MUSTIHADI
                                                :  SUPARJI
                                                :  SURAWI
                                                :  SURIP
                                                :  SANUR
                                                : LILIS SURYANI
                                                :  JIYEM
                                                :  SARI
                                                :  JARTO
                                                :  DAKIT
                                                :  DASIRAN
                                                :  JASMAN
                                               :  HARDI
                                                :  NUR ARIFIN
                                                :  SARJI
                                                :  INARSIH
                                                :  SUTIKNO
                                                :  IMAM EFENDI
                                                :  SITI NURKAYATI
DEVISI    III
KOORDINATOR UNGGAS      :  JUNAIDI
ANGGOTA                              :  SUYOTO
                                                   LAKAH
                                                   JASMIN
                                                   KUSNAN
                                                   GERMO
                                                   SAMSURI
                                                   PARDAN
                                                   SUBAKIR
                                                   SIGIT HARIYANTO
                                                   SUNARJI
                                                   SUYITNO
                                                   SURATIN
                                                   SUWARNO