Minggu, 26 April 2020

Ustan Mandiri Bantu 33 Anggota Kelompok di Saat Pandemi Covid 19


 
33 Anggota mendapatkan sembako dari KTT
Ustanmandiri.com     Ustan Mandiri  Bantu 33 Anggota Kelompok di Saat Pandemi Covid 19 , Perkumpulan Tani Ternak yang berada di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Minggu 26 April 2020 KTT (kelompok tani ternak) pedulikan anggotanya yang terkena dampak ekonomi akibat virus corona.

Berdasarkan hasil Rapat pengurus, hari Kamis, 23 April  2020  yang lalu bertempat  Sekretaris kelompok, Muhammad Ali selaku Ketua  mengadakan rapat singkat pengurus untuk  membahas dan minta  persetujuan rencana membantu para anggota kelompok yang terkena dampat covid 19.
 
Pandemi virus covid 19 yang melanda dunia menjadikan semua sektor ekonomi peternakan di ustan mandiri menjadi kelabakan, semua pasar hewan di wilayah bojonegoro, Blora dan Ngawi ditutup sementara untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Dari penutupan pasar hewan tersebut kelompok ikut merasakan dampaknya , banyak anggota kelompok merasakan anjloknya harga hewan ternak akibat tutupnya pasar hewan,  hal tersebut sangat dirasakan oleh para anggota peternak ustan mandiri terutama pada penjualan ternak, selain sulit penjualan , harga ternak juga turun dratis dari harga pasar normal. 

Dari pandemi covid 19 ini, Pengurus KTT (Kelompok Tani Ternak) mengambil kebijakan untuk mengeluarkan Kass hasil penjualan sapi sapi jantan kelompok untuk membantu dan meringankan beban ekonomi anggotanya.

Sebuah paketan sembako yang telah dibagikan  keseluruh anggota kelompok disaat para anggota menghadapi pandemi covid 19 yang melanda dunia.

Sebanyak 33 anggota aktif yang tersebar di 14 RT diwilayah Desa Dolokgede yang telah mendapatkan bantuan paket sembako dari KTT Ustan Mandiri.

Rabu, 15 April 2020

Farmer Breeding Sapi Tak Banyak Diminati

Indukan Sapi PO Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo

Ustanmandiri.com      Farmer Breeding Sapi Tak Banyak Diminati, banyak kalangan pengusaha  peternakan maupun petani ternak di daerah bojonegoro yang tak banyak melakukan pembibitan, hal tersebut dibuktikan bahwa pembelihan bakalan sapi penggemukan banyak didatang dari luar daerah.

Bisnis pembibitan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan infestasi yang cukup lumanyan besar, sedangkan kebutuhan daging sapi potong untuk komsumsi semakin meningkat, petani ternak hanya mampu memelihara 3-4 ekor betina, oleh sebab itu kelahiran pedet yang tak seimbang membuat bakalan sulit didapatkan.

Peternakan pembibitan membutuhkan waktu paling cepat adalah 16 bulan untuk melahirkan  pedet, sedangkan feetening/penggemukan hanya butuh  waktu empat bulan sudah mendapatkan keuntungan.
Dengan siklus inilah sistem breeding tak banyak diminati oleh pengusaha peternakan, padahal Breeding jauh lebih menguntungkan dari pada Feteening, kuncinya breding adalah ketersedian pakan hijauan yang cukup maka usaha ini  akan berhasil.

Breeding juga harus didukung dengan tirakat yang cukup lama untuk mencapai hasil yang menghiurkan, selama 16 bulan puasa makan peternak akan memanen di bulan bulan selanjutnya, bila delapan indukan maka pedet yang akan dilahirkan adalah delapan ekor, berarti dua bulan sekali peternak akan mendapat gajian terus menerus.

Karena banyak peternak yang belum mengusahi pengetahuan dan manajemen pakan, maka usaha pembibitan hanyalah sebagai usaha sampingan. Biaya pakan yang sangat murah dan tersedia disekitar lingkungan kita.

Masalah tersebut bisa diatasi bila mana peternak yang mempunyai cukup lahan terutama dilahan kurang produktif, dan lahan tersebut dijadikan lahan hijauan pakan ternak, seperti penanaman rumput gajah/raja.

Bila petani ternak  melakukan usaha pembibitan  maka petani tersebut dapat memelihara indukan delapan hingga 15 ekor, untuk mencukupi kebutuhan pakan sapi indukan, peternak butuh lahan 1 hektar dengan tanaman rumput gajah.

Mengapa sapi indukan harus memakan hijauan? Karena indukan sangat membutuhkan kesuburan reproduksi agar dapat menjadi normal dimasa birahinya.

Jumat, 03 April 2020

Dampak Dari Pemotongan Rumput Yang Benar

Pemotongan Rumput Yang Sempurna di KTT Ustan Mandiri Dolokgede


ustanmandiri.com   Dampak Dari Pemotongan Rumput Yang Benar, pemotongan atau pemanenan rumput gajah akan lebih bagus jika pemotongannya dengan cara baik dan benar.

Rumput gajah/Raja setia yang banyak dibudidayakan di KTT ( kelompok tani ternak ) Ustan Mandiri Ds. Dolokgede, Kec. Tambakrejo, Kab. Bojonegoro, mampu bertumbuh bagus dan sempurna berkat pemahaman dan pengetahuan peternak cara memanen yang baik dan benar.
 
Pembinaan  yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan setempat membuat pengetahuan para peternak Ustan Mandiri semakin meningkat, itu dibuktikan dengan cara menanam dan memanen rumput gajah dengan baik dan benar.

Sebelum penanaman, pembuatan parit dengan jarak parit 150 cm hingga 200 cm dengan jarak penanaman 100 cm per batang rumput dengan selokan dengan kedalaman 40 cm.
Masa pertumbuhan awal penanaman 0 hari hingga 60 hari, selanjutnya pertumbuhan yang keduakali tanaman rumput ini bisa tumbuh maksimal butuh waktu panen 40 hari.

Biar pertumbuhan lebih bagus dan cepat panen, rumput butuh perawatan pemupukan sekali panen,  pemupukan dilakukan paling bagus pada saat umur tanaman 15 hari.

Untuk masa panen yang paling bagus  peternak Ustan Mandiri memanen di usia rumput 40 hari , karena pada saat itu rumput sudah muncul batang satu hingga dua ruas yang kadar nutrisi sangat baik,  serat, karbohidrat dan protein  yang cukup disaat usia tanaman rumput dipanen.

Perlu diperhatikan disaat memotong atau memanen rumput agar pertumbuhan tunas rumput dapat tumbuh dengan sempurna dengan cara memotong rata dengan tanah seperti foto diatas.

Dengan cara demikian pertumbuhan tunas akan lebih baik dan sempurna karena akannya langsung menempel pada tanah.
Baik sobat ternak, semoga artikel ini bisa menginsfirasi anda pagi para peternak di  Nusantara.