Rabu, 28 Desember 2016

Ustan Mandiri Luncurkan Batik Jilid II Di Awal Tahun 2017 Mendatang



Kelompok tani ternak “Ustan Mandiri “ Dolokgede mengembangkan usahanya di bidang industry kreatif batik  kini telah menciptakan motif baru lagi, Batik tersebut berencana akan di keluarkan pada awal tahun 2017 mendatang. Sebuah karya kreatif batik jenogoraan dengan motif paduan sapi dengan pakan  serta limbah maupun hasil tanaman petani yakni jagung bisa di gunakan bahan dasar pakan ruminansia.
 
Batik jilid II ustan mandiri di th 2017
Giman dalam motif tersebut paduan antara sapi  dan bahan pakan telah tersedia di dalam desain , jagung adalah pakan yang sangat melimpah di bojonegoro selain di komsumsi manusia  jagung juga di jadikan bahan pakan ternak dalam bentuk kosentrat.

Dari tanaman jagung sangat bermanfaat selain petani peternak juga merasa imbasnya dari limbah pertanian tersebut. Tebon adalah limbah dari taneman jagung yang selalu terbuang dan di bakar karena menurut petani onggoan tersebut menjadi sampah yang menyebalkan bagi para petani dengan adanya peternak yang kreatif dan inofatif  limbah tersebut di olah menjadi sebuah pakan yang bernilai tinggi di sebuah peternakan.

Jagung bisa di buat pakan ternak mulai dari unggas dan ruminansia yg banyak mengandung protein, karbohidrat serta serat yang sangat di butuhkan oleh ternak.  Maka dari itu Kelompok Ustan Mandiri mempunyai ide kreatif untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat petani bahwa tanaman jagung seluruhnya dapat di jadikan bahan pakan ternak.

Desain batik ustan mandiri yang kedua dengan motif sapi juga mengenalkan sebuah tanaman rumput yang telah di budidayakan oleh kelompok yakni rumput odot serta rumput setia yang menjadi bahan dasar pakan sapi di kelomponya, sehingga kegiatan ini bisa di tuangkan dalam sebuah karya kreatifitas masyarakat dolokgede untuk menyambungkan kegiatan masyarakat yg sudah ada.

Ustan Mandiri tidak hanya bergerak di peternakan domba saja tetapi ada devisi lain yang menjadi salah satu perkumpulan peternak sapi yang bergabuh jadi satu di ustan mandiri.
Jadi peluncuran batik karya ustan mandiri yang kedua ini tergolong batik jenogoroan yang sudah punya hak paten dari Disperindak Kabupaten Bojonegoro.

Dari hal tersebut Kelompok Ustan Mandiri punya pengalaman di tahun 2016 kemari, gimana pada waktu tersebut Ustan Mnadiri meluncurkan hasil kreatifnya lewat batik ternak kambing domba mendapatkan protes keras dari pihak – pihak yang terkait bahwa batik kambing domba tidak termasuk batik jenogoroan.

Dari hal tersebut Ustan Mandiri tak menjadi nglokro dalam menjalankan kegiatannya untuk memberdayakan pengrajin batik do dolokgede.    Sebuah cabuk yg menggabarkan pembatasan kreasi masyarakat untuk berkarya menurut Ketua Ustan Mandiri itu adalah hal yang menghambat pertumbuhan dan kemajuan manusia dalam berkarya sehingga merampas hak manusia.

Tetapi bagi Ustan Mandiri itu bukan hal tabu, kelompok tetap melakukan dan memproduksi batik tersebut demi memberdayakan pengrajin batik agar tetap bekerja melakukan aktifitas untuk membantu menambah penghasilan para suami dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

Jika hal tersebut di hentikan dan di larang untuk berproduksi maka yang terjadi adalah kemunduran peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, maka kelompok tani ternak ini bersemangat untuk berdayakan masyarakat desanya untuk menuju desa swasembada.   Ali ( ustan mandiri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar