Jumat, 16 Oktober 2015

API BIRU ADA DI KELOMPOK TERNAK USTAN MANDIRI


Kompor Biogas ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo

Kelompok tani ternak "Ustan Mandiri" desa Dolokgede menyuguhkan kepada masyarakat di sekitanya, bahwa kotoran sapi yang berada di belakang rumah yang kian terus menumpuk blm juga termanfaatkan, kini kelompok mengenalkan tehknologi tepatguna yang bulan pusa di bantu oleh Dinas Peternakan.

Bantuan berwujud 1 unid peralatan Biogester yang sudah terpasang dan telah di manfaatkan oleh kelompok. Api yang berwarna biru tak kalah lagi dengan LPG yang sudah di jual di kalangan mansyarakat.  Untuk membuat BioGas  kelompok membutuhkan minimal 4 ekor sapi untuk di ambil kotoranya dan di jadikan biogas.


Perawatan yang mudah dan tak berbahaya ini menjadi sebuah pilihan bagi kelompok untuk mengembangkangan program Api Biru di masing-masing Peternak.  Dengan adanya BioGas kelompok sudah hemat pengeluaran senilai Rp 19.000 per minggu.

Kompor Biogas Ustan Mandiri.
 Kotoran sapi yang sudah habis gasnya di keluakan dan bisa di buat pupuk langsung tampa harus di proses terlebih dahulu.
Selain menjadi pupuk suluri ini juga sangat bagus untuk media ternak cacing, dan berputar lagi setelah sulurinya habis menjadi kascing yang banyak mengandung humus, yang bisa menyuburkan berbagai tanaman.

Dari percontohan ini menjadi daya tarik bagi kelompok untuk lebih meningkatkan peternakanya sehinnga juga dapat membantu di sektor-sektor yang lain contohnya di kebutuhan dapur.
Kesejahteraan dapat di rasakan jika sebuah kelompok peternak sudah melakukan semua rangkaian seperti yang di tulis di atas dan di blognya ustan mandiri.

Dari hasil olahan limbah peternakan juga sangat membantu bagi para petani yang berada di sekitar kelompok sehingga terwujudnya sebuah Asosiasi Kelompok Tani Ternak untuk bersatu membangun keluatga tani ternak yang makmur.

Limbah BioGas yang menjadi pupuk organik murni yang bisa lebih menghemat pupuk kimia yang harganya semakin lama semakin meningkat dan juga bisa mengurangi unsur hara tanah sehingga tanah terkotaminasi segala penyakit tanaman. Dari tulisan di atas menarik Bukan?  apakah sapi yang di pelihara petani masih sapi merah dari jepang? yang minumnya BBM?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar