Tampilkan postingan dengan label BUDIDAYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUDIDAYA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Februari 2021

Di Anggap Murah, Ternyata Ini Kelebihan dan Keunggulan Yang Dimiliki Sapi PO Bojonegoro

 

Sapi PO Bojonegoro

www.ustanmandiri.com   Di Anggap Murah, Ternyata Banyak Kelebihan Yang Dimikilinya.   Sapi PO ( Peranakan ongole) yang banyak kita jumpai di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang tepatnya berada di kawasan wilayah sumber bibit Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro barat.

Sapi ini banyak dicacat dan di hargai murah oleh banyak pembeli bahkan di luar wilayah sumber bibit juga dinyatakan rugi bila mana memelihara sapi jeni ini, Banyak peternak yang belum mengetahui keunggulan – keunggulan sapi PO bojonegoro yang tak dimiliki oleh banyak sapi – sapi yang lain.

Dengan postur tubuh agak kecil dan berat badan di bawah di banding dengan sapi pedaging seperti lemosin atau simental, tetapi perlu di ketahui sapi jenis PO Bojonegoro tahan segala cuaca tidak mudah terserang berbagai penyakit.

Di samping tahan penyakit sapi PO Bojonegoro juga mempunyai kelebihan terkai dengan jumlah pakan yang di komsumsiknya, hanya 40%nya saja dari pakan sapi lemosin dan simental, sapi PO lebih sedikit  pakan.

Bukan hanya tentang pakan, sapi PO Bojonegoro juga sangat subur reproduksinya di banding dengan sapi jenis pedaging lainya, hampir tiap tahun rata- rata sapi PO Bojonegoro melahirkan  satu ekor pedet, dan juga indukan sapi PO mampu rata – rata melahirkan 10 kali hingga 12 kali, istilah jawa” reden”  yang tak di miliki oleh sapi jenis pedaging lainya.

Nah sekarang para sobat ternak bisa membandingkang dalam usaha bisnis peternakan, plus minusnya pasti ada dan itu realita.

Beternak itu jangan mencari wah- wahan, tetapi beternak adalah mencari keberkahan.

Kamis, 06 Agustus 2020

Disnakan Bojonegoro Targetkan Tambakrejo Jadi Gudang Sumber Bibit Sapi PO


Ustanmandiri.com  Disnakan Bojonegoro Targetkan Tambakrejo Jadi Gudang Sumber Bibit Sapi PO. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, kamis 6, agustus 2020, mengundang lima kelompok tani ternak pendukung wilayah sumber bibit sapi PO (peranakan ongole) seKecamatan Tambakrejo, tepatnya di Balai Desa Napis, guna membahas tentang perkembangan kelompok serta perkembangan ternak.

Kepala Bidang Budidaya, Elfia Nuraini Disnakan menyampaikan kepada seluruh pengurus kelompok agar melaksanakan Recording ternaknya di masing masing kelompok.

Mengingat Kabupaten Bojonegoro yang telah mendapatkan sertifikat wilayah sumber bibit sapi PO dari Kemetrian Pertanian Republik Indonesia, maka dari itu sapi sapi putih yang berada di wilayah tersebut harus benar benar jelas recordingnya.

Untuk memenuhi calon bibit yang  Setandar Nasional Indonesia SNI , Dinas Peternakan Bojonegoro mewajibkan bagi semua kelompok Binaan Dinas untuk mematuhi dan melaksanakan Uji performan atau uji kelayakan bibit di masing- masing kelompok peternak.

“ Untuk membuktikan bahwa Bojonegoro adalah wilayah sumber bibit sapi PO, maka kita harus menunjukan calon bibit-bibit yang sesuwai dengan SKLB (Surat Keterangan Layak Bibit)” tandas Kabid Budidaya saat membuka acara tersebut.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Napis, Mulyono, semua kegiatan peternakan apapun bentuknya yang berada di kelompok tani ternak yang berada di Desanya akan selalu di dukung agar menjadi kelompok yang berkualitas dan maju.

“ Semua kelompok tani ternak yang di Desa Napis, baik Lembu Seto maupun Terus Maju, akan saya dukung sepenuhnya untuk mengembangkan peternakan di Desa Napis” Pungkasnya, saat memberikan sambutannya’

Disnakan berharap dengan adanya uji performen ini,  sapi sapi putih bisa terangkat daya jualnya dan menjadi pijakan pemerintah untuk di jadikan pengadaan calon bibit sapi PO yang sesuwai Setandar Nasional Indonesia

Rabu, 15 April 2020

Farmer Breeding Sapi Tak Banyak Diminati

Indukan Sapi PO Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo

Ustanmandiri.com      Farmer Breeding Sapi Tak Banyak Diminati, banyak kalangan pengusaha  peternakan maupun petani ternak di daerah bojonegoro yang tak banyak melakukan pembibitan, hal tersebut dibuktikan bahwa pembelihan bakalan sapi penggemukan banyak didatang dari luar daerah.

Bisnis pembibitan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan infestasi yang cukup lumanyan besar, sedangkan kebutuhan daging sapi potong untuk komsumsi semakin meningkat, petani ternak hanya mampu memelihara 3-4 ekor betina, oleh sebab itu kelahiran pedet yang tak seimbang membuat bakalan sulit didapatkan.

Peternakan pembibitan membutuhkan waktu paling cepat adalah 16 bulan untuk melahirkan  pedet, sedangkan feetening/penggemukan hanya butuh  waktu empat bulan sudah mendapatkan keuntungan.
Dengan siklus inilah sistem breeding tak banyak diminati oleh pengusaha peternakan, padahal Breeding jauh lebih menguntungkan dari pada Feteening, kuncinya breding adalah ketersedian pakan hijauan yang cukup maka usaha ini  akan berhasil.

Breeding juga harus didukung dengan tirakat yang cukup lama untuk mencapai hasil yang menghiurkan, selama 16 bulan puasa makan peternak akan memanen di bulan bulan selanjutnya, bila delapan indukan maka pedet yang akan dilahirkan adalah delapan ekor, berarti dua bulan sekali peternak akan mendapat gajian terus menerus.

Karena banyak peternak yang belum mengusahi pengetahuan dan manajemen pakan, maka usaha pembibitan hanyalah sebagai usaha sampingan. Biaya pakan yang sangat murah dan tersedia disekitar lingkungan kita.

Masalah tersebut bisa diatasi bila mana peternak yang mempunyai cukup lahan terutama dilahan kurang produktif, dan lahan tersebut dijadikan lahan hijauan pakan ternak, seperti penanaman rumput gajah/raja.

Bila petani ternak  melakukan usaha pembibitan  maka petani tersebut dapat memelihara indukan delapan hingga 15 ekor, untuk mencukupi kebutuhan pakan sapi indukan, peternak butuh lahan 1 hektar dengan tanaman rumput gajah.

Mengapa sapi indukan harus memakan hijauan? Karena indukan sangat membutuhkan kesuburan reproduksi agar dapat menjadi normal dimasa birahinya.