Lapangan Grade Dolokgede. ustan mandiri. |
Pemandangan seperti ini sering kita lihat berhari-hari bagi pengunan jalan raya Purwosari -Ngambon yang lepas dari pandangan mata kita ketika lewat melintasnya.
Pemerintah desa Dolokgede bersama Karang Taruna sudah memberi peraturan peraturan bagi masyarakat di sekitar gor dan juga lapangan saling membersikan dan menjaga keindahan dan juga melarang bagi peternak untuk menggembalakan ternaknya di lapangan dan area sekitar gor.
Tetapi apa yang terjadi' peraturan tersebut bukan malah di taati bersama tapi justru di langgar oleh masyarakat secara bersamaan.
Begenilah SDM masyarakat peternak di dolokgede yang belum mempunyai manajemen yang jelas, sehingga beternak masih merugikan orang lain.
Menurut ketua Ustan Mandiri Muhammad Ali , beternak yang baik seharusnya mulai berfikir bahwa peternak sekarang harus mulai pandei-pandei memenejemen ternak dengan cermat, agar kita beternak tidak merugikan orang lain apalagi merusak tanaman orang lain.
Menurut Ali " jika mau beternak yang pertama kali di fikirkan terlebih dahulu adalah masalah pakan, kandang dan ternaknya" sehingga peternak lebih siap untuk memulai beternak, tapi bukan malah sebaliknya.
Lahan pakan sudah mulai menipis sehingga peternak mulai kebingungan terhadap bahan pakan hijauan, berbeda dengan kelompok peternak Ustan Mandiri lahan untuk hijaun sudah di persiapkan sebelum beternak di mulai, sehingga para peternak tidak kebingungan terhadap pakan hijauan domba maupun sapi peliharaanya.
Contoh sudah di di perlihatkan satu tahun yang lalu, tetapai peternak yang belum bergabung dengan Ustan Mandiri masih menggunakan metode seadanya dan berakibat merugikan pihak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar