Jumat, 23 Juni 2017

Menyelamatkan Peternak Dari Ancaman Kerugian

Petugas Teknis Peternakan Kec. Ngambon Imam Ghozali, telah menjadi andalan bagi para peternak di sekitar Kec. Ngambon dan Tambakrejo, di samping orangnya begitu ramah pada peternak juga mempunyai keahlihan dalam menangani berbagi masalah darurat pada ternak.
Imam Ghozali PTP Kec. Ngambon

Akhir akhir ini banyak sapi betina di sekitar Kec. Ngambon dan Tambakrejo yang mengalami  bunting lalu melahirkan dan mendapatkan masalah di saat habis melahirkan, dengan bahasa peternakan di sebut Prolabsus, penyakit tersebut berawal dari pakan sapi betina bunting yang tidak terjaga nutrinya.

Dari beberapa masalah yang sering di alami oleh para peternak tersebut bisa di atasi oleh Mantri hewan yang satu ini dengan cepat tanggap darurat yang menjadi komitmen beliau untuk selalu memajukan dan mengembangkan peternakan di kawasan hutan.
Oleh karena itu beliau siap siaga selalu bila di butuhkan oleh para peternak untuk mengatasi segala ganguan penyakit pada hewan ternak.

Sudah beberapa sapi indukan yang telah di selamatkan beliau karena mengalami prolab setelah melahirkan di satu sisi beliau juga petugas Iseminasi Buatan IB yang sangat hadal beliau juga mahir dalam mengatasi berbagai problem penyakit pada hewan ternak di wilayahnya.

Pioneer adalah nama yang di berikan ke beliau dari para peternak  sekitar Kec. Ngambon yang notabennya adalah mampu menyelesaikan masalah darurat yang di alami oleh para peternak.

Sebelum para peternak mengetahui kemampuan dari Mantri Imam Ghozali, para peternak selalu merugi bila ternaknya mengalami gangguan-gangguan serius yang harus cepat segera ada tindakan maka peternak yang ada di benaknya hanya satu harus segera di potong paksa atau di jual.

Dalam keadaan seperti di atas pembeli ataupun di sebut " molang menggunakan ajian mumpung ada kesempatan untuk mengambil laba yang banyak, dian membeli hewan ternak sapi dalam keadaan darurat dengan harga yang sangat murah sehingga peternak mengalami kerugian mencapai 80%.

Demikian juga dengan peternak karena tak ada solusi bagi mereka, dari pada rugi sapinya mati sia-sia, maka dengan hati tak takrela sapi tersebut tetap di jual walaupun merugi.
Dengan di ketahui keahlianya Bp. Imam Ghozali tersebut peternak tidak lagi merugi karena bisa di atasi oleh petugas yang sangat berpengalaman dalam menangani gangguan pada sapi para peternak.




Prolabsus Uteri Terjadi Pada Hewan Ternak Desa Karang Mangu Kec. Ngambon

Karangmangu 23 juni 2017, desabyang terletak di sebelah paling selatan Kecamatan Ngambon Kbupaten Bojonegoro. Karangmangu desa paling setrategis untuk beternak rumenansia gimana desa tersebut di kelilingi sebuah hutan yang cukup luas di bandingkan luas dari desanya.

Mantri hewan Imam Ghozali salah satu petugas peternakan dari Dinas Kabupaten Bojonegoro yang di tugaskan di wilayah Kecamatan Ngambon telah melakukan penangananya tentang penyakit sapi yang sama halnya dengan kejadian di kelompok ternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede Kec. Tambakrejo yg mana desa tersebut masih dekat dengan Dolokgede.

indukan lemosin mengalami prolabsus uteri

Kejadian tersebut menimpa seorang peternak yang bernama Margono Rt 01 Rw 01  dusun Kedung Gureh Desa Karangmangu Kec. Ngambon. Kronologi kejadian tersebut berawal dari melahirkan pedet pada hari kamis 22 juni jam 17 ; 15 Wib. 

Sapi dara betina tersebut baru pertama kalinya mengalami kebuntingan di saat melahirkan setelah 7 jam melahirkan indukan tersebut mengeluarkan Plascenta dari Vulfanya selang 2 jam kemudian mengalami Prolabsus uteri, dari kejadian tersebut Margono peternak mengalami kepanikan yang sangat luarbiasa karena kejadian tersebut di alami pada di saat malam hari.

Margono untuk mencoba menghubungi petugas Mantri hewan yang bertugas di wilayah Kec. Ngambon pada jam 4 pagi menjelang sholat shubuh untuk meminta tolong agar sapinya segera cepat tertangani dia sangat kawatir jika hal tersebut tdk segera di tangani maka kematianlah  yang akan terjadi.

Mantri Hewan Imam Ghozali
Mantri Imam Ghozali yang sudah sangat berpengalaman menangani hal tersebut bersikap tenang dan santai dalam menangani sapi yang mengalami prolabsus sehingga indukan sapi lemosin tersebut dapat di selamatkan dari ancaman kematian.

Keterbatasan SDM peternaklah yang lagi lagi menjadi gendala dan penyebab dari kejadian prolabsus tersebut,membina peternak di kampung sangatlah sulit karena terkendala masalah pengetahuan dan keterbatasan mereka.

Kandang yang kurang memenuhi syarat bisa menjadi penyebab terjadinya  Prolab serta pakan yang kurang dari nutrisi serta kesejahteraan pada sapipun blm terpenuhi secara baik.
Adat dan budaya juga sangat berpengaruhi terhadap kesejahteraan hewan sehingga peternak sdh merasa cukup dengan kegiatan kegiatan yang selama ini telah di lakukan olehnya.


 


Kamis, 22 Juni 2017

Dua Kali Terjadi Prolapus Pada Sapi Indukan Di Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede

Penyakit yang tak ada tanda tanda dapat melanda pada sapi sapi masyarakat peternak dapat terjadi, Prolapus adalah salah satu penyakit yang tak dapat terdeteksi lebih awal oleh peternak sehingga menjadi was was bagi peternak jika sapi sapinya dalam keadaan bunting dan mau melahirkan.

Sapi kelompok ustan mandiri terkena  krolap
 Kemarin malam 21 juni 2017 sapi dengan kode ertec 438 di gaduh anggota kelompok melahirkan dengan keadaan kurang baik karena mengalami krolap setelah melahirkan, Penyebab dari kasus tersebut kemungkinan besar sapi kurang sehat di sebabkan oleh pakan yang tidak berkualitas dan sapi kurang gerak.

Peteugas Mantri hewan Imam Gozali asal Kuniran Purwosari yang menangani hal tersebut menyarakan kepada penggaduh jika sapi sedang bunting sebaiknya di beri pakan yang benar benar bagus kandungan nutrisinya dan juga banyak gerak sehingga di saat melahirkan tidak terjadi dapat sempurna selain itu yang perlu di perhatikan oleh para peternak breeding kebersihan kandang harus selalu terjaga sehingga kesehatan sapi tetap terjaga.

Sapi Prolap Sehabis Melahirkan Ustan Mandiri Dolokgede.

Kejadian tersebut sdh yang kedua kalinya terjadi di kelompok ternak ustan mandiri dolokgede, ini sebagai pelajaran dan juga menjadi evaluasi bagi para anggota untuk lebih memperhatikan ternaknya di kala sedang bunting.

Mineral sangatlah penting bagi sapi yang mengalami kebuntingan sehingga sapi bunting dapat tercukupi kebutuhanya.

30 Sapi Bantuan Dinas Peternakan 9 Ekor Berhasil Melahirkan

Breeding jarang di lakukan oleh masyarakat peternak karena jarak waktunya lama  menjadi gendala produksi ternak di Indonesia. Waktu yang lama membuat masyarakat peternak menjadikan males untuk melakukan kegiatan breeding, masyarakat peternak lebih memilih fetening yang dapat di nikmati hasilnya dengan waktu yang singkat.

Tasam Anggota klp Ustan Mandiri Dolokgede
Barusan sapi kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede yang bergerak di bidang produksi ternak di gaduh oleh Tasam melahirkan pedet dengan jenis kelamin jantan pada pukul 10 : 34 Wib. dini hari.

Sapi bantuan dinas peternakan propinsi jawa timur yang di bantukan kepada kelompok ustan mandiri dolokgede telah berhasil melahirkan 9 pedet dari 30 ekor indukan dan di dominasi pedet jantan, dari 9 ekor pedet yang lahir 7 ekor pedet dengan kelamin  jantan.

Kelompok tersebut telah berhasil melakukan kegiatan pengembangbiakan sapi PO ongole yang menjadi program besar dari pemerintah untuk mempertahankan flasmanufa keaslianya sapi lokal dan  sapi asli jawa.

Pekawinan Iseminasi buatan yang di lakukan petugas IB Teguh Budiarto Sukorejo tambakrejo dengan kode strow 20222 Batch NM0106 pada tanggal 26 mei 2016 lalu, hari ini telah lahir dengan selamat serta indukanya dengan pedet jantan.

Selama 2 tahun terahir sapi sapi bantuan di ustan mandiri telah berhasil bunting dan melahirkan dengan keadaan yang sangat memuaskan walaupun ada indukan 1 ekor yang mati akibat melahirkan. 



 

Kamis, 08 Juni 2017

Peternak Breeding Terancam Punah

Kebijakan pemerintah tentang impor daging menjadikan rasa jengkel pada peternak indonesia.tapi perlu di ingat juga bahwa apa yang di lakukan pemerintah untuk mencukupi kebutahan kosumsi daging di indonesia juga penting yang semakin meningkat di setiap tahunya.

Foto Anggota Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede.

Kadang itu yang tak terfikirkan oleh para peternak, untuk produksi ternak yang di harapkan oleh pemerintah belum juga terpenuhi karena banyak faktor sehingga produksi ternak sangat lambat di bandingkan komsumsi daging.
Faktor yang menghambat produksi ternak di indonesia adalah:

1. Kebijakan pemerintah yang banyak ada muatan politiknya 
2. Keamanan
3. SDM 
4. Adat dan Budaya
5. Lahan pakan
6. Alat peternakan
Masalah di atas yang sampai saat ini belum dapat teratasi.

Di beberapa daerah banyak fitlod fitlod dan peternak yang bergerak di penggemukan akan tetapi peternak yang bergerak di pengembangbiakan masih jarang di lakukan, kareng secara bisnis pendapatan ekonominya agak lama maka banyak peternak yang tidak mau melakukan pengembangbiakan, padalah pengembangbiakan jauh lebih penting sebelum penggemukan.

Breeding adalah sebuah pabrik yang berproduksi  bibit ternak yang dapat di salurkan ke pada fitlod ataupun peternak penggemukan, jika peternak yang bergerak di breeding hanya berjumlah sedikit maka tidak akan bisa mampu melayani kebutuhan fitlod dan kebutuhan daging di indonesia.

Di Negera maju dalam hal peternakanya fitdlod dan para peternak banyak yang melakukan breeding sebelum fetening tetapi di negara indonesia breeding hanya banyak di lakukan oleh peternak kecil saja itupun jumlah ternaknya sangat minim di banding kebutuhan penggemukan secara prosentasi antara pengembangbiakan dan penggemukan hanya 40% dibanding 60% .

Adat budaya peternak di indonesia banyak yang beternak hanya buat simpanan keluarga saja tidak untuk bisnis pendapatan keluarga, hal tersebut menjadikan hambatan bagi pelaku pelaku fitlod dan para peternak pembesaran/ penggemukan untuk mentuk mencukupi sapi potong di berbagai wilyah indonesia.

Lahan pakan ternak semakin menyepit kalah dengan lahan pertanian sehingga untuk breeding yang banyak membutuhkan pakan hijauan segar menjadi gendala dan mengakibatkan peternak enggan melakukan  pengembangbiakan / produksi ternak karena minimya lahan pakan.
Untuk penggemukan jauh lebih mudah pakanya di banding pengembangbiakan, penggemukan hanya butuh inovasi-inovasi pakan di berbagai fitlod fotlod penggemukan.

Secara garis besar peternak lebih suka beraktifitas ternak pembesaran daro pada pengembangbikan, jika ini tidak segera di pahami oleh peternak peternak dan pemerintah maka produksi ternak tidak akan tercapai dan kebutuhan daging di indonesia selalu kurang, karena jumlah pabrik ternak jauh lebih sedikit di bandingkan konsumen daging.     ( ali ustan mandiri )


Selasa, 06 Juni 2017

Berawal Dari UGM Yogyakarta Hingga UNE ( Universitas of New Enggland ) Australia

Dolokgede membuka inspirasi bagi para peternak yang menggeluti profesi ternak sapi Kambing dan Domba di pengembanganbiakan, budidaya sapi PO (ongole ) dan Domba yang menjadi Pilot Project di daerah sekitar Kecamatan Tambakrejo,Ngambon Purwosari dan Ngasem.

Longreach Pastoral College

Kegiatan tersebut telah di lakukan selama 2 tahun terahir oleh kelompok ternak Ustan Mandiri yang di prakarsai oleh seorang pemuda lokal desa yang bercita-cita besar untuk membangun desa yang mampu berdikari dan berswasembada.

Pemuda yang di didik oleh UGM ( Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta tahun 2014 - 2016  oleh Dr.Widodo Fakultas peternakan. 
Kelompok ustan mandiri berdiri bertujuan untuk memberdayakan masyarakan bukan melainkan produksi ternak semata - mata, menurut ketua kelompok Muhammad Ali bahwa kelompok adalah sebuah media dan kendaraan untuk menuju pembangunan ekonomi desa. 

Program yang di lakukan olehnya berdasarkan program KKN PPM ( Kuliayah Kerja Nyata ) (pembelajaran pemberdayaan masyarakat) ini adalah sebagai prinsip dasar bagi kelompok ustan mandiri untuk lebih mempertajam gerakan gerakan pemberdayaan.

Selain itu  UGM juga memberikan pendidikan yang sangat luarbiasa bagi para peternak di kelompok ustan mandiri, pengembangan lahan pakan adalah hal yang jarang di lakukan oleh peternak pedesaan di beberapa tempat, tapi di kelompok ustan mandiri dapat berhasil di lakukan oleh KKN PPM UGM di desa dolokgede pada tahun 2014 - 2016.

UGM juga mengembakan Domba lokal ekor tipis di kelompok ustan mandiri 37 ekor pada tanggal 11 januari 2015 beserta kandang percontohan 4 unid di berbagai Rt di Dolokgede Kec. Tambakrejo Kab. Bojonegoro.

Ilmu yang begitu besar yang sudah di transfer ke kelompok ustan mandiri menjadikan bekal mereka menjadikan selalu semangat untuk maju dan berkembang, kini ketua kelompok menjadi pioneer di daerah kabupaten bojonegoro yang berhasil study dari UGM hingga UNE ( universicy of New Enggland ) Australia.

Ketekunan dan semangat yang tinggi menjadi kunci kelompok ustan mandiri untuk selalu maju membangun Desa Dolokgede lewat dunia peternakan.