Tampilkan postingan dengan label EKONOMI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label EKONOMI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Februari 2024

KTT Maju Bersama Incaran Kedua BI & UB Pengembangan Klaster Sapi Potong Di Bojonegoro

 

ustan mandiri

Dua kelompok tani ternak yang berada di kabupaten bojonegoro menjadi incaran BI (bank Indonesia) untuk pengembangan Klaster Sapi Potong, dua kelompot tersebut adalah KTT Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo dan KTT Maju Bersama Drokilo Kedungadem Bojonegoro Jawa Timur.

Jumat, 2 Februari 2024, BI bersama UB ( universitas Brawijaya ) Malang didampingi dinas peternakan bojonegoro melakukan survai yang mendalam terkait dengan potensi dan kelemahan kelompok tani ternak dalam menjalankan kegiatan usaha peternakan.

Asisten Direktur BI, Tri Setyaningsih, Mengatakan bahwa pada survai kali ini lebih mendalam dan lebih mengkerucut ke titik kelemahan kelompok yang menyebabkan keterlambatan peningkatan ekonomi anggota, maka survai dilakukan bersama dengan Universitas Brawijaya malang untuk melengkapi data-data yang menjadi penilaian layak dan tidaknya KTT Maju Bersama Layak mendapatkan progran Klaster sapi potong dari BI.

“ Saya serahkan dan percayakan survai ini kepada UB sebagai pemetaan potensi dan masalah yang menghabat laju ekonomi anggota” ucap Tri Setyaningsih, saat memberikan sambutan.

Di tempat yang sama, Prof. Dr. Ir. Trinil SusilowatiMS., IPU.,ASEAN Eng  mengharapkan pertanian dan peternakan di desa drokilo dan sekitarnya bisa saling berkaitan dan kebersamaan untuk membangun kawasan pertanian organik kawasan Kecamatan Kedungadem.

Sebagai ketua KTT, Parji,  sangat mengharapkan dari UB untuk memberikan ilmu serta pendampingan  sebagai modal pengembangan usaha kelompok kedepanya, “ Saya bersama anggota hanya mengharapkan ilmu dari UB sebagai modal pengembangan usaha bersama “ ujarnya.

Sementara itu, Dinas Peternakan dan Perikanan, melalui kepala bidang peternakan Ir. Elfia Nuraini, SPt memaparkan beberapa potensi-potensi yang telah dimiliki oleh KTT Maju bersama sebagai  bahan acuan dalam survai pengembangan Klaster sapi potong oleh BI dan UB.


Survai Pendalaman Claster Sapi Potong, BI dan UB Kunjungi Ustan Mandiri

 

ustan mandiri

 Survai Pendalaman Claster Sapi Potong, BI dan UB Kunjungi Ustan Mandiri.  Kelompok tani ternak ustan mandiri desa dolokgede kecamatan tambakrejo kabupaten bojonegoro jawa timur. Jumat , 2 Februari 2024 bertempat di sekretariat KTT, Bank Indonesia bersama Universitas Brawijaya Malang didampingi Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro datangi ustan mandiri dalam rangka surfai pendalaman  pengembangan claster peternakan sapi potong.

Tri Setyoningsih, Asisten Direktur Bank Indonesia, meminta ustan mandiri untuk mempersentasikan kelebihan dan kekurangan kelompok dalam menjalankan kegiatan peternakan pembibitan sapi peranakan ongole di tambakrejo. Hasil data tersebut akan dijadikan acuan  penilaian BI layak dan tidaknya memperoleh program pengembangan Claster sapi potong di bojonegoro.

Di tempat yang sama, Guru Besar UB Prof. Dr. Ir. Trinil Susilowati, MS.,IPU., ASEAN Eng   berharap peternakan dan pertanian di desa dolokgede dan sekitarnya bisa bekesinambungan saling kerjasama dan saling membutuhkan untuk ciptakan kawasan pertanian organik sehingga dapat menjadikan kawasan pengembangan claster yang disupot oleh bank indonesia ( BI ).

Dibalik itu, kepala bidang peternakan, Ir. Elfia Nuraini, Dinas peternakan dan perikanan menerangkan bahwa dukungan Dinas setempat selalu mengalir kepada kelompok- kelompok tani ternak binaanya selalu istiqomah dalam menjalakan kegiatan pengembangan flasma nuftah sapi PO yang ada di kawasan wilsumbit bojonegoro. 

Ada unid usaha kelompok yang perlu disuport serta di kembangan yakni kwalitas produksi dan legalitas produk seperti, pupuk kompos serta uji kelayakan produk  dan Hulu Hilir hasil olahan dari peternakan ucap Ali, pembina kelompok tani ternak Ustan Mandiri.

Harapan besar, yang dinantikan oleh kelompok yakni, terwujudnya pengembangan Claster Sapi Potong di kawasan wilayah sumber bibit sapi (PO) peranakan ongole di kecamatan tambakrejo kabupaten bojonegoro.


Jumat, 15 September 2023

Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan, IPB dan BI kunjungi Ustan Mandiri

 

ustanmandiri

Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan, IPB dan BI Kunjungi Ustan Mandiri. Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tesedianya pangan secara cukup, oleh karena itu Provinsi jawa timur berupaya untuk meningkatkan pendatan para peternak dan petani di daerah kawasan komonitas pertanian dan peternakan.

Ustan Mandiri merupakan kelompok tani ternak yang paling aktif dan banyak inovasi di kabupaten bojonegoro diharapkan dapat menjadi inspirasi para kelompok tani ternak yang lain  terutama di daerah  kabupaten bojonegoro.

Kamis,14 Sepetember Bank Indonesia ( BI ) bersama Institut Pertanian Bogor ( IPB ) berkunjung di Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri untuk berdiskusi bersama membahas tentangan peningkatan ketahan pangan kelompok kedepan.

Selain perkembangan kelompok kedepanya, BI dan IPB juga mewawancarai 10 anggota kelompok untuk dimintai keterangan terkait kondisi pendapatan perekonomian kelompok saat ini. Kekurangan dan kelebihan dalam berkegiatan kelompok juga tak luput dari incaran wawancara tim peneliti dari institut pertanian bogor.

Tim Peneliti yang di ketuai oleh, Prof. Dr.M. Firdaus, SP, M. Si. Dengan anggotanya Widan Nur Arrasyid, SE,  Dr. Nia Kurniawati Hidayat, SP,M.Si dan Dr. Pria Sembada, S.Pt, M.St,M.Si datangi kelompok ustan mandiri untuk menggali data fakta perekonomian peternak.

Dengan didampingi, Ir. Elfia Nuraini, Kepala Bidang Peternakan bojonegoro,  BI dan IPB  telah mengrucurtkan permasalahan -permasalahan yang menghambat perkembangan ekonomi keluarga para peternak  dalam menjalankan kegiatan ketahanan pangan disektor peternakan.

Dari hasil- hasil pemetaan tersebut akan dibawa ke Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk dijadikan bahan-bahan Focus Group Discussion (FGD) untuk pengembangan klaster ketahan pangan provinsi jawa timur yang berada di kabupaten bojonegoro.


Rabu, 22 Januari 2020

Lima Unit Kandang Berdiri di Awal Tahun 2020

ustanmandiri.com  Pembangunan Lima unit Kandang diperkirakan Tuntas di Awal Bulan Februari 2020.
Pengembangan usaha peternakan selalu ditingkatkan, itulah target KTT (kelompok tani ternak) Ustan Mandiri yang menjadi semboyan bersama untuk berbarengan meningkatkan ekonomi lewat peternakan.

70% penduduk Desa Dolokgede adalah petani dan peternak, maka sebagian penduduknya berpendapatan dari hasil ternak.

Awal tahun 2020 lima unit kandang di lima anggota KTT telah dibangun dengan menggunakan dana pribadi dimasing-masing anggota.

Persiapan tersebut untuk perpanjangan program penggemukan sapi simpo limpo yakni sapi limosin simental kemitraan dengan PT Berdikari Persero Badan Usaha Milik Negara.

Di tahun 2020 adalah program kemitraan yang kedua kalinya yang telah diperpanjang oleh kedua belah pihak.

55 ekor yang akan tersebar dibeberapa anggota yang masing-masing tiga sampai enam ekor sapi yang akan dipelihara oleh anggota KTT.

Ketua kelompok, Muhammad ali, mengatakan " kemitraan penggemukan sapi ini menjadi keuntungan secara cepat bagi anggota selain pembibitan yang dilakukan para peternak" tandasnya.

Selain punya pendapatan tahunan anggota KTT juga mendapatkan pendapatan empat bulanan dalam program penggemukan.

Salah satu anggota merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut 
" Saya merasa sangat terbantu dgn KTT, semenjak gabung banyak keuntungan yang saya dapatkan dari programnya" ungkap Dasri salah satu anggota yang sukses dalam program penggemukan.

12 unit kandang penggemukan telah terbangun di KTT Ustan Mandiri dibeberapa titik dibeberapa RT di Desa Dolokgede Kec. Tambakrejo Kab. Bojonegoro Jawa Timur.

1.Kandang Kuswianto kapasitas 3 ekor di      Rt 01.
2.Kandang Kanjin kapasitas 6 ekor Rt 02
3.Kandang Muhammad ali kapasitas 6          ekor di Rt 04
4.Kandang Rudik kapasitas 6 ekor di RT 04
5.Kandang Almujud kapasitas 6 ekor di RT     04
6.Kandang Sakip kapsitas 6 ekor di RT 04
7.Kandang Kisnadi kapasitas 10 ekor di RT     06
8.Kandang Mustopo kasitas 5 ekor di RT         05
9. Kandang Karno kapasitas 3 ekor di RT         12
10. Kandang Heru kapasitas 6 ekor di RT         14 
11. Kandang Junaidi kapasitas 6 ekor di            RT 13
12. Kandang Edy kapasitas 6 ekor di RT 12

Rabu, 01 Mei 2019

Peternak Dolokgede Keluhkan Harga Ternak Tak sebanding Harga Pakan

Sapi simpolimpo ustan mandiri Dolokgede Tambakrejo

ustanmandiri.com    Kelompok peternak yang tergabung di organisasi perkumpulan petani peternak Ustan Mandiri Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro keluhkan penurunan harga sapi tiga bulan yang lalu tak kembali setabil.

Mustopo peternak ustan mandiri yang ikut program PT Berdikari Persero mitra kelompok mengaku
gundah dengan adanya penurun harga ternak di bojonegoro dan sekitarnya, adanya hal tersebut berimbas pada peternak Feedtening/penggemukan kelompoknya.

"Bakalan berat 400 kg dari semula alami penyusutan selama empat haru 20 kg dikandang, untuk mengembalikan bobot tersebut kadang butuh satu bulan full" ungkap Mustopo salah satu anggota kelompok.

Feedtening tidaklah mudah untuk dikalkulasi apalgi main kalkulator, ustan mandiri telah bermitra dengan salah satu perusahaan milik negara di bidang peternakan sampai saat ini blm nampakan senyuman dari para peternak tersebut.

Gendala dari bakalan yang diduga tidak sesuwai dengan apa yang diharapan menjadikan ganjalan dipenjualan, tentang pasar menjadiakan delematis yang tak terurai dan akibatkan kemunduran  penjualan sehingga akibatkan kerugian pakan.


Rabu, 22 Februari 2017

Kunci Pertahanan Ternak Domba dari Anjloknya Harga Pasar

Sikap yang melelahkan sebagai peternak kecil dan menengah jika situasi harga kambing domba anjlok beberapan bulan terahir.  5 bulan  terahir harga domba di beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan harga yang sangat amat mengecewakan bagi kalangan peternak pedesaan.


Lahan Hijauan Pakan Ustan Mandiri Dolokgede

Bagi peternak domba di bidang penggemukan mengalami kerugian yang begitu terasa di saat saat harga turun, berbagai upaya peternak lakukan demi meraup keuntungan dalam berternak, tapi apa yang terjadi pada penggiat ternak justru malah keteteran dalam hal pakan.

Pakan adalah hal yang paling urgen di dalam beternak dengan sistim penggemukan berganti pakan akan mengakibatkan turunya bobot badan domba, tetapi dalam kondisi sekarang peternak justru merubah pakan yang seharusnya di pertahankan, kenapa demikian?    

Harga domba hidup tak seimbang dengan kebutuhan pakan, sentrat pabrikan terlalu mahal serta berbagai jenis pakan yang di produksinya.  Dari  dampak anjloknya harga domba pabrik pakan juga otomatis mengalami penurunan produksi.

Bagaimana Sikap kita dalam menyikapi kejadian ini?  kami kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede mengalami penurunan dratis dalam kegiatan ternak, banyak anggota yang menjual ternanya walaupun merugi sebab bagaikan   makan buah simalakama dimakan mati tdk di makan mati juga.
Yang artinya penggemukan Domba yang sudah di pelihara dalam kurun 4 bulan terahir harganya semakin turun semakin turun, sedangkan harga pakan selalu naik.  Kalau domba kita pertahankan tidak kita jual, maka bertambahlah biaya pakan terhadapnya.

Dari venomena kejadian tersebut kelompok memfokuskan kegiatanya di bidang pengembangbiakan domba, tetapi dari pengembangbiakan tersebut sangat di butuhkan dengan persediaan hijauan pakan yang cukup serta kandang yang setandar pengembangbiakan.

Ternak Domba Ustan Mandiri Dolokgede


Ustan mandiri sudah mempunyai itu semua, lahan rumput odot dan setia ustan mandiri seluar satu hektar setengah, maka solusi yang tepat versi Ustan Mandiri adalah membukan lahan hijauan yang banyak guna untuk mempertahankan ternak dombanya.

Selasa, 14 Februari 2017

Tepung Pisang sdh Di Produksi Di Desa Dolokgede

Warga Dolokgede menunjukan kreasinya dalam bentuk inovasi olahan pisang yang dapat di kemas dan di produksi secara masal yakni tepung pisang. Sunarti warga dusun kuluhan Rt 13 Rw 03 Dolokgede menunjukan kepada publik bahwa kegiatan yang mereka lakukan menjadi sebuah kegiatan yang dapat meraup uang untuk memenuhi kebutuhan keluarnya.

pembuatan tepung pisang dolokgede.
Potensi desa dolokgede akhir-akhir ini bermunculan tak ada aba-aba, seperti apa yang di lakukan oleh Ibu Sunarti ini menjukan bahwa dolokgede akan banyak potensi dari ternak, batik, prodak olahan pisang menjadi tepung dan sebagainya.

Ibu Sunarti melakukan kegiatan tersebut atas motifasinya dari KKN UGM tahun lalu yang Kuliah Kerja Nyata di desa dolokgede dengan hasil yang begitu memuaskan bagi wargadolokgede.

Dalam memproser tepung pisang tersebut Ibu Sunarti memilih pisang Kepok dalam bahasa Indonesia di sebut Sobo pipit,  yang menurutnya pisang jenis ini di samping harganya murah serta kadar kandungan proteinya lebih bagus untuk di buat tepung.

Untuk membuat tepung pisang tersebut bu sunarti memilih pisang yang benar-benar tua karena pisang yang sudah tua isinya sangat padat dan mudah di kupas sehingga tak terlalu banyak getah pada buahnya.

Setelah di rebus pisang lalu di kupas dan di jemur di bawah sinar matahari, tetapi menurut bu sunarti lebih bagus jika sudah punya open akan di lakukan pengopenan biar lebih praktis dan hegenis menurutnya.
Ibu Sunarti dalam memproses tepung pisang sehari sudah menghasilkan 2-3 kilo harapanya bila di produksi masal oleh masyarakat bisa mencapai puluhan kilo untuk di pasarkan.

Jumat, 10 Februari 2017

Strategi Perencanaaan Kegiatan Komunitas Pengusaha Desa Dolokgede

Dolokgede,10 Februari 2017,  Masyarakat bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Ademos beserta Pemdes melakukan pertemuan bersama dengan komunitas kumonitas yang berada di desa dolokgede.
Dalam pertemuan tersebut membahas setrategi bagaimana kelompok kelompok di desa ini dapat bisa berkembang dan dapat menjadi roda ekonominya masyarakat dolokgede.

Komunitas Penggerak Ekonomi Desa Dolokgede

Kegiatan tersebut di hadiri kumunitas pengusaha tempe, komunitas peternak, komunitas petani, komunitas pengusaha tahu, komunitas pengrajin batik dan pemuda pemuda dolokgede.

Kepala Desa Dolokgede Nunuk Sri Rahayu menyambut kegiatan tersebut sangat bagus karena akan  membantu pemerintah desa dalam menjalankan pembangunan roda ekonomi masyarakat desa, para penguasaha pengusaha tersebut di harapkan menjadi embrio ekonomi bagi warga masyarakat dolokgede.

Dalam pertemuan komunitas pengusaha di kantor ademos tersebut membahas dan mengidentifikasi permasalah permasalahan seputar kegiatan komunitas yang di jalankanya, maka dari itu pertemuan ini bisa mengrucut dan lebih jelas apa yang di butuhkan dan di lakukan.

2017 adalah perdanya masyarakat dolokgede untuk mengadakan pertemuan luarbiasa yang di lakukan oleh komunitas pengusaha dolokgede bersama Pemdes serta lembaga pemberdayaan masyarakat dolokgede ( ademos ).

Dari beberapa masalah di beberapa komunitas tersebut, pertemuan kali ini sudah sangat jelah dengan plening dan rencana kegiatan lajutan dari pada beberapa kegiatan kelompok sangat membutuhkan solusi bersama. 

Rabu, 28 Desember 2016

Ustan Mandiri Luncurkan Batik Jilid II Di Awal Tahun 2017 Mendatang



Kelompok tani ternak “Ustan Mandiri “ Dolokgede mengembangkan usahanya di bidang industry kreatif batik  kini telah menciptakan motif baru lagi, Batik tersebut berencana akan di keluarkan pada awal tahun 2017 mendatang. Sebuah karya kreatif batik jenogoraan dengan motif paduan sapi dengan pakan  serta limbah maupun hasil tanaman petani yakni jagung bisa di gunakan bahan dasar pakan ruminansia.
 
Batik jilid II ustan mandiri di th 2017
Giman dalam motif tersebut paduan antara sapi  dan bahan pakan telah tersedia di dalam desain , jagung adalah pakan yang sangat melimpah di bojonegoro selain di komsumsi manusia  jagung juga di jadikan bahan pakan ternak dalam bentuk kosentrat.

Dari tanaman jagung sangat bermanfaat selain petani peternak juga merasa imbasnya dari limbah pertanian tersebut. Tebon adalah limbah dari taneman jagung yang selalu terbuang dan di bakar karena menurut petani onggoan tersebut menjadi sampah yang menyebalkan bagi para petani dengan adanya peternak yang kreatif dan inofatif  limbah tersebut di olah menjadi sebuah pakan yang bernilai tinggi di sebuah peternakan.

Jagung bisa di buat pakan ternak mulai dari unggas dan ruminansia yg banyak mengandung protein, karbohidrat serta serat yang sangat di butuhkan oleh ternak.  Maka dari itu Kelompok Ustan Mandiri mempunyai ide kreatif untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat petani bahwa tanaman jagung seluruhnya dapat di jadikan bahan pakan ternak.

Desain batik ustan mandiri yang kedua dengan motif sapi juga mengenalkan sebuah tanaman rumput yang telah di budidayakan oleh kelompok yakni rumput odot serta rumput setia yang menjadi bahan dasar pakan sapi di kelomponya, sehingga kegiatan ini bisa di tuangkan dalam sebuah karya kreatifitas masyarakat dolokgede untuk menyambungkan kegiatan masyarakat yg sudah ada.

Ustan Mandiri tidak hanya bergerak di peternakan domba saja tetapi ada devisi lain yang menjadi salah satu perkumpulan peternak sapi yang bergabuh jadi satu di ustan mandiri.
Jadi peluncuran batik karya ustan mandiri yang kedua ini tergolong batik jenogoroan yang sudah punya hak paten dari Disperindak Kabupaten Bojonegoro.

Dari hal tersebut Kelompok Ustan Mandiri punya pengalaman di tahun 2016 kemari, gimana pada waktu tersebut Ustan Mnadiri meluncurkan hasil kreatifnya lewat batik ternak kambing domba mendapatkan protes keras dari pihak – pihak yang terkait bahwa batik kambing domba tidak termasuk batik jenogoroan.

Dari hal tersebut Ustan Mandiri tak menjadi nglokro dalam menjalankan kegiatannya untuk memberdayakan pengrajin batik do dolokgede.    Sebuah cabuk yg menggabarkan pembatasan kreasi masyarakat untuk berkarya menurut Ketua Ustan Mandiri itu adalah hal yang menghambat pertumbuhan dan kemajuan manusia dalam berkarya sehingga merampas hak manusia.

Tetapi bagi Ustan Mandiri itu bukan hal tabu, kelompok tetap melakukan dan memproduksi batik tersebut demi memberdayakan pengrajin batik agar tetap bekerja melakukan aktifitas untuk membantu menambah penghasilan para suami dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

Jika hal tersebut di hentikan dan di larang untuk berproduksi maka yang terjadi adalah kemunduran peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, maka kelompok tani ternak ini bersemangat untuk berdayakan masyarakat desanya untuk menuju desa swasembada.   Ali ( ustan mandiri)

Rabu, 14 Desember 2016

Peraturan Kelompok Ternak Sangat di junjung Tinggi di Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri Dolokgede

Optimisme yang selalu di perkuat oleh sekelompok peternak domba di dolokgede tambakrejo bojonegoro, konsep pemberdayaan masyarakat yang sudah terwujud dan terleksana di desa tersebut menjadi sebuah ekpirimen para peternak di wilayah desa dolokgede dan sekitarnya.

anggota kelompok ustan mandiri berbagi domba ke tetangga

Pada tahun 2015 awal bulan januari Kelompok Tani Ternak Ustan Mandiri mendapatkan bantuan 37 ekor domba betina untuk di kembangkan di desa dolokgede, bantuan tersebut di lakukan oleh UGM Yogyakarta lewat programnya Kulia Kerja Nyata KKN hasil dari mepping yang di lakukan oleh mahasiswa.

Pemberdayaan yang telah di lakukan oleh kelompok ustan mandiri  sudah menampakan hasilnya ke hadapan masyarakarakat dan menjadi contoh di antara kelompok-kelompok peternak di daerah lain.
Sarti 44 th, anggota kelompok menyerahkan satu ekor domba ke tetangganya sebagai wujud mentaati peraturan-peraturan yg telah di sepakati bersama kelompok dalam melaksanaka program kelompok untuk berbagi bersama warga.

Visi dan Misi kelompok di junjung tinggi di ustan mandiri sebagai pakem kelompok dalam mewujudkan kesejahteraan bersama antar peternak.


Senin, 21 November 2016

Venomena Harga Pasar yang Merosot Tidak Manjadikan Efek Jera Bagi Kelompok Ternak Ustan Mandiri Dolokgede

Harga domba di pasaran anjlok di bawah setandar harga pemerintah, harga tersebut tak dapat melunturkan semangatnya para peternak yang di desa dolokgede yang bergabung di kelompok ternak ustan mandiri. 

Ustan Mandiri Dolokgede Tambakrejo
Peternakan yang berada di desa dolokgede telah menjadi budaya masyarakat yang di bidang budidaya ternak hampir satu desa masyarakatnya mempunyai ternak domba maupun sapi yang sebagai tabungan mereka untuk mensekolahkan anak-anaknya.

Harga domba semakin merosot di pasaran entah apa yang menjadi penyebabnya sehingga beberapa kelompok peternak mengalami kerugian yang sangat besar.
Bagi kelompok Ustan Mandiri Dolokgede tak menjadikan hal tersebut menjadikan hambatan maupun problem dalam beternak, karena kelompok ini telah mempunyai lahan hijaun yang cukup untuk menjadikan domba - domba tetep dalam kondisi setabil di peterumbuhan badanya.

Beda dengan kelompok yang lain yang bergerak di penggemukan, biaya pakan jauh lebih besar dibanding kelompok yang pengembangbiakan/ peranakan dengan menejemen yg sangat berbeda.

Di dunia peternakan pakan adalah kunci keberhasilan bagi peternak, jika hal tersebut tak menjadikan perhatian maka peternakan akan menjadi kandas di kemudian hari.