Kamis, 22 Juni 2017

30 Sapi Bantuan Dinas Peternakan 9 Ekor Berhasil Melahirkan

Breeding jarang di lakukan oleh masyarakat peternak karena jarak waktunya lama  menjadi gendala produksi ternak di Indonesia. Waktu yang lama membuat masyarakat peternak menjadikan males untuk melakukan kegiatan breeding, masyarakat peternak lebih memilih fetening yang dapat di nikmati hasilnya dengan waktu yang singkat.

Tasam Anggota klp Ustan Mandiri Dolokgede
Barusan sapi kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede yang bergerak di bidang produksi ternak di gaduh oleh Tasam melahirkan pedet dengan jenis kelamin jantan pada pukul 10 : 34 Wib. dini hari.

Sapi bantuan dinas peternakan propinsi jawa timur yang di bantukan kepada kelompok ustan mandiri dolokgede telah berhasil melahirkan 9 pedet dari 30 ekor indukan dan di dominasi pedet jantan, dari 9 ekor pedet yang lahir 7 ekor pedet dengan kelamin  jantan.

Kelompok tersebut telah berhasil melakukan kegiatan pengembangbiakan sapi PO ongole yang menjadi program besar dari pemerintah untuk mempertahankan flasmanufa keaslianya sapi lokal dan  sapi asli jawa.

Pekawinan Iseminasi buatan yang di lakukan petugas IB Teguh Budiarto Sukorejo tambakrejo dengan kode strow 20222 Batch NM0106 pada tanggal 26 mei 2016 lalu, hari ini telah lahir dengan selamat serta indukanya dengan pedet jantan.

Selama 2 tahun terahir sapi sapi bantuan di ustan mandiri telah berhasil bunting dan melahirkan dengan keadaan yang sangat memuaskan walaupun ada indukan 1 ekor yang mati akibat melahirkan. 



 

Kamis, 08 Juni 2017

Peternak Breeding Terancam Punah

Kebijakan pemerintah tentang impor daging menjadikan rasa jengkel pada peternak indonesia.tapi perlu di ingat juga bahwa apa yang di lakukan pemerintah untuk mencukupi kebutahan kosumsi daging di indonesia juga penting yang semakin meningkat di setiap tahunya.

Foto Anggota Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede.

Kadang itu yang tak terfikirkan oleh para peternak, untuk produksi ternak yang di harapkan oleh pemerintah belum juga terpenuhi karena banyak faktor sehingga produksi ternak sangat lambat di bandingkan komsumsi daging.
Faktor yang menghambat produksi ternak di indonesia adalah:

1. Kebijakan pemerintah yang banyak ada muatan politiknya 
2. Keamanan
3. SDM 
4. Adat dan Budaya
5. Lahan pakan
6. Alat peternakan
Masalah di atas yang sampai saat ini belum dapat teratasi.

Di beberapa daerah banyak fitlod fitlod dan peternak yang bergerak di penggemukan akan tetapi peternak yang bergerak di pengembangbiakan masih jarang di lakukan, kareng secara bisnis pendapatan ekonominya agak lama maka banyak peternak yang tidak mau melakukan pengembangbiakan, padalah pengembangbiakan jauh lebih penting sebelum penggemukan.

Breeding adalah sebuah pabrik yang berproduksi  bibit ternak yang dapat di salurkan ke pada fitlod ataupun peternak penggemukan, jika peternak yang bergerak di breeding hanya berjumlah sedikit maka tidak akan bisa mampu melayani kebutuhan fitlod dan kebutuhan daging di indonesia.

Di Negera maju dalam hal peternakanya fitdlod dan para peternak banyak yang melakukan breeding sebelum fetening tetapi di negara indonesia breeding hanya banyak di lakukan oleh peternak kecil saja itupun jumlah ternaknya sangat minim di banding kebutuhan penggemukan secara prosentasi antara pengembangbiakan dan penggemukan hanya 40% dibanding 60% .

Adat budaya peternak di indonesia banyak yang beternak hanya buat simpanan keluarga saja tidak untuk bisnis pendapatan keluarga, hal tersebut menjadikan hambatan bagi pelaku pelaku fitlod dan para peternak pembesaran/ penggemukan untuk mentuk mencukupi sapi potong di berbagai wilyah indonesia.

Lahan pakan ternak semakin menyepit kalah dengan lahan pertanian sehingga untuk breeding yang banyak membutuhkan pakan hijauan segar menjadi gendala dan mengakibatkan peternak enggan melakukan  pengembangbiakan / produksi ternak karena minimya lahan pakan.
Untuk penggemukan jauh lebih mudah pakanya di banding pengembangbiakan, penggemukan hanya butuh inovasi-inovasi pakan di berbagai fitlod fotlod penggemukan.

Secara garis besar peternak lebih suka beraktifitas ternak pembesaran daro pada pengembangbikan, jika ini tidak segera di pahami oleh peternak peternak dan pemerintah maka produksi ternak tidak akan tercapai dan kebutuhan daging di indonesia selalu kurang, karena jumlah pabrik ternak jauh lebih sedikit di bandingkan konsumen daging.     ( ali ustan mandiri )


Selasa, 06 Juni 2017

Berawal Dari UGM Yogyakarta Hingga UNE ( Universitas of New Enggland ) Australia

Dolokgede membuka inspirasi bagi para peternak yang menggeluti profesi ternak sapi Kambing dan Domba di pengembanganbiakan, budidaya sapi PO (ongole ) dan Domba yang menjadi Pilot Project di daerah sekitar Kecamatan Tambakrejo,Ngambon Purwosari dan Ngasem.

Longreach Pastoral College

Kegiatan tersebut telah di lakukan selama 2 tahun terahir oleh kelompok ternak Ustan Mandiri yang di prakarsai oleh seorang pemuda lokal desa yang bercita-cita besar untuk membangun desa yang mampu berdikari dan berswasembada.

Pemuda yang di didik oleh UGM ( Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta tahun 2014 - 2016  oleh Dr.Widodo Fakultas peternakan. 
Kelompok ustan mandiri berdiri bertujuan untuk memberdayakan masyarakan bukan melainkan produksi ternak semata - mata, menurut ketua kelompok Muhammad Ali bahwa kelompok adalah sebuah media dan kendaraan untuk menuju pembangunan ekonomi desa. 

Program yang di lakukan olehnya berdasarkan program KKN PPM ( Kuliayah Kerja Nyata ) (pembelajaran pemberdayaan masyarakat) ini adalah sebagai prinsip dasar bagi kelompok ustan mandiri untuk lebih mempertajam gerakan gerakan pemberdayaan.

Selain itu  UGM juga memberikan pendidikan yang sangat luarbiasa bagi para peternak di kelompok ustan mandiri, pengembangan lahan pakan adalah hal yang jarang di lakukan oleh peternak pedesaan di beberapa tempat, tapi di kelompok ustan mandiri dapat berhasil di lakukan oleh KKN PPM UGM di desa dolokgede pada tahun 2014 - 2016.

UGM juga mengembakan Domba lokal ekor tipis di kelompok ustan mandiri 37 ekor pada tanggal 11 januari 2015 beserta kandang percontohan 4 unid di berbagai Rt di Dolokgede Kec. Tambakrejo Kab. Bojonegoro.

Ilmu yang begitu besar yang sudah di transfer ke kelompok ustan mandiri menjadikan bekal mereka menjadikan selalu semangat untuk maju dan berkembang, kini ketua kelompok menjadi pioneer di daerah kabupaten bojonegoro yang berhasil study dari UGM hingga UNE ( universicy of New Enggland ) Australia.

Ketekunan dan semangat yang tinggi menjadi kunci kelompok ustan mandiri untuk selalu maju membangun Desa Dolokgede lewat dunia peternakan.




Rabu, 31 Mei 2017

DATA PERKEMBANGAN SAPI KELOMPOK TERNAK USTAN MANDIRI DESA DOLOKGEDE KECAMATAN TAMBAKREJO KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR.

Kelompok tani ternak Ustan Mandiri Dolokgede adalah salah satu kelompokternak pendukung wilayah sumber bibit sapi PO (ongole ) di kecamatan Tambakrejo Bojonegoro.
Sapi bantuan pemerintah lewat Dinas peternakan provinsi jawa timur pada tanggal 3 Nopember 2015 berjumlah 30 ekor betinan sapi ongole dan berkembang menjadi 37 ekor.
Ustan Mandiri desa dolokgede
Sapi-sapi tersebut di pelihara oleh anggota kelompok saat ini telah mengalami banyak kebuntingan dan 6 ekor sudah melahirkan, 
berikut data perkembangan sapi bantuan di kelompok ustan mandiri dolokgede tambakrejo bojonegoro. 



DATA PERKEMBANGAN SAPI KELOMPOK TERNAK USTAN MANDIRI
 DESA DOLOKGEDE KECAMATAN TAMBAKREJO
KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR.

NO
KODE ERTEC
PENGGADUH
MELAHIRKAN
JANTAN BETINA
BERAT
KETERANGAN
1
452
JARTO
1 ekor
Betina


2
462
NURHAYATI
1 ekor
jantan


3
476
NGARI
1 ekor
Betina


4
497
KASIRIN
1 ekor
Betina

Indukan mati
5
483
KANJIN
1 ekor
Jantan


6
477
SANUR
1 ekor
Jantan


7
449
SUPARJI
1 ekor
betina


8
487
TASAM



Bunting 8 bln
9
439
MUHAMMAD ALI



Bunting 7 bln
10
451
SARI
1 ekor
jantan


11
484
TARNO



Bunting 7 bln
12
438
SURAWI



Bunting 7 bln
13
473
SUTIKNO



Bunting 4 bln
14
432
JASMAN



Bunting 7 bln
15
486
DASIRAN



Bunting 4 bln
16
436
DIDI CAHYADI



Bunting 4 bln
17
428
VIRGIAWAN L



Bunting 6 bln
18
429
GIARTO



Bunting 4 bln
19
498
INARSIH



Bunting 5 bln
20
491
JUDI



Bunting 4 bln
21
435
SURIPIN



Blm bunting
22
485
KAMSIRAH



Bunting 7 bln
23
434
DAKIT



Blm bunting
24
450
HARDI



Blm bunting
25
499
MUSTIHADI



Blm bunting
26
455
NYARMIN



Blm bunting
27
482
IKSAN
1 ekor
betina


28
500
NUR ARIFIN



Bunting 5 bln
29
453
SITI INTIYAH



Indukan mati
30
426
SARJI



Bunting 8 bln

Keterangan :  5 ekor sapi kelompok blm mengalami kebuntingan.
                          8 ekor sdh melahirkan dengan pedet jantan 4 ekor betina 3 ekor
                         16 indukan mengalami bunting muda dan tua.
                         2 indukan mati / krolap dan keracunan.
                          Pedet  7 ekor.
                        Total Populasi api kelompok 36 ekor.