Rabu, 22 Februari 2017

Kunci Pertahanan Ternak Domba dari Anjloknya Harga Pasar

Sikap yang melelahkan sebagai peternak kecil dan menengah jika situasi harga kambing domba anjlok beberapan bulan terahir.  5 bulan  terahir harga domba di beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan harga yang sangat amat mengecewakan bagi kalangan peternak pedesaan.


Lahan Hijauan Pakan Ustan Mandiri Dolokgede

Bagi peternak domba di bidang penggemukan mengalami kerugian yang begitu terasa di saat saat harga turun, berbagai upaya peternak lakukan demi meraup keuntungan dalam berternak, tapi apa yang terjadi pada penggiat ternak justru malah keteteran dalam hal pakan.

Pakan adalah hal yang paling urgen di dalam beternak dengan sistim penggemukan berganti pakan akan mengakibatkan turunya bobot badan domba, tetapi dalam kondisi sekarang peternak justru merubah pakan yang seharusnya di pertahankan, kenapa demikian?    

Harga domba hidup tak seimbang dengan kebutuhan pakan, sentrat pabrikan terlalu mahal serta berbagai jenis pakan yang di produksinya.  Dari  dampak anjloknya harga domba pabrik pakan juga otomatis mengalami penurunan produksi.

Bagaimana Sikap kita dalam menyikapi kejadian ini?  kami kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede mengalami penurunan dratis dalam kegiatan ternak, banyak anggota yang menjual ternanya walaupun merugi sebab bagaikan   makan buah simalakama dimakan mati tdk di makan mati juga.
Yang artinya penggemukan Domba yang sudah di pelihara dalam kurun 4 bulan terahir harganya semakin turun semakin turun, sedangkan harga pakan selalu naik.  Kalau domba kita pertahankan tidak kita jual, maka bertambahlah biaya pakan terhadapnya.

Dari venomena kejadian tersebut kelompok memfokuskan kegiatanya di bidang pengembangbiakan domba, tetapi dari pengembangbiakan tersebut sangat di butuhkan dengan persediaan hijauan pakan yang cukup serta kandang yang setandar pengembangbiakan.

Ternak Domba Ustan Mandiri Dolokgede


Ustan mandiri sudah mempunyai itu semua, lahan rumput odot dan setia ustan mandiri seluar satu hektar setengah, maka solusi yang tepat versi Ustan Mandiri adalah membukan lahan hijauan yang banyak guna untuk mempertahankan ternak dombanya.

Selasa, 14 Februari 2017

3 unid Pemasangan Instalansi Biogas Di bantukan Peternak Desa Kalisumber Tambakrejo

Peternakan haruslah mulai berinovasi dalam menjalakan kegiatan kelompok di masing -masing desa, itulah harapan pemerintah. Bantuan demi bantuan sudah di gelontorkan terhadap kelompok-kelompok ternak yang di anggap aktif dalam melakukan kegiatan bersama sama anggota untuk mewujudkan peternakan mandiri dan sejahtera.


LPKP jawa timur
Program pemberdayaan masyarakat yang di lakukan LPKP ( lembaga pengkajian kemasyarakatan dan pembangunan) di daerah Tiung Biru Pertamina Ep Cepu desa Kalisumber Kec. Tambakrejo.

Bantuan instalansi Biogas dari Pertamina Ep Cepu yang ke tiga kalinya ditempatkan di Dukuh Kalipang Desa Kalisumber ini di harapkan bisa memberi contoh di sekitarnya untuk melakukan dan memanfaatkan kotoran ternak sapi untuk di gunakan sebagai bahan bakar pengganti elpiji.

Bantuan tersebut di serahkan kepada warga yang mempunyai lahan cukup dan mempunyai ternak sapi minimal 3 ekor dalam satu kandang, Intan humas Pertamina Ep Cepu menyerahkan secara simbolis dalam acara pertemuan stikholder yang di lakukan oleh LPKP di Dukuh kalipang desa kalisumber.

Dalam acara tersebut di hadiri oleh Babin Katibmas dan Babinsa Kecamatan Tambakrejo, Menurut Arif Hidayat Koordinator program peternakan di desa kalisumber mengatakan bahwa pembangunan instalansi biogas yang ada di desa kalisumber sudah 3 unid yakni di dukuh brinong,kalikrikil dan kalipang.

Ketiga dukuh tersebut di harapkan menjadi contoh kepada masyarakat yang lain bahwa kotoran sapi yang kian menumpuk di beberapa tempat belakang rumah bahkan di samping dan depan rumah bisa di manfaatkan sebagai penggati elpiji untuk memasak.


Tepung Pisang sdh Di Produksi Di Desa Dolokgede

Warga Dolokgede menunjukan kreasinya dalam bentuk inovasi olahan pisang yang dapat di kemas dan di produksi secara masal yakni tepung pisang. Sunarti warga dusun kuluhan Rt 13 Rw 03 Dolokgede menunjukan kepada publik bahwa kegiatan yang mereka lakukan menjadi sebuah kegiatan yang dapat meraup uang untuk memenuhi kebutuhan keluarnya.

pembuatan tepung pisang dolokgede.
Potensi desa dolokgede akhir-akhir ini bermunculan tak ada aba-aba, seperti apa yang di lakukan oleh Ibu Sunarti ini menjukan bahwa dolokgede akan banyak potensi dari ternak, batik, prodak olahan pisang menjadi tepung dan sebagainya.

Ibu Sunarti melakukan kegiatan tersebut atas motifasinya dari KKN UGM tahun lalu yang Kuliah Kerja Nyata di desa dolokgede dengan hasil yang begitu memuaskan bagi wargadolokgede.

Dalam memproser tepung pisang tersebut Ibu Sunarti memilih pisang Kepok dalam bahasa Indonesia di sebut Sobo pipit,  yang menurutnya pisang jenis ini di samping harganya murah serta kadar kandungan proteinya lebih bagus untuk di buat tepung.

Untuk membuat tepung pisang tersebut bu sunarti memilih pisang yang benar-benar tua karena pisang yang sudah tua isinya sangat padat dan mudah di kupas sehingga tak terlalu banyak getah pada buahnya.

Setelah di rebus pisang lalu di kupas dan di jemur di bawah sinar matahari, tetapi menurut bu sunarti lebih bagus jika sudah punya open akan di lakukan pengopenan biar lebih praktis dan hegenis menurutnya.
Ibu Sunarti dalam memproses tepung pisang sehari sudah menghasilkan 2-3 kilo harapanya bila di produksi masal oleh masyarakat bisa mencapai puluhan kilo untuk di pasarkan.

Jumat, 10 Februari 2017

Strategi Perencanaaan Kegiatan Komunitas Pengusaha Desa Dolokgede

Dolokgede,10 Februari 2017,  Masyarakat bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Ademos beserta Pemdes melakukan pertemuan bersama dengan komunitas kumonitas yang berada di desa dolokgede.
Dalam pertemuan tersebut membahas setrategi bagaimana kelompok kelompok di desa ini dapat bisa berkembang dan dapat menjadi roda ekonominya masyarakat dolokgede.

Komunitas Penggerak Ekonomi Desa Dolokgede

Kegiatan tersebut di hadiri kumunitas pengusaha tempe, komunitas peternak, komunitas petani, komunitas pengusaha tahu, komunitas pengrajin batik dan pemuda pemuda dolokgede.

Kepala Desa Dolokgede Nunuk Sri Rahayu menyambut kegiatan tersebut sangat bagus karena akan  membantu pemerintah desa dalam menjalankan pembangunan roda ekonomi masyarakat desa, para penguasaha pengusaha tersebut di harapkan menjadi embrio ekonomi bagi warga masyarakat dolokgede.

Dalam pertemuan komunitas pengusaha di kantor ademos tersebut membahas dan mengidentifikasi permasalah permasalahan seputar kegiatan komunitas yang di jalankanya, maka dari itu pertemuan ini bisa mengrucut dan lebih jelas apa yang di butuhkan dan di lakukan.

2017 adalah perdanya masyarakat dolokgede untuk mengadakan pertemuan luarbiasa yang di lakukan oleh komunitas pengusaha dolokgede bersama Pemdes serta lembaga pemberdayaan masyarakat dolokgede ( ademos ).

Dari beberapa masalah di beberapa komunitas tersebut, pertemuan kali ini sudah sangat jelah dengan plening dan rencana kegiatan lajutan dari pada beberapa kegiatan kelompok sangat membutuhkan solusi bersama. 

Minggu, 05 Februari 2017

Infes Adalah Bentuk Perlakuan yang Harus di Lakukan Secara Dini

Infes adalah bentuk perlakuan yang harus di lakukan secara dini sebelum kita mengalami kemunduran ekonomi.  Bentuk infes bermacam macam dan berkreasi sesuwai dengan tujuan dan kemampuan kita untuk mengantisipasi kemunduran pendapatan ekonomi diri kita. 

Foto Mujayin bersama teman alumni SMPN Borno 1975
Kebanyakan trik ini di lakukan oleh para pensiunan PNS maupun pejabat - pejabat aparatur negara untuk melanjukan aktifitas setelah pekerjaan ataupun jabatan yang lagi purna. Contoh yang di lakukan oleh Mujayin Guru SMAN 3 Bojonegoro melakukan bentuk infes yang di bangun mulai dini, sebab tahun 2018 beliau di perkirakan akan pensiun dari jabatan yang di embanya sebagai pengajar tunas bangsa ini.

Mujayin yang bertempat tinggal di desa Nunuk Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro mendirikan peternakan di samping rumahnya untuk mengawali kegiatan tersebut dalam membeup keluarga sekaligus sebagai hiburan di masa masa pensiunnya.

Sabtu sore 4 Februari 2017 beliau di kunjungi oleh teman-temanya se alumni SMPN Borno angkatan 1975 , pertemuan kecil tersebut di olah menjadi reuni kecil- kecilan yang di seting menarik dalam agenda jalan-jalan keliling desa lalu di arahkan  di kandang domba pak Mujayin  persis depan kuburan.

Lokasi yang setrategis kedepanya untuk sebuah percontohan peternakan pertanian serta perkebunan dalam satu lokasi dengan sistem peternakan terpadu.
Di acara tersebut juga di hadiri ketua kelompok ternak "Ustan Mandiri " Desa Dolokgede Kecamatan Tambkrejo Bojonegoro. 

Kedatangan Ketua Kelompok Ustan Mandiri tersebut hanya mendiskusikan masalah peternakan, sebab di dalam peternakan kelihatan asyik dan mudah di lakukan oleh banyak orang.

Bagi pelaku yang sudah berjalan peternakan itu banyak  keluh kesah yang di alami olehnya, makanya pak Mujayin mengajak ketua ustan mandiri untuk berdiskusi lebih dalam tentang peternakan.

Menurut Ketua Kelompok Ustan Mandiri Muhammad Ali beternak itu mudah dan gampang  tinggal tujuanya masing masing, di lam beternak ada beberapa tujuan yang harus di putuskan sebelum melakukan kegiatan betrnak, misal beternak dengan tujuan pengembangbiakan, penggemukan, kontes, dan sebagainya.
Karena tujuan adalah yang paling utama dan tujuan adalah penentu kita untuk melakukan sebuah usaha.  Di dalam peternakan banyak metode dan teknik untuk melakukan kegiatan ternak maka peternak harus pilih salah satu tujuan dalam beternak soalnya itu semua berkaitan dengan menejemen ternak itu sendiri.                           (ali ) ustan mandiri.

Sabtu, 04 Februari 2017

Populasi Sapi Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede bertambah menjadi 33 ekor

Ustan Mandiri adalah kelompok ternak yang yang dapat memberikan contoh terhadap kelompok lain. kelompok ternak yang berada di desa dolokgede kecamatan tambakrejo ini melakukan sebuah kegiatan yang mencerminkan kepada publik bahwa, kelompok tidak hanya sekedar perkumpulan saja tetapi kelompok ini memberikan pengetahuan dan ketampilan serta tanggung jawab terhadap kelompok dan pemerintah.

Ustan Mandiri Dolokgede

salah satu bentuk nyata yang dilakukan oleh beberapa pengurus melakukan pengecekan dan pendataan sapi-sapi kelompok untuk di bukukan dan di dokumentasikan.
Sapi kelompok yang sudah di (Iseminasi Buatan) bahasa peternakan di sebut kawin suntik atau IB satu persatu mereka bukukan dan di catat dari penggaduh anggota kelompok mempermudah mendeteksi kebuntingan dan penghitungan pakan melahirkan.

Anggota kelompok Ustan Mandiri telah berhasil diberdayakan oleh seorang pemuda kelahiran Dolokgede 1980 bernama Muhammad Ali yang kebetulan itu adalah ketua dari kelompok tersebut.

Di tahun 2017 sapi kelompok yang di gaduh oleh anggota telah melahirkan 2 ekor yakni di bulan januari milik Nuhayati Rt 04 dan bulan Februari sapi kelompok yang di gaduh Ngari Ibu Supatmi Rt 01 telah melahirkan pagi dini hari dengan jenis kelamin betina.

Pedet yang di lahirkan jam 02.15 Wib dini hari dengan tinggi 70 cm dengan panjang 62 lingkar dada 71 dan berat 24 kg, indukan dengan kode ertec telinga 476 berhasil di IB oleh petugas iseminasi buatan Teguh Budiarto dari Kecamatan Tambakrejo dengan kode semen 11019.

Rabu, 01 Februari 2017

Menyelamatkan Lapisan Ozon dari Gas Metan Feses Ternak

Di sebuah peternakan kita tak luput dari pemandangan dan bau yang  menyengat dan tak dapat terhidar dari hirupan hidung kita,  Kotoran ternak menjadikan berkah dan bencana bagi lingkungan kita  apabila di manfaatkan dan di kelola dengan baik dan benar .
Tanah kita,  sawah kita,  ladang kita, butuh yang namanya Hara tanah, unsur hara tersebut di dapatkan dari kotoran ternak yang di jadikan pupuk kompos maupun pupuk kandang sebagai penolong untuk menyelamatkan dunia dari bahanya pupuk kimia.


Ustan Mandiri Dolokgede

Kadang petani tak mau tahu bahayanya akan pupuk kimia, petani hanya mengiginkan pola tanam cepat, ringan tetapi tak menghiraukan akibat dari apa yang mereka buat terhadap tanah.

Tanah butuh makan sama halnya dengan kita juga butuh sehat dan makanan bergizi jika itu tidak terpenuhi maka apa yang akan terjadi manusia akan lemah dan mudah terserang penyakit, begitu pula dengan tanah yang sekian lama kita peras dan kita doping akhirnya tanah tersebut menjadi oferdosis karena kelebihan kimia.

Ustan Mandiri memberikah contoh perilaku untuk menyanyagi lingkungan kepada masyarakat sekitar bahwa pemanfaatan kotoran sapi menjadi berkah bagi petani yang benar-benar mampu memanfaatkanya.
Sekian lama petani di manjakan oleh perusahaan perusahaan yang menjadi petani sebagai obyek setrategis bisnis akhirnya menjadi ke enakan dan menjadi pecandu perilaku bagi petani.

Untuk mengebalikan percaya diri terhadap petani butuh waktu dan proses yang lama utk di saksikan dan dirasakan kita semua.  Kelompok Ustan Mandiri akan menerapkan pertanian terpada lewat anggota-anggotanya sedikit demi sedikit utk melakukan kegiatan tersebut.

Memanfatkan kotoran sapi maupun kambing yang liar di mana-mana sama halnya menyelamatkan lapisan ozon yang di keluarkan gas metan dari kotoran tersebut, maka dari itu kita sama saja menyelamatkan bumi kita.






Senin, 30 Januari 2017

Kunjungan Masril Koto dan Baharudin Di Kelompok Ternak Ustan Mandiri

Pemberdayaan seakan - akan telah menjadi bagian dari hidupnya seseorang yg memang sdh berjiwa pemberdaya masyarakat, sama halnya yang di lakukan oleh pengiat pemberdayaan masyarakat yang sudah terkenal di indonesia, bahkan beliau juga pendiri Bank Tani yakni Masril Koto asal Padang sumatera.
Beliau adalah tokoh pemberdaya yang sudah keliling Indonesia, kali ini beliau tak sendirian di temani seorang kawan yang seperjuangan  beliau ini juga sangat terkenal di Indonesia  beliau adalah pendiri sekolah alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga Jawa tengah, dan Beliau juga ahli pemberdayaan komunitas.

Kunjungan Masril koto dan Baharudin di Ustan Mnadiri Dolokgede
Kunjungan di Ustan Mandiri ini dalam rangka Sinau Bareng bersama Ademos dengan tujuan melihat potensi desa yang akan di jadikan obyek sasaran program pemberdayaan masyarakat Bojonegoro.
Peternakan di dolokgede saat ini menjadi unggulan desa setelah Industri Kreatif Batik, dan Industri Olahan pisang.

Dalam kunjungan tersebut menemukan beberapa potensi di dalam peternakan yang semala ini belum tergarap dan termanfaatkan dengan baik. Ademos sebagai lembaga satu-satunya di dolokgede bojonegoro khususnya memediasi berbagai pihak peternakan,pertanian dan juga industri Kreatif yang sudah tumbuh dan berkembang di desa dolokgede untuk melakukan plening strategi bersama dalam membangun masyarakat.

Dari sinau bareng ini muncul semangat baru dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, menurut beliau Masril Koto sebuah kegiatan pemberdayaan tak boleh mengharapkan hasil yang begitu cepat dari apa yang kita lakukan.

Pemberdayaan membutuhkan waktu yang begitu panjang dan juga pemberdayaan tdk harus berkopetisi, menurut beliau jika pemberdayaan bersifat kompetisi akan mengakibatkan kekecewaan terhadap diri masyarakat, masyarakat harus semua terlibat tidak hanya satu atau dua orang saja tetapi semua mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat, potensi, ketrampilan yang di miliki oleh semua masyarakat dll. 28 januari 2017 ( ali )


Sabtu, 07 Januari 2017

2017 Di Perkirakan Sapi Kelompok Ustan Mandiri Meningkat Populasinya

Perkembangbiakan sapi tak secepat dari perkembangan kambing domba, Kelompok PeternakUstan Mandiri Desa Dolokgede telah merawat sapi bantuan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur 26 bulan yang lalu baru 2 ekor pedet yang telah di lahirkan.

Pengukuran Pedet dan Penimbangan

Giliran sapi kelompok yang di gaduh oleh Nurhayati Rt 04  Rw 01 Dolokgede dengan kode erteg telinga 462 telah melahirkan pedet pada tanggal 5 Januari 2017 pukul 21.00 Wib.
Pedet tersebut telah di ukur dan di timbang oleh ketua kelompok Muhammad ali beserta penggaduh dengan hasil pengukuran panjang 54 cm, tinggi 65 cm, lingkar dada 68 cm dan bobot 21 Kg.

Sapi kelompok yang di gaduh oleh Nurhayati ini adalah yang kedua dari 30 ekor yang sudah beranak, sapi tersebut telah di IB oleh petugas dari Kec. Tambakrejo Teguh Budirto dengan kode Semen 11023 pada tanggal 26 Maret 2016 lalu.

Kemungkinan ada 4 sampai 5 ekor di tahun 2017 sapi kelompok yang akan melahirkan tutur ketua kelompok, yakni sapi kelompok yang di gaduh oleh Kasirin Rt 1 Rw 1, Ngari Rt 1 Rw 1, Surawi Rt 5 Rw 1, Suparji Rt 5 Rw 1 dan Inarsih Rt 3 Rw 1.

Sesuwai dengan hasil pencatatan oleh kelompok, sapi yang di gaduh oleh anggota sudah banyak yang berhasil di IB oleh peteugas sehingga harapan kelompok sapi-sapi tersebut di tahun 2017 dan 2018 sudah meningkat populasinya.    ( ali Ustan Mandiri )


Rabu, 28 Desember 2016

Dinas Peternakan Bojonegoro Bersama Dirjen PKH Pusat Mendatangi Wilayah Sumber Bibit Kabupaten Terpilih

Bojonegoro 27 Desember 2016 Dinas peternakan Kabupaten bojonegoro bersama Derektorat Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan ( PKH) pusat, melakukan pengecekan terhadap kelompok peternak sapi PO di kecamatan tambakrejo.
Lembu seto
Kunjungan tersebut membuktikan bahwa kelompok tersebut tidak kelompok abal-abal, diantaranya kelompok yang di kunjungi adalah kelompok Lembu Seto Napis, Ustan Mandiri Dolokgede dan Budi Upoyo Jatimulyo. Tim PKH memastikan bahwa kelompok tersebut mempunyai Badan Hukum yang resmi selain itu PKH meninjau langsung kegiatan-kegiatan yang di lakukan ke tiga kelompok dalam mengelola aset kelompok.

Pemeriksaan adminitrasi kelompok maupun dokumen-dokumen kelompok dan juga bantuan-bantuan yang bersifat hibah yang tahun-tahun lalu di kucurkan di tiga kelompok ternak di tambakrejo.
Wilayah Kecamatan Tambakrejo adalah wilayah kawasan sumber bibit sapi yang sudah di sahkan oleh pemerintah provinsi jawa timur tahun 2013 lalu, maka dari itu  wilayah tersebut adalah wilayah incaran bagi PKH untuk melaksanakan program pemerintah pusat yang akan di laksanakan pada tahun 2017.

Untuk itu kelompok di periksa satu-persatu mengenai keberadaan dan kesetabilitasanya dalam melaksanakan program pemerintah tahun lalu,
 Kementerian Pertanian lagi-lagi melakukan terobosan dalam upaya meningkatkan produk Pertanian dalam memenuhi ketahanan pangan.  Salahsatunya dalam upaya khusus Sapi Wajib Bunting (SIWAB). UPSUS SIWAB merupakan gerakan nasional sebagai kelanjutan  dari kegiatan pada tahun sebelumnya dalam upaya mendorong pertumbuhan sapi dan kerbau yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting.

 UPSUS SIWAB akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet (anak sapi) dalam rangka menambah populasi ternak nasional.

Kabupaten Bojonegoro termasuk wilayah kabupaten terpilih sebagai kabupaten yang jumlah ternak sapi besar di jawa timur, maka program tersebut akan di laksanakan di kabupaten Bojonegoro tahun 2017 mendatang.

Ustan Mandiri Luncurkan Batik Jilid II Di Awal Tahun 2017 Mendatang



Kelompok tani ternak “Ustan Mandiri “ Dolokgede mengembangkan usahanya di bidang industry kreatif batik  kini telah menciptakan motif baru lagi, Batik tersebut berencana akan di keluarkan pada awal tahun 2017 mendatang. Sebuah karya kreatif batik jenogoraan dengan motif paduan sapi dengan pakan  serta limbah maupun hasil tanaman petani yakni jagung bisa di gunakan bahan dasar pakan ruminansia.
 
Batik jilid II ustan mandiri di th 2017
Giman dalam motif tersebut paduan antara sapi  dan bahan pakan telah tersedia di dalam desain , jagung adalah pakan yang sangat melimpah di bojonegoro selain di komsumsi manusia  jagung juga di jadikan bahan pakan ternak dalam bentuk kosentrat.

Dari tanaman jagung sangat bermanfaat selain petani peternak juga merasa imbasnya dari limbah pertanian tersebut. Tebon adalah limbah dari taneman jagung yang selalu terbuang dan di bakar karena menurut petani onggoan tersebut menjadi sampah yang menyebalkan bagi para petani dengan adanya peternak yang kreatif dan inofatif  limbah tersebut di olah menjadi sebuah pakan yang bernilai tinggi di sebuah peternakan.

Jagung bisa di buat pakan ternak mulai dari unggas dan ruminansia yg banyak mengandung protein, karbohidrat serta serat yang sangat di butuhkan oleh ternak.  Maka dari itu Kelompok Ustan Mandiri mempunyai ide kreatif untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat petani bahwa tanaman jagung seluruhnya dapat di jadikan bahan pakan ternak.

Desain batik ustan mandiri yang kedua dengan motif sapi juga mengenalkan sebuah tanaman rumput yang telah di budidayakan oleh kelompok yakni rumput odot serta rumput setia yang menjadi bahan dasar pakan sapi di kelomponya, sehingga kegiatan ini bisa di tuangkan dalam sebuah karya kreatifitas masyarakat dolokgede untuk menyambungkan kegiatan masyarakat yg sudah ada.

Ustan Mandiri tidak hanya bergerak di peternakan domba saja tetapi ada devisi lain yang menjadi salah satu perkumpulan peternak sapi yang bergabuh jadi satu di ustan mandiri.
Jadi peluncuran batik karya ustan mandiri yang kedua ini tergolong batik jenogoroan yang sudah punya hak paten dari Disperindak Kabupaten Bojonegoro.

Dari hal tersebut Kelompok Ustan Mandiri punya pengalaman di tahun 2016 kemari, gimana pada waktu tersebut Ustan Mnadiri meluncurkan hasil kreatifnya lewat batik ternak kambing domba mendapatkan protes keras dari pihak – pihak yang terkait bahwa batik kambing domba tidak termasuk batik jenogoroan.

Dari hal tersebut Ustan Mandiri tak menjadi nglokro dalam menjalankan kegiatannya untuk memberdayakan pengrajin batik do dolokgede.    Sebuah cabuk yg menggabarkan pembatasan kreasi masyarakat untuk berkarya menurut Ketua Ustan Mandiri itu adalah hal yang menghambat pertumbuhan dan kemajuan manusia dalam berkarya sehingga merampas hak manusia.

Tetapi bagi Ustan Mandiri itu bukan hal tabu, kelompok tetap melakukan dan memproduksi batik tersebut demi memberdayakan pengrajin batik agar tetap bekerja melakukan aktifitas untuk membantu menambah penghasilan para suami dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

Jika hal tersebut di hentikan dan di larang untuk berproduksi maka yang terjadi adalah kemunduran peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, maka kelompok tani ternak ini bersemangat untuk berdayakan masyarakat desanya untuk menuju desa swasembada.   Ali ( ustan mandiri)