Sabtu, 03 Desember 2016

Kunjungan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Di Kelompok Lembu Seto Napis Tambakrejo.

Napis 3 Desember 2016 Kelompok peternak yang bergabungan dengan "Lembu Seto Desa Napais Kecamatan Tambakrejo bersama Ustan Mandiri mendapatkan tamu istiwewa, tamu tamu tersebut bertujuana untuk menimba ilmu dan tukar kaweruh antar kelompok peternak
.
Lembu seto yang menjadi aiconnya  tambakrejo dan Bojonegoro telah menjadi tujuan yang ke dua dari study lapang dari Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Barito Kuala bersama SPR Wahana Raya.

Kunjungan SPR Wahana Raya Kalimantan Selatan Di Lembu Seto Napis Tambakrejo


Perbedaan kultur dan budaya yang menjadi lambatnya laju kelompok peternakan yang berada di Kalimantan  selatan, menurut salah satu ketua SPR Wahana Raya mengatakan bahwa kelompok yang ada di kalimantan susah untuk menjadi besar dan berkembang, karena anggota kelompok blm mempunyai kesadaran akan pentinganya berorganisasi.

Masyarakat yang bergabung sebagai anggota kelompokpun sulit untuk di adakan  pertemuan apalagi musyawarah kelompok. Menurut Ketua kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede bahwa  suatu kelompok jika tidak mempunyai lider atau orang yang berjiwa sosial, maka lembaga maupun kelompok tersebut akan lumpuh dengan sendirinya karena tak ada rodanya.

Sebagai Lider juga harus aman di belakang, yang di maksud aman di belakang ini adalah pengerak harus sudah mapan secara ekonominya untuk menopang hidupnya bersama keluarga, tanpa itu roda sosial takan berputar.

Tidak hanya itu saja, menurut ketua Ustan Mandiri Muhammad Ali  Ketua harus juga mampu memberikan contoh terhadap anggota maupun masyarakat serta lingkungannya, itulah cara untuk membuat sebuah kelompok bisa maju dan berkembang.

Selain itu seorang lider juga harus banyak inovasi dan kretif  dalam mengembangkan kegiatan yang bisa menambah ekonomi anggota kelompok.

Menurut Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan, para peternak yang berada di daerah kalimantan blm mau mengunakan inovasi pakan yang sudah jelas-jelas ada buktinya sesuwai laboratoriun uji pakan, kelompok sana berdalih dengah pakan hijauan sangat melimpah ruah ngapai bikin pakan ribet-ribet.

Efek dari peternak tersebut  berdampak pada diri kita masing-masing yakni tentang menejemen waktu, dan mengakibatkan boros waktu sehingga waktu untuk berkumpuk selalu terbengkelai dengan alasan mencari hijauan pakan.

Ini adalah penyebab tidak majunya sebuah kelompok ternak di daerah kalimantan menurut SPR Wahana Raya Kalimantan selatan.

Dari beberapa problem yang tak kunjung selesai di badan kelompok, maka kelompok tersebut mengadakan study banding bersama Dinas Provinsi dan Dinas Peternakan Kabupaten Barito Kuala beserta SPR Wahana Raya Di SPR Bojonegoro Jawa timur.

Dalam Perjalanan Study Banding ke kelompok ternak Lembu Seto Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro mendampingi hingga selesai di dua tempat selama dua hari yakni di kelompok " Kedung Nggonda Desa Jono Kec. Temayang dan Lembu Seto Desa Napis Kec. Tambakrejo.

Dalam acara tersebut di buat santai dengan sistem tanya jawab seputar kelembagaan dan sejarah serta inovasi kelompok dalam hal peternakan.    ( ali. ustanmandiri.)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar