Senin, 29 Januari 2018

Mesin pencacah rumput Hamer Mill ustan mandiri dolokgede

Monev Kinerja Petugas Iseminator Buatan Kecamatan Tambakrejo

ustanmandiri.com   wilayah sumber bibit sapi ongole yang telah di kembangkan di wilayah kecamatan tambakrejo tepatnya di desa napis sudah 7 tahun berjalan, komunitas peternak yang tergabung dalam sebuah kelompok peternakan yang telah di dampingi oleh Universitas Brawijaya Malang  pada tahun 2010 lalu.

Monev Kinerja Petugas Iseminator Dan Pemeriksaan Kebuntingan di Napis Tambakrejo
Kelompok ternak Lembu Seto nama yang cukup terkenal di kabupaten bojonegoro yang man kelompok ternak tersebut telah menerima aliran dana dari Bank Indonesia BI pada tahun 2010 t yang di dampingi oleh Prof. Trinil dani Unibra malang.


Siang tadi 29 Januari 2018 telah di lakukan monev dari pihak Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro  terkait dengan kinerja petugas IB, PKB dan Sosialisasi masyarakat tentang adanya IB dan PKB geratis di bojonegoro terutama di kelompok ternak Lembu Seto napis.

Ada 20 ekor sapi yang berada di dukuh dolok desa napis di kumpulkan untuk di perikasa dari hasil kinerja para petugas Iseminator tambakrejo yang telah di lakukan satu tahun yang lalu, hasil kebuntingan dari IB gratisdan dan juga kelahiran pedet akan di buat laporan ttg keberahsilan para petugas iseminator.

Kepala Dinas Ardiyono Purwanto di dampingi oleh Kabid Budidaya Elfia Nuraini beserta staf melakukan pemeriksaan serta wawancara kepada para penggandunh sapi kelompok lebu seto, hal tersebut bisa di pastikan bahwa dua tahun ini telah di adakan IB geratis oleh Pemerintah bagi peternak di  seluruh Indonesia.

Dari kegiatan tersebut Kepala UPTD Keswan Dander Tinarno Sp turut hadir di kelompok ternak lembu seto karena tambakrejo adalah sebagai wilayah binaan dari UPTD dander, Tambakrejo Ngambon, Ngasem adalah menjadi satu pengawasan dari Keswan yang ikut UPT D dander.


Inovasi dan Teknologi Sangat Penting di Kelompok Peternakan

ustanmandiri.com   Peternakan sapi ongole yg telah menjadi aiconya Kabupaten Bojonegoro sebagai Wilayah sumber bibit dan juga sangat terkenal dengan SPRnya, Sekolah Peternakan Rakyat.

inovasi dan teknologi peternakan di ustan mandiri dolokgede
Ada 7 lokasi yang telah menjadi sentra sekolah peternakan rakyat SPR yakni Kec. Tambakrejo, Kec. Kasiman, Kec. Temayang, Kec. Kedungadem, Kec. Bubulan, Kec. Sekar dan Kec. Margomulyo ke 7 kecamatan tersebut telah di sepakati oleh pemerintah pusat untuk di lakukan kegiatan pengembangan peternakan sapi PO.

Dari kegiatan di atas tersebut kunci suksesnya sebuah kelompok peternakan adalah lahan pakan yang cukup tersedia dengan aman, dari 7 wilayah tersebut kebetulan daerah tepi hutan maka dari itu peternakan sangat tepat di tahur di kawasan tepi hutan dengan tujuan tercukupinya pakan hijauan.

Beda dengan sekelompok tani ternak ustan mandiri yang memberikan contoh terhadap para peternak yang hidup di tengah - tengah masyarakat yang jauh dari hutan tapi kegiatan peternakannya juga cukup lumayan maju.

Inovasi dan teknologi yang di gunakan kelompok ustan mandiri adalah inves lahan hijauan dan alat pencacah rumput yang menjadi kunci mereka dalam melakukan kegiatan beternak sapi untuk tetap jalan dan tetap exsis tanpa keberatan dan kesusahan dalam beternak.

Pakan hijau sangat penting dan juga sangat vital ketika melakukan kegiatan beternak dengan sistem pengembangbiakan atau peranakan itu menjadi penting ketika beternak dengan sistem tersebut.

Lahan hijauan yakni rumput setia maupun odot di kelompok ustan mandiri dolokgede sudah mencapai 3 hektar lebih untuk di kembangkan di desa tersebut.

Manajemen yang sudah tertata rapi sudah di lakukan 3 tahun yang lalu oleh ketua kelompok Muhammad ali untuk mempercontohkan kepada para anggotanya dalam menata menejen pakan hijauan di kegiatan kelompok.

Hasil Laboratorium rumput odot, setia dan leguminosa gamal dari Dinas Peternakan dan Perikanan Provinsi jawa timur bahwa rumput  ustan mandiri termasuk berkreteria sangat baik.

Berikut Hasil laboratorium :




 

Senin, 22 Januari 2018

Waspada Dengan Penyakit Myasis Pada ternak Sapi

ustanmandiri.com  Para peternak perlu  mewaspadai dengan adanya lalat yang menghinggap ternak di saat musim penghujan tiba, jangan anda terlena dengan kebersihan kandang dan juga perawatan yang insentif bagi ternakternaknya.

Penyakit Myasis pada ternak sapi

Di desa Mulyorejo Kec. Tambakrejo sapi milik pak Jasmungin dusun Jatikenong Mulyorejo telah terkena penyakit myasis dekat dengan kelopak mata sebelah kiri, penyakit ini disebabkan oleh parasit yang menempel di kulit dan mengalami pecah kulit  akhirnya menimbulkan luka pada pelipis mata dan akhirnya dihinggapi lalat.

Dari hal tersebut bisa menimbulkan sarang telor lalat yang menghinggap pada luka tersebut, untuk mengantisipasi kejadianya penyakit myasis ada beberapa tips untuk para peternak kecil bisa gunakan obat semprot GUSANEX tapi jangan ternak mata, untuk menggunakan caranya gusanek di semprotkan di tangan dengan carak dekat  lalu di oleskan di sekitar luka agar lalat tak lagi hinggap di area luka tersebut.

Jika luka sudah ada belatungnya makan anda harus membersihkan dan mengambil belatung sampai bersih dengan memakai  japit kecil lalu di bersihkan dengan air setelah itu baru di kasih anti biotik dan di injek dengan Don ma dryl.

Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi maka anda  membersihkan luka pada kulit sapi secara rutin dan di kasih obat anti lalat untuk mencegah lalat yang suka hinggap di bagian- bagian luka pada kulit sapi

Bila ini terjadi pada ternak anda segera anda mebersihkan sapi anda pakai air hangat dengan rutin sebelum telur lalat menetas menjadi belatung. jika anda terlambat maka yang akan terjadi sama dengan sapi pak Jasmungin asal Mulyorejo tersebut.

Memandikan ternak sangatlah penting agar parasit yang menmpel dari kotoran- kotoran tanah bisa luntur dan hilang tidak hanya itu manfaat sering di mandiin bisa membuka pori-pori kulit sapi sehingga kulit sapi bisa menjadi tebal dan kelihatan segar.

Kebanyakan peternak blm bisa memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan ternaknya sehingga ternak merasa tidak nyaman dan akhirnya pertumbuhan berat badan tidak bisa maksimal.
Tempat dan kenyamanan ternak menjadi syarat mutlak untuk memulai beternak.

Ternak juga membutuhkan kebersihan sama dengan manusia layaknya, jika pemilik ternak tak memperhatikan kebersihan dan juga perawat pada ternaknya dengan baik makan peternakpun jangan berharap  akan di sejahterakan olehnya.


Minggu, 21 Januari 2018

Belajar Dari Yogyakarta Hingga ke Australia

Kebahagiaan peternak bisa tercapai jika ternak yang di pelihara bertahun tahun dapat pula membalas kesejahteraan peternaknya,  profesi yang di lakukan oleh Muhammad ali 36 tahun warga desa dolokgede kecamatan tambakrejo ini sudah  beternak selama 6 baru 2 tahun merasakan hasilnya sesuwai apa yang telah di cita- citakan.

Ustan Mandiri Dolokgede
Menjadi farmer adalah cita - citanya sejak masuk di Lembaga Swadaya Masyarakat ademos (asosiasi demokrasi untuk kesejahteraan sosial ) pada tahun 2007. 
Melihat peternakan yang berada di desanya, Ali termotivasi dari cara beternak yang pernah dia kunjungi ketika study lapang di desa Bangun Tapan Bantul dan Kec. Turi Sleman Yogyakarta dan yang terahir di Australia tahun lalu.

Dari situlah ali ingin merubah sistem manajemen peternakan terpadu di desa dolokgede, dari tahun 2012 hingga tahun 2017 perubahan sistem peternakan di desa tersebut mengalami perubahan tentang manajemen  70%, peternak kambing domba mengalami peningkatan yang cukup lumayan di banding sebelunya.

Tradisi menanam rumput dan Legum untuk ternak menjadi kebutuhan yang paling prioritas  bagi peternak di desa tersebut.
Ali memberikan percontohan peternakan terpadu sebagai contoh kepada masyarakat sekitardesa dolokgede dengan harapat masyarakat dapat meniru apa yang telah di lakukan olehnya.

Sebagai contoh di hadapan masyarakat tidaklah mudah dan lancar dalam melakukan berbagai kegiatan, masyarakat enggak meniru dan mencoba  sebelum melihat seberapa tingkat keberhasilanya.

Di awal tahun 2015 ustan mandiri mulai naik daun dan dapat membuktikan di hadapan masyarakat bahwa apa yang mereka lakukan selama ini terbukti dan bisa di nikmati olehnya.
Dengan domba 34 ekor dan kambing 10 ekor menjadi bukti nyata atas keberhasilanya sebagai peternak di desa, selain itu ali juga beternak sapi 6 ekor indukan dan sekarang menjadi 14 ekor.

Di ustan mandiri memakai sistem peternakan terpadu yang artinya di mana peternakan tersebut telah mempunyai lahan hijauan pakan sendiri yang sudah terkonsep sejak awal sebelum melakukan kegiatan beternak.

Deangan lahan 1 hektar mampu mencukupi kebutuhan pakan sapi  dengan jumlah 14 ekor yang mana lahan tersebut di tanami rumput setia.  Untuk memenuhi kebutuhan pakan kambing  tepi rumput setia di tanami leguminosa atau tanaman rambanan  sebagai pagar hidup dari tanaman rumput.

Sabtu, 20 Januari 2018

Melihat Dari Dekat Sosok Seorang PTP Tambakrejo Yang Peduli Dengan Peternak

Kisah nyata yang perlu di tiru dan harus mendapat apresiasi oleh pemerintah, Petugas Teknis Peternakan Tambakrejo yang benar benar peduli dan memberdayakan peternak  tidak hanya memperdayai para peternak tapi benar benar melakukan kegiatan untuk kesejahteraan peternak.

Lilik Sulistiyo PTP Tambakrejo
Dengan latar belakang Sarjana Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan FKIP Surabaya Lilik Sulistiya kini menjabat sebagai Petugas Teknis Peternakan di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro.

Perjalanan karirnya melawan arus dengan beground pendidikan jurusan Mipa berbalik arah 100 derajat ke titik nol dengan kerjaan yang tak ada hubungan dengan latar belakang pendidikannya.   Menjadi Petugas Teknis Peternakan, ada beberapa hal yang harus di lewati dan di lakukan oleh beliau yakni :

Pada tahun 1990 beliau mengikuti diklat IB yang di selenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi jawa timur dengan nilai baik dalam penanganan IB sapi indukan.  Dan saat itu juga beliau lalu di anggkat menjadi Petugas Iseminasi Buatan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro.

Dari prestasi yang beliau dapat akhirnya beliau juga dapat bekesempatan untuk ikut diklat ke propinsi lagi di bidang Keswan, adri prestasi tersebut pada tahun 1992 beliau secara resmi di tugaskan sebagai Iseminator di Kecamatan Ngraho.

14 tahun sudah berjalan beliau menjadi Iseminator di Kecamatan Ngarho akhirnya beliau mendapatkan kesempat lagi  untuk mengikuti diklat yang di selenggarakan oleh Provinsi jawa timur untuk meningkatkan pengetahuanya di bidang pemeriksaan kebuntingan sapi betina pada  tahun 2006.

Di tahun 2011 beliau meningkat lagi karirnya menjadi ATR ( asisten teknis reproduksi) di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, selang 5 tahu kemudian belia mendapatan kesempatan lagi di Balai Besar Kesehatan Hewan Bogor  untuk menambah pengetahuanya dalam menggeluati dunia peternakan dan akhirnya di angkat menjadi Petugas Teknis Peternakan Kabupaten Bojonegoro yang di tempatkan di Kecamatan Tambakrejo.

Mempercepat Birahi Pada Sapi Indukan

Ustan mandiri 20 Januari 2018, kandang belajar kelompok sabtu siang pukul 11:30 Wib dini hari Ketua kelompok melakukan sinkronisasi Birahi pada 3 ekor indukan sapi ongole bersama PTP  Petugas Teknis Peternaka Tambakrejo Lilik Sulistiyo.

Sinkronisasi sapi bentina ustan mandiri dolokgede
Indukan yang sudah beranak 4 bln yang lalu belum mengalami birahi di sebabkan pedet yang blm di sapih, jadi di dunia peternakan pedet usia 3-4 bln peternak harus memisahkan antara indukan dengan pedet.

Dalam peternakan yang berada di desa desa, konon katanya jika pedet dalam usia 3-4 bulan tidak di perbolehkan di pisah dari indukanya, menurut mereka jika hal tersebut di lakukan maka akan mempengaruhi dari pertumbuhan pedet itu sendiri, makanya peternak enggak menyapihnya sampai beberapa bulan kemudian.

Di dalam manajemen peternakan breeding/peranakan hal tersebut akan menjadikan kerugian bagi sang peternak itu sendiri, program upsus siwab yang di gencarkan pemerintah indonesia tahun 2017 untuk mengantisipasi jarak lama kebuntingan terhadap sapi kerbau yang berada di seluruh wilayah Indonesia.

Ustan mandiri kelompok ternak yang berdiri pada tahun 2012 telah memberikan contoh terhadap peternak untuk lebih berinovasi di dalam merawat dan mengembangbiakan ternaknya dengan sistem Sinkronisasi birahi pada sapi indukan.

1 tahun ini ustan mandiri telah berhasil membuktikan kepada masyarakat petani ternak bahwa sinkronisasi adalah sebagai pilihan untuk mempercebat kebuntingan pada sapi indukan.

Pedet yang menjadi isu bahwa di usia muda indukan minta kawin, dan pedetnya akan terjadi penurun pertumbuhan itu tidak benar. di kelompok ini sdh membuktikan dengan sendiri dan juga menjadikan momentum yang sangat baik dan menjadikan keuntungan bagi para peternak sapi.

Adanya sinkronisasi tersebut menjadikan indukan sapi lebih cepat birahi tanpa menunggu berbulan  bulan untuk minta kawin/ birahi.
Kabar yang sangat gembira bagi kelompok ternak ustan mandiri karena sebuah inovasi baru dari pemerintah lewat Dinas Peternakan dan Perikan Bojonegoro bahwa percepatan kebuntingan terhadap indukan bisa teratasi sejak dini.

Kamis, 18 Januari 2018

Ustan Mandiri Menerapkan Peternakan Terpadu Di Desa Dolokgede

Maraknya kelompok ternak di beberapa wilayah Kabupaten bojonegoro, tetapi masih minimnya  sistem yang di lakukan oleh sekelompok ternak karena kendala lahan hijauan yang sangat sempit.
Kebutuhan pangan manusia yang sangat tinggi mengakibatkan petani peternak menjadi berkurang.

Lahan Hijauan Ustan Mandiri Dolokgede
Lahan pangan mulai berebutan dengan lahan hijauan pakan ternak, hal ini di pucu oleh jumlah penduduk semakin meningkat tidak seimbang dengan jumlah pengangguran.

Ustan mandiri membuka peluang bagi pelaku peternakan di bojonegoro untuk menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran di bojonegoro.
Peternakan terpadu membuat kita lebih efesien di banding dengan peternakan manual seperti apa yang di lakukan oleh orang dulu.

Perubahan zaman sangat cepat dengan seiringnya perubahan alam, zaman dulu beternak dengan cara tradisional sangat menguntungkan tetapi pada zaman  masa kini lahan hijauan lebih sempit dari pada lahan persawahan para petani.

Dari problem ini ustan mandiri mencipatakan lahan hijauan sendiri untuk menerapkan peternakan terpadu di desa dolokgede kecamatan tambakrejo dengan tujuan agar dapat di contoh oleh kelompok peternak lain di berbagai kawasan kecamatan.

Dengan menanam rumput setia dengan luas 2 hektar ustan mandiri mampu memelihara 30 ekor sapi dengan sistim pengembangbiakan / breeding.

Efiensi tenaga dan waktu juga bisa di jadwalkan sehingga peternak tidak membuang tenaga dan waktu untuk merumput sehingga peternak dapat melakukan kegiatan lain yang menjadi kegiatan ekonomi tambahan.

Rumput yang mereka tanam maksimal di panen umur 40 hari sejak penanaman, dalam satu hektarnya ada sekitar 102 parit dengan sistim merumput hatu hari satu parit, satu ikat rumput sekitar  40 kg dengan panjang parit 6 meter setiap satu ikatnya.

 Jika paritan dengan panjang 60 meter maka satu harinya mendapatkan 10 ikat rumput, untuk ekor ekor sapi membutuh 2 ekat rumput dalam satu harinya.

Selasa, 16 Januari 2018

Kesetaraan Gender Di Kelompok Ternak Ustan Mandiri Dolokgede

Sebagai penduduk desa yang notabenya petani dan peternak tentu pekerjaan yang seharusnya tidak di kejakan tapi malah di kerjakan. Contoh yang di lakukan oleh seorang wanita yang bernama Murtini warga desa dolokgede Rt 06, pekerjaan merumput yang  biasa di kerjakan oleh seorang adam/ laki- laki ini tetap ia kerjakan.
Dokumen Ustan Mandiri Dolokgede
Saling membantu dalam melakukan segala aktifitas demi untuk meningkatkan sumber pendapatan ekonomi keluarga ibu satu anak ini rela untuk merumput di setiap ladang maupun persawahan. 
Di desa dolokgede ini kesetaran gender tidak menjadi gendala ataupun persoalan bagi para warganya di dalam menjalankan aktifitasnya sehari hari.

Hal ini sangat umum di kerjakan oleh para wanita, karena pekerjaan ini sangat membantu bagi suaminya yang sedah memelihara ternak di samping mengolah tanah pertanian dan perkebunan yang ia miliki.

Jika suami sedang mengolah tanah di sawah maka sang istri membantu merumput untuk ternakanya, karena mengolah tanah di butuhkan waktu yang agak lama dan akhirnya si suaminya tak dapat melakukan aktifitas merumput, padahal ternak yang ia pelihara butuh makan minum sehari hari, dengan adanya kejadian seperti demikian para masyarakat tani ternak di desa tersebut berbagi tugas untuk mencukupi segala kebutuhannya.

Beginilah kehidupan di desa yang selalu ada fenomena aktifitas para warga dalam menjalakan kegiatan perekonomian di tani ternak.

Sabtu, 13 Januari 2018

7 Ekor Sapi Kelompok Ustan Mandiri Belum Mengalami Kebuntingan

Sapi bantuan Pemerintah Provinsi jawa timur anggaran tahun 2014 dengan jumlah 30 ekor indukan di kelompok ternak ustan mandiri dolokgede tambakrejo bojonegoro masih ada 7 ekor yang belum mengalami kebuntingan.
Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo
Menurut Ketua kelompok Muhammad ali, sapi kelompok yang di gaduhkan kepada anggotanya masih ada 7 ekor yang sampai saat ini belum mengalami kebuntingan, Pada Bulan september 2017 kemarin sapi sapi yang bermasalah tersebut sudah pernah di perikasa oleh mantri hewan Imam Ghozali bahwa sapi tersebut mengalami ganguan reproduksinya.

Pakan yang tak berkualiatas dan perawatan yang tak seimbang menyebabkan indukan sapi tersebut tidak bisa mengalami ixtrus.

Dari 7 ekor sapi betina tersebut berbeda beda keluhanya, milik pak Nyarmin  Rt 04 mengalami Birahi Tenang, sehingga peternak agak susah untuk mendeteksi birahi pada sapinya dan mengakibatkan keterlabatan IB ( iseminasi buatan ).

Sedangkang milik pak Mustihadi Rt 01 dan Giarto Rt 14  mengalami Hipofunsi atau gangguan pada reproduksinya sehingga sapi mengalami kenaikan berat badan yang cukup meningkat , istilah jawa adalah majer.

Untuk indukan yang di Gaduh oleh Pak Hardi Rt 11 mengalami penurunan berat badan karena kekurangan nutrisi pakan, sehingga sapi indukan tidak mampu mengalami birahi.

Permasalah bagi indukan yang selalu mengelurkan bercak darah merah ketika sudah di IB selang 2-3 bulan keluar sehingga sapi indukan kelompok yang di gaduh anggota yang bernama Judi dan Dakit selu gagal di buahi sampai sekarang.

Menurut mantri hewan Lilik Sulistiyo petugas teknis peternakan kecamatan tambakrejo itu terjadi karena Hormon biasanya keluar pada saat pertengahan birahi, kejadian ini bisa di sebut dengan Met estrus.

Populasi Sapi Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede Berjumlah 50 Ekor



Peranakan ongole di kelompok ternak ustan mandiri dolokgede
Pembibitan sapi Po ongole di kelompok tani ternak Ustan Mandiri semakin meningkat jumlah polulasinya, bantuan sapi betina tahun 2014 akhir di kelompok ternak ustan mandiri desa dolokgede yang awalnya 30 ekor sapi indukan ongole pada tahun 2018 mengalami kelonjakan yang sangat senangkan.

Dalam jangka 3 tahun belakangan ini populasi sapi kelompok menjadi 50 ekor dengan data yang telah di catat oleh pengurus kelompok, 50 ekor itu terdiri dari 30 ekor indukan dan 20 ekor pedet yang di lahirkan.

Pedet yang di lahirkan kebanyakan berjenis 70% jantan, yakni 5 ekor betina milik anggota yang bernama Jarto, yang di alhirkan pada bulan januari 2016 kemudian milik Ngari dengan usia pedet 11 bln, milik Suparji usia pedet 7 bln, milik Sutikno  usia pedet 6 bulan dan Kamsirah usia pedet 5 bulan.

 Sapi kelompok yang di gaduh oleh salah satu anggota berna Jarto kini sudah beranak 2x  di tahun ketiga yang baru aja lahir malan kemarin. sapi kelompok yang sudah melahirk yang kedua kalianya adalah sapi yang di gaduh oleh Jarto.

30 ekor indukan yang sampai saat ini belum mengalami kebuntingan adalah berjumlah 7 ekor yang di gaduh oleh  anggota yang bernama Judi Rt 01  Mustihadi  Rt  01  Dakit  Rt 05 Nyarmin  Rt 04  Virgiawan Rt  11, Hardi  Rt 11 dan Giarto di Rt 14.

 Untuk yang lain sudah mengalami kebuntingan dan sudah melahirkan.