Selasa, 11 Desember 2018

Cara Mengantisipasi Bloat dan Mencret Pada Sapi

Rumput terlalu muda mengakibatkan mencret

Ustanmandiri.com- Peternakan Sapi Peranakan Ongole (PO) Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

Di awal awal musim hujan, sering kali ternak mengalami masalah pada rumen selain pergantian musim, kejadian tersebut diakibatkan pakan rumput hijauan terlalu muda dan mengakibatkan bloat (kembung) ataupun mencret.

Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi, kelompok ternak ustan mandiri mempunyai sebuah trik tersendiri.
Mengolah hijauan rumput terlalu muda untuk dijadikan pakan yang lebih aman
,  ustan mandiri melayukan rumput terlebih dahulu dan dicampur dengan dedak kering, sehingga rumput muda tersebut kadar airnya menjadi turun.

Fungsi dedak untuk membentuk serat dalam rumen agar pakan bisa secara maksimal cerna dan diserap oleh rumen.
Jika hal ini tidak diperhatikan peternak maka ternak akan mengalami bloat dan mencret dan mengakibatkan kematian

Kamis, 06 Desember 2018

Kelompok LMDH Rimba Mulya & KWT Tunggal Dewi Sambongrejo Study Peternakan di Ustan Mandiri


Lilik Sulistya menyampaikan dasar dasar kelompok yang di akui Dinas
Peternakan - Ustan Mandiri salah satu Kelompok Tani Ternak di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, siang tadi 6 /12/2018, mendapatkan kunjungan study lapang dari Kelompok tani Lembaga Masyarat Daerah Hutan ( LMDH)  Rimba Mulya dan Kelompok Tani Wanita KWT Tunggal Dewi Deda Sambongrejo Kec. Nggondang Bojonegoro.

Untuk mengentaskan kemiskinan serta memberdayakan petani pinggiran hutan, Ir. Sri Isningsih UPT KPH Wilayah VI Nganjuk mengatakan " Study lapang ini sengaja saya lakukan agar petani bisa menambah pengetahuan dan Sumber Daya Manusia menikat"  ungkap koordinator kegiatan study lapang saat dikonfirmasi oleh ustanmandiri.com lewat watshap app.

Di tempat yang sama, ketua devisi koperasi kelompok Tani Rimba Mulya,  Sutrisno, kegiatan yang penuh inspirasi membuat dirinya terbakar semangat setelah mengetahui kemajuan serta inovasi dari kelompok ustan mandiri." Saya sangat terinspirasi dan ingin slalu mendapatkan ilmu tentang peternakan dan UMKM (Usaha mikro kecil menengah) dengan ketua ustan mandiri " ucapnya saat ditemui ustanmandiri.com lewat watshapnya.

Terpisah ketua ustan mandiri mengatakan "Sebenarnya membuat kelompok itu mudah, tapi mengorganisirlah yang susah, tetapi kunci keberhasilan sebuah kelompok berdasarkan komitmen kekompakan dan juga harus ada penggeraknya yang berjiwa sosial dan pemberdaya " sambung ali.

Minggu, 02 Desember 2018

TPID Tambakrejo Tinjau Hijauan Pakan Ternak Ustan Mandiri


Tim PID Kecamatan Tambakrejo Meninjau HPT ustan mandiri Dolokgede
ustanmandiri.com  - Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur minggu 2 /12/2018 dini hari mendapatkan tamu dari  Tim Program Inovasi Desa TPID untuk meliput potensi Desa peternakan di Desa.

Enam orang mendatangi kandang dan lahan hijauan pakan ternak HPT di peternakan sapi Peranakan Ongole PO dan penggemukan sapi Simpo Lipo (lemosin simental) milik ustan mandiri dengan tujuan mengankat potensi dan inovasi kelompok.

Sigianto ketua TPID Kecamatan Tambakrejo mengatakan sesuwai Program pemerintah, potensi yang berada di Desa harus terekpos kepublik. "untuk menampilkan kegiatan inovatif yang dilakukan oleh masyarakat yang dituangkan kedalam video ini kami kirim ke tingkat Kabupaten untuk di tayang di desa2, sehingga bisa menginspirasi desa lain untuk mempercepat penggunaan dan penyerapan dana desa" Saat ditemui tim  ustanmandiri.com lewat watshap app pribadinya, " salah satu contoh inovasi yang dilakukan oleh ustan mandiri mampu menyerapa Dana Desa DD  Dolokgede." lanjut Sugianto.

Di tempat terpisah Kepala Desa Nunuk Sri Rahayu mengungkapkan " Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yg di berikan Kecamatan kepada Ds Dolokgede utk Program Inovasi Desa, dan sdh seharusnya ds Dolokgede mendapatkan kesempatan itu, saya yakin setiap usaha pasti akan ada hasilnya, dan semoga slogan "Kreatif, Produktif, dan Inovatif " bisa terwujud " ungkap orang nomor satu di Dolokgede

Muhammad ali selaku ketua kelompok berharap, " adanya kegiatam semacam ini dapat menumbuhkan semagat baru, bagi kelompok untuk lebih meningkatkan inovasi peternakan di Desa Dolokgede kedepanya.

Jumat, 30 November 2018

Berdikari Kerjasama Ustan Mandiri Adakan Sinau Pakan Ternak


Serius Narasumber Berdikari menyampaikan materi kepada peserta sinau.
ustanmandiri.com  - Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, adakan sinau bareng membuat pakan ternak sapi potong dengan Narasumber dari PT Berdikari Persero di ikuti para peserta dari berbagai Kecamatan bertempat di panggon sinau ademos.

Belajar bersama yang didilakukan oleh kelompok bertujuan agar peternak bisa mandiri dan mampu menciptakan pakan sendiri, Muhammad ali ketua kelompok sekaligus penyelenggara sinau,  mengatakan "adanya pengetahuan ini diharapkan peserta kedepanya mampu mengidetifikasi bahan lokal yang bisa digunakan utk campuran pakan kosentrat" himbau ali, saat ditemui tim ustanmandiri.com setelah usai acara 29 /11/2018.
Banyak ilmu modern yang belum diketahui oleh banyak peternak mengkibatkan pelaku banyak membuang waktu dan tenaga yang cukup melelahkan.
Hal tersebut sama yang diucapkan oleh Moh. Sujak'i, Narasumber lokal dari KBSR (kandang belajar sapi rakyat) Braboan " banyak teknik untuk menghemat waktu agar efiensi dalam beternak, maka dibutuhkan setok pakan yang cukup" tandasnya saat memberikan pemaparan.
Kunci sukses disebuah peternakan adalah ketersedian pakan cukup,
Putra Wahyu Noor Muchib Narasuber utama PT Berdikari Persero mengungkapkan "Banyak limbah pertanian maupun pabrik yang dapat digunakan untuk bahan kosentrat, namun tidak semuanya yang memenuhi syarat sesuai setandar SNI" ungkapnya saat mengidetifikasi bahan pakan.
Dengan diadakan kegiatan sinau bareng peternakan Petugas Teknis Peternakan (PTP) Kecamatan Tambakrejo Lilik Sulitya memberikan apresiasi bagi Ustan Mandiri selaku penyelenggara kegiatan, " Saya mersa terbantu tugasku adanya kegiatan seperti ini, demikian juga apresiasi yang luar biasa atar penyelenggaraannya" ucapnya disaat memberikan sambutanya.

Selasa, 20 November 2018

Tetap Tegar Hadapi Protes Peternak Wilayah Sumber Bibit


Lilik Sulistya PTP Kecamatan Tambakrejo.
ustanmandiri.com. -    Petugas Teknis Peternakan ( PTP ) Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, dengan sabar lapang dada menghadapi permasalahan Iseminasi Buatan ( IB ) yang banyak menuai protes terhadap petugas karena pedet yang dilahirkan berwarna putih.

Lilik Sulistya selaku petugas peternakan tambakrejo merasa tidak terganggu adanya  protes para peternak disetiap wilayahnya, ketidak tahuan peternak menjadikan dasar mereka untuk tidak terima dengan adanya keberadaan sapi ongole (PO) yang kian marak diberbagai desa se Kecamatan Tambakrejo. " Kalau saya santai aja mas, karena mereka belum tau bahwa wilayah Tambakrejo adalah sudah menjadi kawasan sumber bibit sapi PO" ungkapnya saat ditemui ustanmandiri.com.

Terpisah, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro melalui Kabid Budidaya Elfia Nur Aini mengatakan, Wilayah Tambakrejo  sudah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi PO oleh pemerintah, makan akan menjadi acuan dalam pencarian sumber bibit sapi peranakan ongole yakni sapi asli jawa. "Wilayah Tambakrejo telah berSK sejak tahun juni 2015 lalu dari Pemerintah" pungkasnya saat dihubungi lewat wasthsapp 19/11/2018.

Dari dasar tersebut Pemerintah melalui Dinas Peternakan dan perikanan menetapkan dan mengatur bahwa sapi putih dilarang diiseminasi dengan sapi cross yakni lemosin ataupun simental.
Dari larangan tersebut menjadi dasar petugas untuk tidak mengembangkan sapi selain PO dikawasan tersebut.

Pada tahun 1992 dizaman orde baru peternak juga menolak adanya Iseminasi sapi Cross lemosin maupun semental untuk di kembangkan di wilayah Kecamatan Tambakrejo, dari hal tersebut menjadiakan pengalaman bagi petugas yang berada di wilayah tersebut untuk melakukan pemahaman berlahan pada peternak.

Rabu, 14 November 2018

Disnakan Bojonegoro Lakukan Evaluasi Uji Performan Sapi Kelompok


Kabid Budidaya mengevaluasi uji performen sapi di sekertariat ustan mandiri Dolokgede
ustanmandiri.com - Dinas Peternakan dan Perikanan lakukan evaluasi uji performan sapi dikawasan wilayah sumber bibit sapi PO (peranakan ongole) Tambakrejo.
Evaluasi yang dihadiri enam kelompok tani ternak tersebut ditempatkan di sekertariat ustan mandiri Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro jawa timur.
Dalam Upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kususnya pengurus kelompok Dinis Peternakan melalui (Kabid) Kepala Bidang Budidaya gelar pertemuan kusus yang membahas tentang hasil pengukuran sapi yang dilakukan beberapa bulan yang lalu.
Kabid peternakan Elfia Nuraini manyayangkan banyak sapi yang tak seharusnya di ukur tetapi masih saja di ukur;  "Masih banyak pengukuran sapi yang tidak sesuwai dengan (Setandar Nasional Indonesia)  SNI " tuturnya, saat memberikan evaluasi ke enam kelompok ternak di Kec. Tambakrejo disekertaria ustan 13/11/2018 selasa sore.
Menurut Kabid, hal tersebut banyak disebabkan kurangnya pemahaman peternak dalam mengikuti sosialisasi bulan april yang lalu,  sehingga pengukuran sapi belum bisa maksimal.
70 % hasil yang didapat menunjukan keberhasilan para kelompok tani ternak dalam pengukuran sapi 30% melenceng dari taget awal.
Selain itu, Kasi Budidaya Purwati  mentargetkan tidak kuarang dari 1000 ekor yang akan dilakukan uji performen dikawasan wilayah sumber bibit di kecamatan tambakrejo. " Uji performan hanya mendapatkan 542 ekor, masih jauh dari rencana yang ditargetkan "tandanya saat memberikan laporan di evaluasi ujiperformen.
Ditempat yang sama, Hantoro selaku pengawas pembibitan  menjelaskan masih banyak hal dalam pengngukuran sapi yang perlu diperhatikan oleh para kelompok terutama pada sapi jantan " Teknik pengkuran sapi ada tersendiri perlakuanya terutama pengngukuran pada buah zakar sapi jantan" jelasnya disaat memberikan pemahaman para kelompok.
Buah zakar yang terlalu kecil dan besar menunjukan bahwa sapi tersebut kurang sehat menurutnya.

Sabtu, 10 November 2018

PT Berdikari Droping Sapi Bakalan di Ustan Mandiri


10 Ekor sapi bakalan diturunkan Berdikari di Ustan Mandiri

Ustanmandiri.com Tambakrejo- Kelompok tani ternak ustan mandiri Desa Dolokgede Kec. Tambakrejo, Kab. Bojonegoro Jawa Timur sabtu siang 10/11/2018 didroping 10 ekor sapi jantan lemosin untuk digemukan.

12 anggota kelompok yang rencananya masing-masing mendapatkan tiga ekor sapi jantan jenis lemosin dengan berat badan rata-rata 144 kg dengan harga timbang Rp.45.000.
Program kemitraan di bidang peternakan oleh PT Berdikari Persero, salah satu Badan Usaha Milik Negara(BUMN) dengan mitranya kelompok tani ternak Ustan Mandiri mendirikan membuka usaha  penggemukan sapi potong.

Ketua kelompok tani ternak Muhammad ali menjelaskan " kemitraan ini terbentuk atas kolaborasi antara kelompok ternak dengan Pemerintah Desa (pemdes) serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LSM) ademos yang intinya saling bersenergi dalam membangun Desa" menurutnya.

"42 ekor sapi bakalan yang rencananya akan dikirim ke kelompok tani ternak ustan mandiri, baru  10 ekor yang distrubusikan; yang lain bertahab " sambung ketua kelompok.

Ditempat lain, Dasri salah satu anggota kelompok mengaku sangat senang " alhamdulillah akhirnya permohonan saya dikabulkan” ungkapnya saat ditemui tiem media ustanmandiri.com  dolokgede.

Kemitran dengan Berdikari kelompok harus mentaati peraturan-peraturan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, selain bunga 6% pertahun kelompok harus mentaati yang lain.

Jumat, 02 November 2018

Ustan Mandiri Lakukan Kemitraan Dengan PT Berdikari Persero


Antusian para anggota kelompok mengisi formulir dari PT Berdikari Persero.
ustanmandiri.com  Assesment perlengkapan data anggota kelompok tani ternak ustan mandiri yang akan mendapatkan program kemitraan PT Berdikari Persero kemarin siang 2/11/2018 telah lolos diferifikasi.
Kelompok ternak yang satu satunya di Desa Dolokgede Kec. Tambakrejo, Kab. Bojonegoro Jawa Timur telah dipercaya oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bermitra dibidang peternakan yakni penggemukan sapi.
3 ekor yang nantinya akan diterima oleh 14 anggota kelompok,  kamis siang kedua belah pihak telah menyepakati dengan ketentuan berat badan sapi empat kwuintal per ekor.
Asep perwakilan PT Berdikari mengatakan "Banyak Kelompok ternak yang telah bermitra dengan Perusahaan diseluruh wilayah indonesia salah satunya adalah Ustan Mandiri Bojonegoro; kemitraan ini diharapkan dapat membantu dan meningkatan ekonomi keluarga peternak " tandasnya
Bersamaan' ketua kelompok Muhammad Ali mengatakan " Program kemitraan ini sama dengan sistim perbankkan" menurut Ali anggota kelompok wajib mengembalikan modal awal yang telah di berikan oleh PT kepada anggota kelompok dengan ketentuan yang telah disepakati kedua belah pihak.
Perjanjian tersebut berupa wajib mengembalikan modal dengan  bunga 6% pertahun, bunga tersebut akan turun menjadi 3%  apa bila kelompok masih meneruskan kemitraan dengan PT di tahun berikutnya.
Sang Pelopor Peternakan Muda ini berharap program kemitraan bisa menjadikan lapangan pekerjaan serta mampu menyejahterakan masyarakat peternak serta  Desa agar menjadi Swasembada daging di Indonesia imbunya.
Terpisah, Mustopo 37 th anggota kelompok mengaku senang dengan adanya kemitraan yang dilakukan kelompoknya " saya sangat berterima kasih dan merasa senang sekali dengan adanya kemitraan yang dilakukan oleh kelompok, harapan saya dari program ini bisa meningkatkan pendapatan keluarga". (ali)

Kamis, 02 Agustus 2018

2x IB Gagal Sapi Betina Harus Segera diperiksakan ke Petugas Teknis Peternakan

ustanmandiri.com     Petugas Teknis Peternakan PTP Kec. Tambakrejo Lilik Sulistya melakukan Pemerikasaan Kebuntingan dan gangguan Reproduksi pada sapi betina Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede 2 / 8 / 2018.
Pemeriksaan Reproduksi Sapi Betina di Kelompok Ustan Mandiri.

Tiga kali dalam 2 bulan sapi kelompok yang digaduh oleh Tarno anggota kelompok mengalami birahi minta kawin 3 kali.
Menurut PTP Lilik Sulistya kejadian tersebut tidak hanya di alami oleh kelompok ternak ustan mandiri saja tetapi banyak juga dialami oleh sapi sapi kelompok yang lain bahkan peternak biasa.

Banyak dugaan tentang gagalnya iseminasi buatan atau kawin suntik tersebut masih dalam evaluasi bersama, ada empat hal dugaan yang menjadi galau dan resah bagi peternak maupun petugas iseminator.

Dugaan pertama ditujukan ke kuwalitas setrow/semen beku, hal ini yang bisa melakukan uji leb adalah pihak Dinas sendiri, yang kedua tentang Reproduksi indukan sapi itu sendiri kebanyakan peternak pada umumnya enggan memeriksaksana sapinya lantaran takut membayar mahal.

Tindakan di atas sangalah penting bagi peternak itu sendiri, karena tindakan tersebut dapat diketahui apakah indukan sapi yang selama dipelihara tidak ada gangguan pada reproduksinya.

" jika sapi betina 2 x IB tidak membuahkan hasil seharusnya peternak harus lapor dan memeriksakan sapinya ke petugas PKB ( Pemeriksaan Kebuntingan) di wilayah tersebut. " ujar Lilik Sulistya ketika memeriksa sapi indukan di kandang ustan mandiri.

Ketiga pengetahuan peternak tentang birahi pada sapi betina belum begitu jeli sehingga persaan ragu masih menyelimuti diri, yang ke empat faktor pakan yang tidak terpenuhi akan kebutuhan sapi betina yang mengakibatkan keringnya reproduksi, disini sapi betina harus dikasih pakan hijauan.