Minggu, 13 September 2015

KORBAN KEPENTINGAN PEMANGKU JABATAN



 
bentuk sosialisasi petan
Desa yang maju adalah desa yang mana desa tersebut bisa mengembangkan potensi-potensi desa serta pontensi masyarakat untuk di berdayakan. Memang tidaklah mudah untuk merubah menset masyarakat, dan tidak sulit  pula memberdayakannya jika seorang pablik figur dapat memberikan contoh yang positif, serta banyak kreatifitas yang bisa menghasilkan sebuah karya.

Fenomena di masyarakat di akui dan tidak, bahwa masyarakat di desa masih ber SDM rendah di banding desa atau kelurahan yang dapat meneima dampak langsung terhadap informasi-infomasi yang penting bagi maasyarakat.
Kita selalu beranggapan bahwa masyarakat kita sering kita fonis sulit dan susah di ajak maju, sulit di  berdayakan,sulit di ajak musyawarah yang sering kita dengar adalah masyarakat kito kolot.

Semua rangkaian di atas kuncinya adalah sorang “ HUMAS “bagaimana hubungan masyarakat dengan pemimpin/pablik figure,bagaimana cara menyampaikan informasi/sosialisasi kepada masyarakat.

 Pihak-pihak yang berkepentingan di di balik kesuksesan yang mereka impikan, tak ada sifat yang mencerminkan bahwa masyarakat harus cerdas dan dapat menerima informasi-infomasi yang membuat masyarakat cepat dan mudah  untuk di mengerti.
Kadang-kadang seorang pablik figur masih banyak yang bermain politik, untuk membatasi masyarakat dalam menerima informasi  dan  pendidikan masyarakat. Menurut ilmu pemberdayaan maasyarakat, seorang pablik figur/ pemimpin, berkewajiban untuk memberdayakan rakyatnya bukan sebaliknya.

Sesuwai judul di atas masyarakat juga ingin pintar,masyarakat juga kepingin cerdas, masyarakat juga kepingin produktif jangan  selalu di cekik.
HUMAS /Pemimpin selalu berpendapat bahwa warganya/masyarakatnya sulit untuk di berdayakan, ini adalah alasan yang tak masuk akal.  Masyarakat mudah untuk di ajak komunikasi,tetapi masyarakat punya adat dan cara berkomonikasi agar sosialisasi bisa mudah mereka terima.

Sosialisasi yang resmi dan formal blm tentu dapat di terima dengan baik oleh masyarakat.  seorang ORGANISER langkah yang pertama lakuakan adalah mepping, pendekatan.  Langkah langkah seperti ini memang lebih efektif dan mengena untuk memetakan masyalah.

Pemimpin tidak selalu benar, pemimpin harus bisa bermasyarakat  dan berbaur kepada warga,  bersikap sok kuasa akan menjadi tumpulnya ujung tobak di masa kepemimpinanya mendatang.

Para pakar bemberdayaan masyarakat mengatakan bahwa, cara yang paling mudah untuk menyampaikan informasi ataupun sosialisasi terhadap masyarakat adalah bertatap muka, menunjukan sikap kemasyarakatan kita, jika perlu bertempat tinggal bersama mereka, berinterksi langsung di tempat-temapat mereka berkumpul dan berpenampilan sama dengan mereka.

Sosialisasi yang tepat adalah berkomonikasi langsung kepada masyarakat dengan menggunakan Bahasa yang mudah di mengerti olehnya,jangan selalu menggunakan Bahasa yang lebih gaul dan keren jika masyarakat masih dalam keadaan polos/istilah Bahasa jawa adalah orang deso, karena Bahasa tersebut tidak selalu di mengerti olehnya.
Penampilan mempengaruhi kita dalam bermasyarakat, petani lebih senang bergaul sesame orang petani, maka  seorang organizer harus bisa menjiwai petani juga agar lebih harmonis dalam menyampaikan sesuatu hal yang harus petani mengerti.

Kondisi masyarakat kita yang berada di pedesaan yang ber SDM rendah menjadi gendala percepatan pertumbuhan ekonomi serta lambatnya laju pembangunan. Kadang sifat egois yang selalu melekat pada diri seorang pemimpin menjadikan tidak berdayanya masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar