Senin, 30 Januari 2017

Kunjungan Masril Koto dan Baharudin Di Kelompok Ternak Ustan Mandiri

Pemberdayaan seakan - akan telah menjadi bagian dari hidupnya seseorang yg memang sdh berjiwa pemberdaya masyarakat, sama halnya yang di lakukan oleh pengiat pemberdayaan masyarakat yang sudah terkenal di indonesia, bahkan beliau juga pendiri Bank Tani yakni Masril Koto asal Padang sumatera.
Beliau adalah tokoh pemberdaya yang sudah keliling Indonesia, kali ini beliau tak sendirian di temani seorang kawan yang seperjuangan  beliau ini juga sangat terkenal di Indonesia  beliau adalah pendiri sekolah alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga Jawa tengah, dan Beliau juga ahli pemberdayaan komunitas.

Kunjungan Masril koto dan Baharudin di Ustan Mnadiri Dolokgede
Kunjungan di Ustan Mandiri ini dalam rangka Sinau Bareng bersama Ademos dengan tujuan melihat potensi desa yang akan di jadikan obyek sasaran program pemberdayaan masyarakat Bojonegoro.
Peternakan di dolokgede saat ini menjadi unggulan desa setelah Industri Kreatif Batik, dan Industri Olahan pisang.

Dalam kunjungan tersebut menemukan beberapa potensi di dalam peternakan yang semala ini belum tergarap dan termanfaatkan dengan baik. Ademos sebagai lembaga satu-satunya di dolokgede bojonegoro khususnya memediasi berbagai pihak peternakan,pertanian dan juga industri Kreatif yang sudah tumbuh dan berkembang di desa dolokgede untuk melakukan plening strategi bersama dalam membangun masyarakat.

Dari sinau bareng ini muncul semangat baru dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, menurut beliau Masril Koto sebuah kegiatan pemberdayaan tak boleh mengharapkan hasil yang begitu cepat dari apa yang kita lakukan.

Pemberdayaan membutuhkan waktu yang begitu panjang dan juga pemberdayaan tdk harus berkopetisi, menurut beliau jika pemberdayaan bersifat kompetisi akan mengakibatkan kekecewaan terhadap diri masyarakat, masyarakat harus semua terlibat tidak hanya satu atau dua orang saja tetapi semua mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat, potensi, ketrampilan yang di miliki oleh semua masyarakat dll. 28 januari 2017 ( ali )


Sabtu, 07 Januari 2017

2017 Di Perkirakan Sapi Kelompok Ustan Mandiri Meningkat Populasinya

Perkembangbiakan sapi tak secepat dari perkembangan kambing domba, Kelompok PeternakUstan Mandiri Desa Dolokgede telah merawat sapi bantuan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur 26 bulan yang lalu baru 2 ekor pedet yang telah di lahirkan.

Pengukuran Pedet dan Penimbangan

Giliran sapi kelompok yang di gaduh oleh Nurhayati Rt 04  Rw 01 Dolokgede dengan kode erteg telinga 462 telah melahirkan pedet pada tanggal 5 Januari 2017 pukul 21.00 Wib.
Pedet tersebut telah di ukur dan di timbang oleh ketua kelompok Muhammad ali beserta penggaduh dengan hasil pengukuran panjang 54 cm, tinggi 65 cm, lingkar dada 68 cm dan bobot 21 Kg.

Sapi kelompok yang di gaduh oleh Nurhayati ini adalah yang kedua dari 30 ekor yang sudah beranak, sapi tersebut telah di IB oleh petugas dari Kec. Tambakrejo Teguh Budirto dengan kode Semen 11023 pada tanggal 26 Maret 2016 lalu.

Kemungkinan ada 4 sampai 5 ekor di tahun 2017 sapi kelompok yang akan melahirkan tutur ketua kelompok, yakni sapi kelompok yang di gaduh oleh Kasirin Rt 1 Rw 1, Ngari Rt 1 Rw 1, Surawi Rt 5 Rw 1, Suparji Rt 5 Rw 1 dan Inarsih Rt 3 Rw 1.

Sesuwai dengan hasil pencatatan oleh kelompok, sapi yang di gaduh oleh anggota sudah banyak yang berhasil di IB oleh peteugas sehingga harapan kelompok sapi-sapi tersebut di tahun 2017 dan 2018 sudah meningkat populasinya.    ( ali Ustan Mandiri )