Sabtu, 20 Januari 2018

Melihat Dari Dekat Sosok Seorang PTP Tambakrejo Yang Peduli Dengan Peternak

Kisah nyata yang perlu di tiru dan harus mendapat apresiasi oleh pemerintah, Petugas Teknis Peternakan Tambakrejo yang benar benar peduli dan memberdayakan peternak  tidak hanya memperdayai para peternak tapi benar benar melakukan kegiatan untuk kesejahteraan peternak.

Lilik Sulistiyo PTP Tambakrejo
Dengan latar belakang Sarjana Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan FKIP Surabaya Lilik Sulistiya kini menjabat sebagai Petugas Teknis Peternakan di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro.

Perjalanan karirnya melawan arus dengan beground pendidikan jurusan Mipa berbalik arah 100 derajat ke titik nol dengan kerjaan yang tak ada hubungan dengan latar belakang pendidikannya.   Menjadi Petugas Teknis Peternakan, ada beberapa hal yang harus di lewati dan di lakukan oleh beliau yakni :

Pada tahun 1990 beliau mengikuti diklat IB yang di selenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi jawa timur dengan nilai baik dalam penanganan IB sapi indukan.  Dan saat itu juga beliau lalu di anggkat menjadi Petugas Iseminasi Buatan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro.

Dari prestasi yang beliau dapat akhirnya beliau juga dapat bekesempatan untuk ikut diklat ke propinsi lagi di bidang Keswan, adri prestasi tersebut pada tahun 1992 beliau secara resmi di tugaskan sebagai Iseminator di Kecamatan Ngraho.

14 tahun sudah berjalan beliau menjadi Iseminator di Kecamatan Ngarho akhirnya beliau mendapatkan kesempat lagi  untuk mengikuti diklat yang di selenggarakan oleh Provinsi jawa timur untuk meningkatkan pengetahuanya di bidang pemeriksaan kebuntingan sapi betina pada  tahun 2006.

Di tahun 2011 beliau meningkat lagi karirnya menjadi ATR ( asisten teknis reproduksi) di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, selang 5 tahu kemudian belia mendapatan kesempatan lagi di Balai Besar Kesehatan Hewan Bogor  untuk menambah pengetahuanya dalam menggeluati dunia peternakan dan akhirnya di angkat menjadi Petugas Teknis Peternakan Kabupaten Bojonegoro yang di tempatkan di Kecamatan Tambakrejo.

Mempercepat Birahi Pada Sapi Indukan

Ustan mandiri 20 Januari 2018, kandang belajar kelompok sabtu siang pukul 11:30 Wib dini hari Ketua kelompok melakukan sinkronisasi Birahi pada 3 ekor indukan sapi ongole bersama PTP  Petugas Teknis Peternaka Tambakrejo Lilik Sulistiyo.

Sinkronisasi sapi bentina ustan mandiri dolokgede
Indukan yang sudah beranak 4 bln yang lalu belum mengalami birahi di sebabkan pedet yang blm di sapih, jadi di dunia peternakan pedet usia 3-4 bln peternak harus memisahkan antara indukan dengan pedet.

Dalam peternakan yang berada di desa desa, konon katanya jika pedet dalam usia 3-4 bulan tidak di perbolehkan di pisah dari indukanya, menurut mereka jika hal tersebut di lakukan maka akan mempengaruhi dari pertumbuhan pedet itu sendiri, makanya peternak enggak menyapihnya sampai beberapa bulan kemudian.

Di dalam manajemen peternakan breeding/peranakan hal tersebut akan menjadikan kerugian bagi sang peternak itu sendiri, program upsus siwab yang di gencarkan pemerintah indonesia tahun 2017 untuk mengantisipasi jarak lama kebuntingan terhadap sapi kerbau yang berada di seluruh wilayah Indonesia.

Ustan mandiri kelompok ternak yang berdiri pada tahun 2012 telah memberikan contoh terhadap peternak untuk lebih berinovasi di dalam merawat dan mengembangbiakan ternaknya dengan sistem Sinkronisasi birahi pada sapi indukan.

1 tahun ini ustan mandiri telah berhasil membuktikan kepada masyarakat petani ternak bahwa sinkronisasi adalah sebagai pilihan untuk mempercebat kebuntingan pada sapi indukan.

Pedet yang menjadi isu bahwa di usia muda indukan minta kawin, dan pedetnya akan terjadi penurun pertumbuhan itu tidak benar. di kelompok ini sdh membuktikan dengan sendiri dan juga menjadikan momentum yang sangat baik dan menjadikan keuntungan bagi para peternak sapi.

Adanya sinkronisasi tersebut menjadikan indukan sapi lebih cepat birahi tanpa menunggu berbulan  bulan untuk minta kawin/ birahi.
Kabar yang sangat gembira bagi kelompok ternak ustan mandiri karena sebuah inovasi baru dari pemerintah lewat Dinas Peternakan dan Perikan Bojonegoro bahwa percepatan kebuntingan terhadap indukan bisa teratasi sejak dini.

Kamis, 18 Januari 2018

Ustan Mandiri Menerapkan Peternakan Terpadu Di Desa Dolokgede

Maraknya kelompok ternak di beberapa wilayah Kabupaten bojonegoro, tetapi masih minimnya  sistem yang di lakukan oleh sekelompok ternak karena kendala lahan hijauan yang sangat sempit.
Kebutuhan pangan manusia yang sangat tinggi mengakibatkan petani peternak menjadi berkurang.

Lahan Hijauan Ustan Mandiri Dolokgede
Lahan pangan mulai berebutan dengan lahan hijauan pakan ternak, hal ini di pucu oleh jumlah penduduk semakin meningkat tidak seimbang dengan jumlah pengangguran.

Ustan mandiri membuka peluang bagi pelaku peternakan di bojonegoro untuk menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran di bojonegoro.
Peternakan terpadu membuat kita lebih efesien di banding dengan peternakan manual seperti apa yang di lakukan oleh orang dulu.

Perubahan zaman sangat cepat dengan seiringnya perubahan alam, zaman dulu beternak dengan cara tradisional sangat menguntungkan tetapi pada zaman  masa kini lahan hijauan lebih sempit dari pada lahan persawahan para petani.

Dari problem ini ustan mandiri mencipatakan lahan hijauan sendiri untuk menerapkan peternakan terpadu di desa dolokgede kecamatan tambakrejo dengan tujuan agar dapat di contoh oleh kelompok peternak lain di berbagai kawasan kecamatan.

Dengan menanam rumput setia dengan luas 2 hektar ustan mandiri mampu memelihara 30 ekor sapi dengan sistim pengembangbiakan / breeding.

Efiensi tenaga dan waktu juga bisa di jadwalkan sehingga peternak tidak membuang tenaga dan waktu untuk merumput sehingga peternak dapat melakukan kegiatan lain yang menjadi kegiatan ekonomi tambahan.

Rumput yang mereka tanam maksimal di panen umur 40 hari sejak penanaman, dalam satu hektarnya ada sekitar 102 parit dengan sistim merumput hatu hari satu parit, satu ikat rumput sekitar  40 kg dengan panjang parit 6 meter setiap satu ikatnya.

 Jika paritan dengan panjang 60 meter maka satu harinya mendapatkan 10 ikat rumput, untuk ekor ekor sapi membutuh 2 ekat rumput dalam satu harinya.

Selasa, 16 Januari 2018

Kesetaraan Gender Di Kelompok Ternak Ustan Mandiri Dolokgede

Sebagai penduduk desa yang notabenya petani dan peternak tentu pekerjaan yang seharusnya tidak di kejakan tapi malah di kerjakan. Contoh yang di lakukan oleh seorang wanita yang bernama Murtini warga desa dolokgede Rt 06, pekerjaan merumput yang  biasa di kerjakan oleh seorang adam/ laki- laki ini tetap ia kerjakan.
Dokumen Ustan Mandiri Dolokgede
Saling membantu dalam melakukan segala aktifitas demi untuk meningkatkan sumber pendapatan ekonomi keluarga ibu satu anak ini rela untuk merumput di setiap ladang maupun persawahan. 
Di desa dolokgede ini kesetaran gender tidak menjadi gendala ataupun persoalan bagi para warganya di dalam menjalankan aktifitasnya sehari hari.

Hal ini sangat umum di kerjakan oleh para wanita, karena pekerjaan ini sangat membantu bagi suaminya yang sedah memelihara ternak di samping mengolah tanah pertanian dan perkebunan yang ia miliki.

Jika suami sedang mengolah tanah di sawah maka sang istri membantu merumput untuk ternakanya, karena mengolah tanah di butuhkan waktu yang agak lama dan akhirnya si suaminya tak dapat melakukan aktifitas merumput, padahal ternak yang ia pelihara butuh makan minum sehari hari, dengan adanya kejadian seperti demikian para masyarakat tani ternak di desa tersebut berbagi tugas untuk mencukupi segala kebutuhannya.

Beginilah kehidupan di desa yang selalu ada fenomena aktifitas para warga dalam menjalakan kegiatan perekonomian di tani ternak.

Sabtu, 13 Januari 2018

7 Ekor Sapi Kelompok Ustan Mandiri Belum Mengalami Kebuntingan

Sapi bantuan Pemerintah Provinsi jawa timur anggaran tahun 2014 dengan jumlah 30 ekor indukan di kelompok ternak ustan mandiri dolokgede tambakrejo bojonegoro masih ada 7 ekor yang belum mengalami kebuntingan.
Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo
Menurut Ketua kelompok Muhammad ali, sapi kelompok yang di gaduhkan kepada anggotanya masih ada 7 ekor yang sampai saat ini belum mengalami kebuntingan, Pada Bulan september 2017 kemarin sapi sapi yang bermasalah tersebut sudah pernah di perikasa oleh mantri hewan Imam Ghozali bahwa sapi tersebut mengalami ganguan reproduksinya.

Pakan yang tak berkualiatas dan perawatan yang tak seimbang menyebabkan indukan sapi tersebut tidak bisa mengalami ixtrus.

Dari 7 ekor sapi betina tersebut berbeda beda keluhanya, milik pak Nyarmin  Rt 04 mengalami Birahi Tenang, sehingga peternak agak susah untuk mendeteksi birahi pada sapinya dan mengakibatkan keterlabatan IB ( iseminasi buatan ).

Sedangkang milik pak Mustihadi Rt 01 dan Giarto Rt 14  mengalami Hipofunsi atau gangguan pada reproduksinya sehingga sapi mengalami kenaikan berat badan yang cukup meningkat , istilah jawa adalah majer.

Untuk indukan yang di Gaduh oleh Pak Hardi Rt 11 mengalami penurunan berat badan karena kekurangan nutrisi pakan, sehingga sapi indukan tidak mampu mengalami birahi.

Permasalah bagi indukan yang selalu mengelurkan bercak darah merah ketika sudah di IB selang 2-3 bulan keluar sehingga sapi indukan kelompok yang di gaduh anggota yang bernama Judi dan Dakit selu gagal di buahi sampai sekarang.

Menurut mantri hewan Lilik Sulistiyo petugas teknis peternakan kecamatan tambakrejo itu terjadi karena Hormon biasanya keluar pada saat pertengahan birahi, kejadian ini bisa di sebut dengan Met estrus.

Populasi Sapi Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede Berjumlah 50 Ekor



Peranakan ongole di kelompok ternak ustan mandiri dolokgede
Pembibitan sapi Po ongole di kelompok tani ternak Ustan Mandiri semakin meningkat jumlah polulasinya, bantuan sapi betina tahun 2014 akhir di kelompok ternak ustan mandiri desa dolokgede yang awalnya 30 ekor sapi indukan ongole pada tahun 2018 mengalami kelonjakan yang sangat senangkan.

Dalam jangka 3 tahun belakangan ini populasi sapi kelompok menjadi 50 ekor dengan data yang telah di catat oleh pengurus kelompok, 50 ekor itu terdiri dari 30 ekor indukan dan 20 ekor pedet yang di lahirkan.

Pedet yang di lahirkan kebanyakan berjenis 70% jantan, yakni 5 ekor betina milik anggota yang bernama Jarto, yang di alhirkan pada bulan januari 2016 kemudian milik Ngari dengan usia pedet 11 bln, milik Suparji usia pedet 7 bln, milik Sutikno  usia pedet 6 bulan dan Kamsirah usia pedet 5 bulan.

 Sapi kelompok yang di gaduh oleh salah satu anggota berna Jarto kini sudah beranak 2x  di tahun ketiga yang baru aja lahir malan kemarin. sapi kelompok yang sudah melahirk yang kedua kalianya adalah sapi yang di gaduh oleh Jarto.

30 ekor indukan yang sampai saat ini belum mengalami kebuntingan adalah berjumlah 7 ekor yang di gaduh oleh  anggota yang bernama Judi Rt 01  Mustihadi  Rt  01  Dakit  Rt 05 Nyarmin  Rt 04  Virgiawan Rt  11, Hardi  Rt 11 dan Giarto di Rt 14.

 Untuk yang lain sudah mengalami kebuntingan dan sudah melahirkan.

Pentingnya Perawatan dan Penambahan Vitamin Pada Ternak


Pemberian Vitamin Di Kelompok Ternak Ustan Mandiri Dolokgede
Perawatan ternak sangat penting di lakukan oleh peternak itu sendiri dalam beternak sapi kambing maupun domba, di ustan mandiri setiap anggota di wajibkan selalu memeriksakan ternaknya di kala ada tanda tanda ternak yang kekurangan vitamin maupun yang lain.

Contohnya sapi yang kekurangan vitamin, sapi tersebut kelihatan sehat tetapi pada saat tidur kepala selalu di tekuk kebelakang menempel kesamping , ini adalah sapi yang kekurangan vitamin.
Untuk mengatasi hal tersebut peternak ataupun petugas segera melakukan penambahan vitamin terhadap ternaknya dengan cara di ijek ataupun di kasih makanan yang bagus nutrisinya, dengan harapan memulihkan vitamin pada sapi tersebut.

Di kelompok ternak ustan mandiri telah tersedia obat obatan ternak mulai dari obat cacing , nafsu makan, anti biotik dll untuk mengantisipasi sapi kelompok yang terserang virus penyakit.

Dari kegiatan beternak ustan mandiri telah mempunyai petugas tersendiri dalam perawatan ternaknya sendiri sehingga anggota tak merasakan galau atupun susah jika membutuhkan kesehatan atau pemeriksaan ternaknya sewaktu-waktu di butuhkan.

Lilik Sulistyo Petugas Teknis Peternakan yang di tugaskan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro  untuk melayani semua peternak yang ada  di wilayah Tambakrejo.













2 Ekor Berhasil Lahir Dari Program Upsus Siwab Di Ustan Mandiri Dolokgede


Kelompok Ternak Ustan Mandiri Dolokgede
Program upsus siwab yang di laksanakan di kelompok tani ternak Ustan Mandiri desa dolokgede pada bulan empat tahun 2017 lalu telah berhasil lahir 2 ekor.

Di awal tahun 2018 sapi kelompok yang di gaduh oleh saudara lilis dan jarto telah melahirkan pedet dengan jenis kelamin jantan semua, hal ini sebagai cacatan bahwa keberhasilan kelompok telah di tunjukan ke publik bahwa sapi kelompok telah berhasil di kembangkan di desa dolokgede dengan jumlah pedet yang di lahir 20 ekor dalan 2 tahun sepekan ini.

Penggaduh sapi kelompok Jarto 38 th desa dolokgede Rt 03 yang telah berhasil merawat  sapinya dengan baik sehingga sapi betina yang di gaduhnya dari kelompok 3 tahun lalu tadi malam jam 01 : 00 wib telah berhasil melahirkan dengan selamat, pedet yang di lahirkan berjenis kelamin jantan.

Sapi betina yang di gaduh oleh anggota yang bernama Jarto ini telah berhasil melahirkan 2x dalam 3 tahun,  menurut teori bahwa sapi dalam jangka 3 tahun beranak 2x itu bertanda sapi tersebut adalah tergolong sapi normal dan bagus reproduksinya.
 
Kelompok ustan mandiri tercatat paling banyak berhasil melahirkan pedet di banding kelompok ternak yang lain yang berada di wilayah kecamatan tambakrejo kabupaten bojonegoro.

Program pemerintah sapi kerbau wajib bunting yang di singkat SIWAB ini telah menunjukan keberhasilannya di beberapa kelompok ternak di berbagai wilayah bojonegoro.



Rabu, 10 Januari 2018

Konsep Penggemukan Sapi

Penggemukan sapi memang sangat menguntungkan dan juga menghiurkan bagi pelaku bisnis peternakan, dengan sistim penggemukan membutuhkan minimal 4 bln hingga 5 bulan, tetapi bagi Muhammada ali 37 th asal desa dolokgede ini menggemukan sapinya dengan jangka panjang yakni minimal satu tahun.

ustan mandiri dolokgede
Dengan waktu satu tahun sapi yang di pelihara ini sudah menunjukan hasil yang memuaskan, tetapi biaya pakanpun akan membekak terlalu tinggi, tapi bagi ali biaya tak menjadi masalah karena harga sapipun juga naik lebih tinggi di banding penggemukan yang hanya 4-5 bulan.

Manajemen penggemukan tentunya sangat berbeda dengan manajemen pembibitan, kalau penggemukan hijauan tidaklah menjadi pakan setiap hari ataupun  sebagai pakan wajib seperti halnya pembibitan.

Biaya pakan sangat tinggi di banding biaya pakan pembibitan, hal itu di karenakan pada pakan alami dan pakan yang bikin sendiri maupun pakan yang dari pabrik.  Pakan alami hanya cukup dengan rumput sapi sudah bisa terjaga pada reproduksinya, berbeda dengan penggemukan hijauan hanya butu 30 % saja setiap harinya.

Jika anda beternak dengan sistem penggemukan, pertama yang harus anda perhatikan adalah tentang postur tubuh bibit yang akan di gemukan.
Kedua jangan beli bibit yang sudah gemuk, belilah yang kurus tetapi jogroknya dapet dan ideal  karena itu semua berpengaruh pada harga dan kualitas sapi itu sendiri.
Ketiga sapi yang akan di gemukan harus kita kasih obat cacing dulu agar pakan yang di berikan bisa mudah di serap oleh rumen dan bisa menjadi daging.
Ke empat yang harus di perhatikan adalah kesehatan sapi itu sendiri, injek vitamin menjadi penting ketikan anda akan memulai penggemukan sapi jantan.

Dan yang terahir adalah perawatan, perawatan di sini adalah sebagai kewajiban yang harus di lakukan setiap hari oleh para peternak untuk selalu memperhatikan ternak di saat makan dan juga minum, untuk  minum harus selalu tersedia di sebelah tempat pakan.

3 x sehari usahakan sapi jantan yang di gemukan di madikan agar supaya  pori-porinya pada kulitnya bisa terbuka dan juga terhindar dari bakteri parasit yang menempel pada badan sapi, nah begitulah informasi dari kelompok ternak ustan mandiri dolokgede yang selalu berbagi pengalaman pada para peternak.  selamat mencoba.

Senin, 08 Januari 2018

Trio Iseminator Handal Siap Menyukseskan Upsus Siwab Di Tambakrejo

UPSUS SIWAB, Program pemerintah yang di laksanakan di Kecamatan Tambakrejo telah menjadi tolak ukur kabupaten bojonegoro, gimana kecamatan tambakrejo adalah suatu wilayah yang telah menjadi sumber bibit sapi PO (ongole) dan mendapatkan sertifikat Nasional.

Empat Iseminator Tambakrejo Bojonegoro
Kordinasi yang sangat baik dan bagus yang telah di bangun beberapa tahun ini bahwa kempat petugas iseminator tersebut membuat pertemuan rutin bersamanya dan membahas diskripsion masing-masing petugas untuk di pecahkan bersama sama.

Warung adalah tempat yang paling efektif bagi keempat petugas iseminator tambakrejo ini untuk membahas beberapa job dan tugasnya di beberapa desa di kecamatan tambakrejo.
Rasa persaudaraan dan kekelurgaanlah yang menjadi komitmen mereka untuk mengedepankan Profesinalisme pelayanan terhadap para peternak untuk melayani IB ( iseminasi buatan ) kepada sapi-sapi di desa.

Dari kesuksesan program tersebut tak lepas dari 4 orang sang  iseminator handal yang berada di Kecamatan Tambakrejo, 4 orang petugas Iseminator tersebut adalah Teguh Budiarto, M. IQbal Tawakkal, Arif Choirul Huda dan Ridwanto yang di Kordinatori oleh Lilik Sulistyo sebagai Petugas Teknis Peternakan Kecamatan Tambakrejo.

 Ke empat Iseminator tersebut telah mempunyai wilayah operasinya masing - masing di beberapa desa di Kecamatan Tambakrejo,  Iqbal mengusai daerah Lembu Seto Napis, Budi Upoyo Jatimulyo.
Teguh Budiharto mengusai desa Jawik,Tanjung,Tambakrejo, Gamongan, Pengkol dan Malingmati
Arif telah mengusai desa Kalisumber,Sendangrejo,Kacangan dan Turi, sedangkan wilayah Ustan Mandiri di kuasai oleh PTP Kacamatan Tambakrejo Lilik Sulistyo.

Kerja bagus yang sangat kompak dalam melaksanakan tugas tugas pemerintah dalam menyokseskan program UPSUS SIWAB dari Kementrian Pertanian dan Peternakan untuk mewujudkan produksi ternak di Indonesia.

Empak Kecamatan yang menjadi wilayah sumber bibit sapi PO dan sekaligus menjadi SPRnya Bojonegoro, yakni Kecamatan Tambakrejo, Kecatan Temayang, Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Kedungadem. 


Selasa, 02 Januari 2018

Tips Merawat Rumput Setia Untuk Pakan Sapi


Rumput Setia Ustan Mandiri Dolokgede
Lahan pakan hijauan sangat penting ketikan masyarakan akan memulai beternak secara pengembangbiakan, tips ini bisa membantu anda, cara menanam dan merawat rumput dengan baik.

Untuk usaha peternakan pengembangbiakan sapi infes lahan hijauan sangat di anjurkan karena beternak secara alami dengan sistem pembibitan adalah membutuhkan waktu yang cukup lama kawan.

Pembibitan dengan cara pakan selalu beli maka yang akan terjadi adalah pembengkakan terhadap biaya pakan, maka di dalam tips ini di anda di anjurkan untuk infes lahan untuk di tanami rumput agar anda dapat menekan biaya pakan pada sapi bitina untuk pembibitan.

Pertama yang anda lakukan adalah menata lahan dengan sistem sisri atau gulutan / paritan membujur ke barat dan ketimur agar sinar matahari bisa langsung masuk ke sela-sela paritan rumput.
Kemudian setelah lahan di olah lalu batang rumput setia di potong sekitar 30 cm yang ada rosnya  kemudian di tancapkan dengan kemiringan 45 derajat.

Jarak tumbuh awal berbeda dengan yang sudah pernah tumbuh dan pernah di potong, jika pertama nanem biasanya agak lama tumbuhnya.
12 hari tunas rumput baru mulai keluar perbanyak puput kompos di sampingnya untuk mensupot pertumbuhan rumput dan menyuburkan rumput,jikan kompok blm mempunyai bisa menggunakan pupuk kimia untuk mempercepat tunasnya menjadi besar.


Rumput usia 20 hari anda memulai untuk pembuatan sisri di beberapa sudut lahan rumput untuk membuang air yang selalu tergenang di lahan rumput, Rumput setia ini tidak kuat jika terlalu banyak air dan tidak kuat pula kekeringan usahakan selalu lembab.

Pada usia 35-40 hari sudah mulai panen dan siap untuk di kasihkan ke ternaknya, sapi kambing dan domba sangat menyukai rumput tersebut, jangan lupa di lebkan hasih panen rumput anda biar dapat mengetahui berapakah dan apa apa saja nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Selamat beternak, untuk mencapai produksi ternak haruslah mempunyai halan hijauan dengan sendiri. salam sukses.