Tampilkan postingan dengan label berita.peternakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita.peternakan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Desember 2017

Dolokgede Menjadi Maknet Belajar Ternak

Sertifikat wilayah sumber bibit sapi PO (ongole) tingkat nasional yang di sandang  oleh kelompok ternak Lembu seto Napis Tambakrejo Bojonegoro, yang mana kelompok  tersebut telah di dukung oleh dua kelompok yang tidak begitu kalah dari mereka.
Peranakan Sapi Ongole di Ustan Mandiri Dolokgede
Ustan mandiri Dolokgede salah satunya yang telah menjadi pendukung wilayah sumber bibit sapi PO  yang tetep eksis di dalam melakukan beberapa kegiatan kelompok untuk mewujudkan  mimpi besarnya menjadikan desa Dolokgede menjadi sumber maknet peternakan di kawasan bojonegoro.

Dalam demplotnya di dolokgede Rt 04 Rw 01 kandang belajar bersama, ustan mandiri telah membuktikan kemampuanya dalam mengembangkan sapi PO  dengan manajen  yang sangan sederhana juga bisa di terima oleh kalangan peternak lokal.

Demplot kandang percontohan berisikan 13 ekor sapi PO dan 8 ekor kambing jawa randu yang didesain memang untuk belajar masyarakat yang mempunyai jiwa peternak  di desa dolokgede.

Lahan pakan yang mereka punya seluruhnya 3 hektar telah di tanami rumput setia untuk pakan kambing dan sapinya, sistem ini telah di perlakukan di kelompok ustan mandiri mulai tahun 2013 yang lalu, yang mana pada tahun tersebut kelompok telah di bantu oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro berupa bibit rumput setia berjumlah 1000 batang.

Ustan mandiri telah membuka sinau bareng kerjasama ademos (asosiasi demokrasi untuk kesejahteraan sosial) lembaga yang bergerak di pemberdayaan masyarakat yang berkantor pusat di desa dolokgede.

Keunggulan kelompok ternak ini adalah di bidang manajemen pakan dan perawatan, sebagian besar masyarakat di bojonegoro kebanyaka peternak yang bergerak di fettening bukan di breeding dari masalah ini menjadi insfirasi bagi kelompok ustan mandiri untuk melakukan kegiatan beternak dengan sistem produksi ternak yakni pengembangbiakan/pembibitan sapi PO dan Kambing jawa randu.




Kamis, 30 November 2017

Upsus Siwab Di Desa Sendangrejo Tambakrejo



UPSUS SIWAB, Kegiatan yang di lakukan oleh Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro terus di lakukan.Upaya Khusus Peningkatan Percepatan sapi dan kerbau betina indukan wajib buting, inilah semboyan dan menjadi program pemerintah secara nasional untuk mewujudkan produksi ternak di Indonesia.
 
Upsus Siwab Di Sendangrejo
Hari ini kamis, 30 Nopember 2017 Desa Sendangrejo telah di adakan kegiatan Singkronisasi pada sapi bentina oleh Dinas Peternakan dan Perikanan yang di pimpin oleh Dr.Martono bersama Dr. Niken dan Dr. Aul.

Dalam pelaksaanaa tersebut sapi yang telah di singkronisasi sebanyak 30 ekor sapi indukan produktif, untuk menyokseskan kegiatan UPSUS SIWAB di desa sendangrejo Kepala Desa Rusmini Menghimbau langsung kepada masyarakatnya lewat perangkat dan RT mensosialisasikan pelaksaan tersebut.

Dalam pelaksaan kegiatan Kades Sendangrejo ikut mendampingin tiem dari Dinas Peternakan untuk keliling di 3 titik pertemuan sapi sapi warga yang di tempatkan di  dukuh nggeneng, dukuh ngasem nggendo dan di Putukan sendangrejo.

Injek gertak birahi dengan geratis telah membantu para peternak desa sendangrejo  untuk lebih beruntung dan juga sangat membantu untuk mempercepat kebutungan sapi sapi peternak. Masyarakat sangat antusias terhadap pelaksaana yang telah di lakukan oleh dinas peternakan bojonegoro disamping injek geratis ada juga pengobatan secara gratis juga.

Bagi peternak yang pengetahuannya terbatas dalam program tersebut peternak juga mendapatkan ilmu baru yang belum mereka kenal dan blm pernah dia ketahui selama beternak.

PTP ( Petugas Teknis Peternakan) Kecamatan Tambakrejo Lilik Sulstya Juga telah membantu jalanya kegiatan Singkronisasi pada sapi betina produtif tersebut. Lilik juga menginformasikan kepada kelompok Sumber Rejeki bahwa setelah di singkron tetap belum ada tanda-tanda birahi makan tanggal 11 desember akan di lakukan pengulangan kembali untuk di singkron/ gertak birahi lagi, setelah itu langsung sela 1 hari langsung di lakukan Iseminasi Buatan /IB.

Menurut Dr. Martono IB tersebut secara otomatis langsung bisa di lakukan agar segera sel telor bisa di buhai oleh seperma /setro tersebut.

Senin, 27 November 2017

10 Mahasiswa Politeknik Pertanian dan Peternakan (Poltana Mapena) Tuban Berkunjung di Ustan Mandiri

Dolokgede,27 nopember 2017 ustana mandiri menjadi tuan rumah atas kedatangan 10 Mahasiswa Politeknik Pertanian dan Peternakan Poltana Mapena Tuban dalam kunjungan belajar membuat pakan berger,Manajemen pemeliharaan sapi potong dan pengolahan kebun hijauan pakan pakan ternak.

Penjelasana ttg perawatan rumput setia/thaiwan

Dalam rangka kunjungan ke ustan mandiri tersebut Dosen Theo Mahiseta Syahniar, S.pt.,M.Si.menerangkan bahwa selain teory di kampus, mahasiswa juga ikut di ajak kelahan untuk melihat langsung pengembangan Rumput hijauan pakan  di lapangan guna  mengisi tugas tugas kampus.

Pada acara study Lapang 10 mahasiswa di damping 2 orang dosen ahli nutrisi pakan dan dosen sekretaris program study Andre Meiditama Kasenta,S.Pt, M.Si .

Kunjungan di awali dengan diskusi seputar manajemen ternak dan dan sejarah terbentuknya kelompok ternak ustan mandiri. Dalam diskusi 1jam tersebut membuat Mahasiswa menjadi tertarik dengan sejarah dan delema kelompok dalam membentuk organisasi masyarakat tani.

Setelah berdiskusi panjang mahsiswa di ajak ke lahan hijauan ustan mandiri yang tak begitu jauh dari tempat kandang untuk melihat dari dekat bagaimana cara memanenya dan teori memotong, Muhammad Ali menjelaskan di hadapan mahasiswa cara memanen dan pada usia berapa yg paling bagus rumput tersebu di potong.

Memang benar memanen rumput tersebut ada waktu yang tepat dan usia yang paling bagus di saat memotong biar nutrisi di dalam rumput tersebut bagus dan meningkat untuk di makan ternak.

Usia rumput setia paling bagus di potong pada saat usia 35 - 40 hari, untuk pemotongan harus di lakukan batangnya paling tinggi dari tanah satu centi meter dari permukaan tanah.

Untuk pemupukan paling bagus menggunakan pupuk kandang di banding pupuk kimia, dalam analisa tanaman pupuk kandang di banding dengan pupuk kimia kualitas kandungan Nutrisi bagus pupuk kandang ke ternak.

Selasa, 07 November 2017

Kesuksesan Peternak Berada di HPT ( hijauan pakan ternak)

Desa Dolokgede yang terletak di 36 kilo meter ke barat dari kota Kabupaten Bojonegoro, Desa yang sangat setrategis  yakni di tengah tengah di antara 4 Kecamatan di antara sebelah barat Kec. Tambakrejo, Utara Kec. Purwosari, sebelah timur Kec. Ngasem dan sebelah selatan Kec. Ngambon, jadi dolokgede adalah desa Kec. Tambakrejo paling sebelah timur ke utara

Lahan HPT Ustan Mandiri Dolokgede
Kegiatan warganya kebanyakan petani dan peternak sapi ,kambing dan domba, Kelompok Ustan Mandiri salah satunya kelompok yang tervaforit di desa tersebut yang telah berhasil memberikan percontohan masyarakat dalam melakukan kegiatan beternak secara terintergrasi dengan baik.

Pagi hari yang cerah di ladang HPT ( hijauan pakan ternak) nampak seorang peternak ustan mandiri yang lagi merumput  dengan semangat untuk melakukan kegiatanya.
Untuk merawat 13 ekor sapi Tarno 45 th warga desa dolokgede Rt 04 Rw 01 tak pernah merasa lelah dan capek, secara logika itu tidak mungkinlah di lakukan seorang diri tapi Bapak anak 2 ini melakukan kegiatan hanya seorang diri.

Jadwal untuk melakukan kegiatan pak Tarno sebagai berikut :
jam    06  : 00   membersikan kandang 
jam    07  : 00   merumput
jam    08  : 00   mencoper dan ngasih pakan dan mengontrol tempat minum
jam    16  : 00   merumput
Jam    17 : 00   mencoper dan ngasih pakan dan mengontrol tempat minum
untuk malam pak tarno hanya ngecek ngecek doang.

Itulah trik yang di berikan dan di terapkan di Ustan mandiri dolokgede.
Ketua kelompok ternak Muhamammad Ali yang alumni Australia awards 2017 telah menerapkan sedikit ilmu yang di dapat dari UNE  Univesity of New England Australia untuk di aplikasikan di desanya.

Dirinya yang telah menerapkan teknik ilmu yang di dapat dari Australia untuk memberikan contoh kepada masyarakat petani ternak Bojonegoro untuk mencoba melakukan kegiatan ternak dengan sistem yang terintregritas hulu hingga hilir.
Dengan sistem di atas peternak mampu berternak 20 ekor sapi hanya di atasi cuman satu orang.

Teknik yang di lakukan oleh kelompok ustan mandiri pertama adalah mempersiapkan lahan HPTnya dulu, baru kandang dan selanjutnya ternak sapinya.
1 hektar Rumput Thaiwan/setia  cukup untuk 15 ekor dan sudah bisa berputar dengan syarat pengairanya cukup di area tersebut.

Di Australia 1 ekor sapi di jatah 1 hektar dengan rumput lapangan, dengan rumput setia di indonesia 1 hektar mampu untuk pakan 15 ekor. 
Dengat alat modern 1 orang mampu merawat sapi dengan sekala 300 ekor di Australia, di indonesia 1 org hanya bisa mampu merawat 20 ekor saja.

Ustan mandiri telah menerapkan sistem tersebut untuk di aplikasikan di bojonegoro, kunci kesuksesan peternak adalah di manajemen pakan.

Rabu, 01 November 2017

Pelatihan Recorder Ternak Di SPR Lembu Seto Napis



Napis 31,oktober 2017 SPR (sekolah peternakan rakyat) Lembu Seto yang mendapatkan sertifikat nasional wilayah sumber bibit  sapi Ongole ( PO ).
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para kelompok untuk lebih mengenal dan kreatif sesuwai yang di harapkan oleh pemerintah.
 
Kandang SPR Lembu Seto Napis Tambakrejo
Pelatihan Rekording Ternak salah satu kegiatan yang sangat efesien di lakukan di kelompok untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan sapi sapi kelompok yang di kandang maupun yang gaduh oleh anggota.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Ardiyono p. menyampaikan kepada semua anggota dan peserta kelompok tani ternak lain yang telah mendukung wilayah sumber bibit yakni  Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede, Budi Upoyo Jatimulyo dan Surya Abadi Bakalan lebih meningkatkan kegiatan kelompok agar pertemuan rutin selalu ada untuk menambah pengetahuan dan tukar pengalaman sesama anggota.

Motifasi dan arahan arahan oleh kepala dinas bahwa SPR harus menjadi kelompok percotohan di beberapa wilayah kecamatan di kabupaten bojonegoro, tidak hanya itu Ardiyono juga menghimbau kepada 4 kelompok yang berada di kecamatan tambakrejo untuk lebih meningkatkan SDM peternak supaya inovasi inovasi itu muncul di beberapa kelompok ternak.

Ada 4  SPR ( sekolah peternakan rakyat ) di kabupaten bojonegoro yakni SPR Mega Jaya Sekaran Kasiman, SPR Lembu Seto Napis Tambakrejo , SPR Maju Bersama Drokilo Kedung Adem dan SPR Tunas Barokah Soko Temayang.

Pada 31 oktober 2017 selasa siang Dinas peternakan dan perikanan bojonegoro bersama Dinas peternakan Provinsi jawa timur di wakili oleh Ibu Mita dan Zarkasi untuk memberikan pelatihan rekorder ternak di SPR lembu seto napis.

Kabid Budidaya Elfia Nuraini serta Kabid Agribis Wiwik Sulisyawati juga turut ikut memberikan penjelasan dan motofasi kepada kelompok agar lebih meningkat kreatifitas di dalam kelompok peternakan.

Untuk mempertahankan sumber bibit yang berada di beberapa kecamatan di bojonegoro, Dinas peternakan Provinsi Jawa Timur membuka peluang bisnis baru di dalam kandang ternak sapi PO sebagian untuk di gunakan bisnis penggemukan atau feetening sapi cross dengan modal pribadi.

Menurut Pak Zarkasi hal ini perlu di lakukan karena breeding/ pengembangbiakan  membutuhkan waktu yang sangat lama, maka dari itu kelompok di perbolehkan menambah bisnis penggemukan untuk menopang ekonomi para anggota.

Kamis, 08 Juni 2017

Peternak Breeding Terancam Punah

Kebijakan pemerintah tentang impor daging menjadikan rasa jengkel pada peternak indonesia.tapi perlu di ingat juga bahwa apa yang di lakukan pemerintah untuk mencukupi kebutahan kosumsi daging di indonesia juga penting yang semakin meningkat di setiap tahunya.

Foto Anggota Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede.

Kadang itu yang tak terfikirkan oleh para peternak, untuk produksi ternak yang di harapkan oleh pemerintah belum juga terpenuhi karena banyak faktor sehingga produksi ternak sangat lambat di bandingkan komsumsi daging.
Faktor yang menghambat produksi ternak di indonesia adalah:

1. Kebijakan pemerintah yang banyak ada muatan politiknya 
2. Keamanan
3. SDM 
4. Adat dan Budaya
5. Lahan pakan
6. Alat peternakan
Masalah di atas yang sampai saat ini belum dapat teratasi.

Di beberapa daerah banyak fitlod fitlod dan peternak yang bergerak di penggemukan akan tetapi peternak yang bergerak di pengembangbiakan masih jarang di lakukan, kareng secara bisnis pendapatan ekonominya agak lama maka banyak peternak yang tidak mau melakukan pengembangbiakan, padalah pengembangbiakan jauh lebih penting sebelum penggemukan.

Breeding adalah sebuah pabrik yang berproduksi  bibit ternak yang dapat di salurkan ke pada fitlod ataupun peternak penggemukan, jika peternak yang bergerak di breeding hanya berjumlah sedikit maka tidak akan bisa mampu melayani kebutuhan fitlod dan kebutuhan daging di indonesia.

Di Negera maju dalam hal peternakanya fitdlod dan para peternak banyak yang melakukan breeding sebelum fetening tetapi di negara indonesia breeding hanya banyak di lakukan oleh peternak kecil saja itupun jumlah ternaknya sangat minim di banding kebutuhan penggemukan secara prosentasi antara pengembangbiakan dan penggemukan hanya 40% dibanding 60% .

Adat budaya peternak di indonesia banyak yang beternak hanya buat simpanan keluarga saja tidak untuk bisnis pendapatan keluarga, hal tersebut menjadikan hambatan bagi pelaku pelaku fitlod dan para peternak pembesaran/ penggemukan untuk mentuk mencukupi sapi potong di berbagai wilyah indonesia.

Lahan pakan ternak semakin menyepit kalah dengan lahan pertanian sehingga untuk breeding yang banyak membutuhkan pakan hijauan segar menjadi gendala dan mengakibatkan peternak enggan melakukan  pengembangbiakan / produksi ternak karena minimya lahan pakan.
Untuk penggemukan jauh lebih mudah pakanya di banding pengembangbiakan, penggemukan hanya butuh inovasi-inovasi pakan di berbagai fitlod fotlod penggemukan.

Secara garis besar peternak lebih suka beraktifitas ternak pembesaran daro pada pengembangbikan, jika ini tidak segera di pahami oleh peternak peternak dan pemerintah maka produksi ternak tidak akan tercapai dan kebutuhan daging di indonesia selalu kurang, karena jumlah pabrik ternak jauh lebih sedikit di bandingkan konsumen daging.     ( ali ustan mandiri )


Selasa, 06 Juni 2017

Berawal Dari UGM Yogyakarta Hingga UNE ( Universitas of New Enggland ) Australia

Dolokgede membuka inspirasi bagi para peternak yang menggeluti profesi ternak sapi Kambing dan Domba di pengembanganbiakan, budidaya sapi PO (ongole ) dan Domba yang menjadi Pilot Project di daerah sekitar Kecamatan Tambakrejo,Ngambon Purwosari dan Ngasem.

Longreach Pastoral College

Kegiatan tersebut telah di lakukan selama 2 tahun terahir oleh kelompok ternak Ustan Mandiri yang di prakarsai oleh seorang pemuda lokal desa yang bercita-cita besar untuk membangun desa yang mampu berdikari dan berswasembada.

Pemuda yang di didik oleh UGM ( Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta tahun 2014 - 2016  oleh Dr.Widodo Fakultas peternakan. 
Kelompok ustan mandiri berdiri bertujuan untuk memberdayakan masyarakan bukan melainkan produksi ternak semata - mata, menurut ketua kelompok Muhammad Ali bahwa kelompok adalah sebuah media dan kendaraan untuk menuju pembangunan ekonomi desa. 

Program yang di lakukan olehnya berdasarkan program KKN PPM ( Kuliayah Kerja Nyata ) (pembelajaran pemberdayaan masyarakat) ini adalah sebagai prinsip dasar bagi kelompok ustan mandiri untuk lebih mempertajam gerakan gerakan pemberdayaan.

Selain itu  UGM juga memberikan pendidikan yang sangat luarbiasa bagi para peternak di kelompok ustan mandiri, pengembangan lahan pakan adalah hal yang jarang di lakukan oleh peternak pedesaan di beberapa tempat, tapi di kelompok ustan mandiri dapat berhasil di lakukan oleh KKN PPM UGM di desa dolokgede pada tahun 2014 - 2016.

UGM juga mengembakan Domba lokal ekor tipis di kelompok ustan mandiri 37 ekor pada tanggal 11 januari 2015 beserta kandang percontohan 4 unid di berbagai Rt di Dolokgede Kec. Tambakrejo Kab. Bojonegoro.

Ilmu yang begitu besar yang sudah di transfer ke kelompok ustan mandiri menjadikan bekal mereka menjadikan selalu semangat untuk maju dan berkembang, kini ketua kelompok menjadi pioneer di daerah kabupaten bojonegoro yang berhasil study dari UGM hingga UNE ( universicy of New Enggland ) Australia.

Ketekunan dan semangat yang tinggi menjadi kunci kelompok ustan mandiri untuk selalu maju membangun Desa Dolokgede lewat dunia peternakan.




Minggu, 05 Februari 2017

Infes Adalah Bentuk Perlakuan yang Harus di Lakukan Secara Dini

Infes adalah bentuk perlakuan yang harus di lakukan secara dini sebelum kita mengalami kemunduran ekonomi.  Bentuk infes bermacam macam dan berkreasi sesuwai dengan tujuan dan kemampuan kita untuk mengantisipasi kemunduran pendapatan ekonomi diri kita. 

Foto Mujayin bersama teman alumni SMPN Borno 1975
Kebanyakan trik ini di lakukan oleh para pensiunan PNS maupun pejabat - pejabat aparatur negara untuk melanjukan aktifitas setelah pekerjaan ataupun jabatan yang lagi purna. Contoh yang di lakukan oleh Mujayin Guru SMAN 3 Bojonegoro melakukan bentuk infes yang di bangun mulai dini, sebab tahun 2018 beliau di perkirakan akan pensiun dari jabatan yang di embanya sebagai pengajar tunas bangsa ini.

Mujayin yang bertempat tinggal di desa Nunuk Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro mendirikan peternakan di samping rumahnya untuk mengawali kegiatan tersebut dalam membeup keluarga sekaligus sebagai hiburan di masa masa pensiunnya.

Sabtu sore 4 Februari 2017 beliau di kunjungi oleh teman-temanya se alumni SMPN Borno angkatan 1975 , pertemuan kecil tersebut di olah menjadi reuni kecil- kecilan yang di seting menarik dalam agenda jalan-jalan keliling desa lalu di arahkan  di kandang domba pak Mujayin  persis depan kuburan.

Lokasi yang setrategis kedepanya untuk sebuah percontohan peternakan pertanian serta perkebunan dalam satu lokasi dengan sistem peternakan terpadu.
Di acara tersebut juga di hadiri ketua kelompok ternak "Ustan Mandiri " Desa Dolokgede Kecamatan Tambkrejo Bojonegoro. 

Kedatangan Ketua Kelompok Ustan Mandiri tersebut hanya mendiskusikan masalah peternakan, sebab di dalam peternakan kelihatan asyik dan mudah di lakukan oleh banyak orang.

Bagi pelaku yang sudah berjalan peternakan itu banyak  keluh kesah yang di alami olehnya, makanya pak Mujayin mengajak ketua ustan mandiri untuk berdiskusi lebih dalam tentang peternakan.

Menurut Ketua Kelompok Ustan Mandiri Muhammad Ali beternak itu mudah dan gampang  tinggal tujuanya masing masing, di lam beternak ada beberapa tujuan yang harus di putuskan sebelum melakukan kegiatan betrnak, misal beternak dengan tujuan pengembangbiakan, penggemukan, kontes, dan sebagainya.
Karena tujuan adalah yang paling utama dan tujuan adalah penentu kita untuk melakukan sebuah usaha.  Di dalam peternakan banyak metode dan teknik untuk melakukan kegiatan ternak maka peternak harus pilih salah satu tujuan dalam beternak soalnya itu semua berkaitan dengan menejemen ternak itu sendiri.                           (ali ) ustan mandiri.

Sabtu, 04 Februari 2017

Populasi Sapi Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede bertambah menjadi 33 ekor

Ustan Mandiri adalah kelompok ternak yang yang dapat memberikan contoh terhadap kelompok lain. kelompok ternak yang berada di desa dolokgede kecamatan tambakrejo ini melakukan sebuah kegiatan yang mencerminkan kepada publik bahwa, kelompok tidak hanya sekedar perkumpulan saja tetapi kelompok ini memberikan pengetahuan dan ketampilan serta tanggung jawab terhadap kelompok dan pemerintah.

Ustan Mandiri Dolokgede

salah satu bentuk nyata yang dilakukan oleh beberapa pengurus melakukan pengecekan dan pendataan sapi-sapi kelompok untuk di bukukan dan di dokumentasikan.
Sapi kelompok yang sudah di (Iseminasi Buatan) bahasa peternakan di sebut kawin suntik atau IB satu persatu mereka bukukan dan di catat dari penggaduh anggota kelompok mempermudah mendeteksi kebuntingan dan penghitungan pakan melahirkan.

Anggota kelompok Ustan Mandiri telah berhasil diberdayakan oleh seorang pemuda kelahiran Dolokgede 1980 bernama Muhammad Ali yang kebetulan itu adalah ketua dari kelompok tersebut.

Di tahun 2017 sapi kelompok yang di gaduh oleh anggota telah melahirkan 2 ekor yakni di bulan januari milik Nuhayati Rt 04 dan bulan Februari sapi kelompok yang di gaduh Ngari Ibu Supatmi Rt 01 telah melahirkan pagi dini hari dengan jenis kelamin betina.

Pedet yang di lahirkan jam 02.15 Wib dini hari dengan tinggi 70 cm dengan panjang 62 lingkar dada 71 dan berat 24 kg, indukan dengan kode ertec telinga 476 berhasil di IB oleh petugas iseminasi buatan Teguh Budiarto dari Kecamatan Tambakrejo dengan kode semen 11019.

Sabtu, 03 Desember 2016

Kunjungan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Di Kelompok Lembu Seto Napis Tambakrejo.

Napis 3 Desember 2016 Kelompok peternak yang bergabungan dengan "Lembu Seto Desa Napais Kecamatan Tambakrejo bersama Ustan Mandiri mendapatkan tamu istiwewa, tamu tamu tersebut bertujuana untuk menimba ilmu dan tukar kaweruh antar kelompok peternak
.
Lembu seto yang menjadi aiconnya  tambakrejo dan Bojonegoro telah menjadi tujuan yang ke dua dari study lapang dari Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Barito Kuala bersama SPR Wahana Raya.

Kunjungan SPR Wahana Raya Kalimantan Selatan Di Lembu Seto Napis Tambakrejo


Perbedaan kultur dan budaya yang menjadi lambatnya laju kelompok peternakan yang berada di Kalimantan  selatan, menurut salah satu ketua SPR Wahana Raya mengatakan bahwa kelompok yang ada di kalimantan susah untuk menjadi besar dan berkembang, karena anggota kelompok blm mempunyai kesadaran akan pentinganya berorganisasi.

Masyarakat yang bergabung sebagai anggota kelompokpun sulit untuk di adakan  pertemuan apalagi musyawarah kelompok. Menurut Ketua kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede bahwa  suatu kelompok jika tidak mempunyai lider atau orang yang berjiwa sosial, maka lembaga maupun kelompok tersebut akan lumpuh dengan sendirinya karena tak ada rodanya.

Sebagai Lider juga harus aman di belakang, yang di maksud aman di belakang ini adalah pengerak harus sudah mapan secara ekonominya untuk menopang hidupnya bersama keluarga, tanpa itu roda sosial takan berputar.

Tidak hanya itu saja, menurut ketua Ustan Mandiri Muhammad Ali  Ketua harus juga mampu memberikan contoh terhadap anggota maupun masyarakat serta lingkungannya, itulah cara untuk membuat sebuah kelompok bisa maju dan berkembang.

Selain itu seorang lider juga harus banyak inovasi dan kretif  dalam mengembangkan kegiatan yang bisa menambah ekonomi anggota kelompok.

Menurut Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan, para peternak yang berada di daerah kalimantan blm mau mengunakan inovasi pakan yang sudah jelas-jelas ada buktinya sesuwai laboratoriun uji pakan, kelompok sana berdalih dengah pakan hijauan sangat melimpah ruah ngapai bikin pakan ribet-ribet.

Efek dari peternak tersebut  berdampak pada diri kita masing-masing yakni tentang menejemen waktu, dan mengakibatkan boros waktu sehingga waktu untuk berkumpuk selalu terbengkelai dengan alasan mencari hijauan pakan.

Ini adalah penyebab tidak majunya sebuah kelompok ternak di daerah kalimantan menurut SPR Wahana Raya Kalimantan selatan.

Dari beberapa problem yang tak kunjung selesai di badan kelompok, maka kelompok tersebut mengadakan study banding bersama Dinas Provinsi dan Dinas Peternakan Kabupaten Barito Kuala beserta SPR Wahana Raya Di SPR Bojonegoro Jawa timur.

Dalam Perjalanan Study Banding ke kelompok ternak Lembu Seto Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro mendampingi hingga selesai di dua tempat selama dua hari yakni di kelompok " Kedung Nggonda Desa Jono Kec. Temayang dan Lembu Seto Desa Napis Kec. Tambakrejo.

Dalam acara tersebut di buat santai dengan sistem tanya jawab seputar kelembagaan dan sejarah serta inovasi kelompok dalam hal peternakan.    ( ali. ustanmandiri.)


Senin, 03 Oktober 2016

WORKSHOP SPR NASIONAL DI BOJONEGORO



 
Workshop SPR Nasional
Bojonegoro 3, Oktober 2016 di Pendopo Angling Darmo telah di  gelar  workshop  Senergi empat sekawan  dalam membangun kemandirian dan kedaulatan peternak’’ secara Nasional acara di hadiri oleh seluruh kelompok SPR (sekolah peternakan rakyat) se Indonesia.

Panitia penyelenggara Workshop pihak IPB kerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro untuk melaksankan Workshop SPR secara Nasional berjalan dengan lancar dan sukses.

 Dalam acara tersebut Bupati Suyoto memberi sambutan kepada seluruh peserta yang hadir di pendopo dengat hati bangga bahwa bojonegoro telah menjadi kawasan SPR dan sudah di lonching sebagai wilayah sumber bibit sapi PO ( ongole) di provinsi Jawa Timur satu tahu yang lalu.

Pada tahun 2008 yang lalu Bupati mengeluarkan keputusan bahwa kelompok-kelompok tani ternak yang berada di bojonegoro harus di supot oleh perbangkan yang di subsidi pemerintah lewat program KKPE kerjasama bank jatim, 

Program tersebut tahun demi tahun tak ada yang berhasil untuk di kembangkan malah justru menjadi momok di pemerintah bojonegoro dengan gagalnya pinjamann yang sudah di terima oleh beberapa kelompok ternak menjadi macet total.

Dari pengalaman itu Bupati Bojonegoro kerjasama dengan fakultas Institut Pertanian Bogor IPB untuk melakukan reset dan pendampingan terhadap pemerintah, pengusaha,peternak dan fakultas untuk mencari solusi agar bojonegoro bisa maju dan mandiri dari segi lumbung pangan dan energi yang telah menjadi sloganya kabupaten bojonegoro.

Dalam workshop tersebut  Bupati Muara enim Bapak Muzakir sai sohar juga hadir di acara tersebut, diantara itu pihak kemetrian pertanian yang di wakili oleh kepala BBIB songosari malang juga turut hadir.

Kepala Dinas peternakan jawa timur  Samsul Arifin MMA. mewakili Gubernur jawa timur untuk menyampaikan sabutan beliau, karena beliau tidak bisa hadir.

Workshop Nasional di tempatkan di Bojonegoro karena SPR bojonegoro telah berhasil dalam mengembangkan ternak sapi dengan sistim berkelompok, tidak hanya itu tapi SPR yang ada di bojonegoro juga telah membuktikan keberhasilanya dalam berorganisasi yang hebat serta mampu memberdayakan anggota peternak.

Empat SPR di bojonegoro  berada di empat kecamatan yakni kecamatan kasiman, kec.temayang, kec. kedungadem dan kec. tambakrejo.

Ke empat SPR berdiri tahun 2014 yang di pelopori oleh  Prof. Muladno dari IPB,  dan SPR kec. tambakrejo yang di dampingi Universitas Brawijaya Prof. Trinil.
dan tahun ini telah menunjukan keberhasilanya yang sangat luar bisadan layak menjadi contoh Nasional.