Kamis, 08 Juni 2017

Peternak Breeding Terancam Punah

Kebijakan pemerintah tentang impor daging menjadikan rasa jengkel pada peternak indonesia.tapi perlu di ingat juga bahwa apa yang di lakukan pemerintah untuk mencukupi kebutahan kosumsi daging di indonesia juga penting yang semakin meningkat di setiap tahunya.

Foto Anggota Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede.

Kadang itu yang tak terfikirkan oleh para peternak, untuk produksi ternak yang di harapkan oleh pemerintah belum juga terpenuhi karena banyak faktor sehingga produksi ternak sangat lambat di bandingkan komsumsi daging.
Faktor yang menghambat produksi ternak di indonesia adalah:

1. Kebijakan pemerintah yang banyak ada muatan politiknya 
2. Keamanan
3. SDM 
4. Adat dan Budaya
5. Lahan pakan
6. Alat peternakan
Masalah di atas yang sampai saat ini belum dapat teratasi.

Di beberapa daerah banyak fitlod fitlod dan peternak yang bergerak di penggemukan akan tetapi peternak yang bergerak di pengembangbiakan masih jarang di lakukan, kareng secara bisnis pendapatan ekonominya agak lama maka banyak peternak yang tidak mau melakukan pengembangbiakan, padalah pengembangbiakan jauh lebih penting sebelum penggemukan.

Breeding adalah sebuah pabrik yang berproduksi  bibit ternak yang dapat di salurkan ke pada fitlod ataupun peternak penggemukan, jika peternak yang bergerak di breeding hanya berjumlah sedikit maka tidak akan bisa mampu melayani kebutuhan fitlod dan kebutuhan daging di indonesia.

Di Negera maju dalam hal peternakanya fitdlod dan para peternak banyak yang melakukan breeding sebelum fetening tetapi di negara indonesia breeding hanya banyak di lakukan oleh peternak kecil saja itupun jumlah ternaknya sangat minim di banding kebutuhan penggemukan secara prosentasi antara pengembangbiakan dan penggemukan hanya 40% dibanding 60% .

Adat budaya peternak di indonesia banyak yang beternak hanya buat simpanan keluarga saja tidak untuk bisnis pendapatan keluarga, hal tersebut menjadikan hambatan bagi pelaku pelaku fitlod dan para peternak pembesaran/ penggemukan untuk mentuk mencukupi sapi potong di berbagai wilyah indonesia.

Lahan pakan ternak semakin menyepit kalah dengan lahan pertanian sehingga untuk breeding yang banyak membutuhkan pakan hijauan segar menjadi gendala dan mengakibatkan peternak enggan melakukan  pengembangbiakan / produksi ternak karena minimya lahan pakan.
Untuk penggemukan jauh lebih mudah pakanya di banding pengembangbiakan, penggemukan hanya butuh inovasi-inovasi pakan di berbagai fitlod fotlod penggemukan.

Secara garis besar peternak lebih suka beraktifitas ternak pembesaran daro pada pengembangbikan, jika ini tidak segera di pahami oleh peternak peternak dan pemerintah maka produksi ternak tidak akan tercapai dan kebutuhan daging di indonesia selalu kurang, karena jumlah pabrik ternak jauh lebih sedikit di bandingkan konsumen daging.     ( ali ustan mandiri )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar