Minggu, 10 Februari 2019

Waspada Dengan Penyakit Prolapus Pada Sapi Betina Melahirkan


Lilik Sulistyo saat menangani Prolapus sapi betina habis melahirkan di KTT Ustan Mandiri
ustanmandiri.com - Ancaman penyakit rumensia pada saat sapi betina melahirkan kini sering terjadi di sebuah kelompok  peternakan di indonesia, penyakit tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor yang tak pernah disadari oleh para peternak.

Akhir-akhir ini telah terjadi di beberapa tempat dikandang ustan mandiri Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, sapi piaraan anggota kelompok mengalami prolapus disebabkan lima faktor :

1. Pakan terlalu minim Nutrisi
2. Manajemen kandang terlalu miring
3. Faktor genetik
4. Hormon estrogen terlalu tinggi
5. Sapi kurang gerak akibat di kandangkan terus menerus
6. Tekanan terlalu kuat dari dalam kandungan setelah melahirkan dan disertai dengan mengeluarkan kedawon diposisi jerum.

Untuk mengantisipasi hal tersebut peternak diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan disaat sapi betina mengalami kebuntingan.
Di saat keadaan bunting indukan tidak boleh terlalu gemuk dan obesitas, selain itu manajemen kandang perlu diperhatikan di kemiringannya, menurut petugas teknis peternakan (PTP) Kecamatan Tambakrejo Lilik Sulistyo, kemiringan kandang yang sesuwai standar untuk breeding idialnya adalah 5 derajat.

Selain manajemen kandan dan pakan, sapi dalam keadaan bunting sesering mungkin di umbar dan digerakan.
Bagi para peternak jangan pernah membeli indukan sapi yang pernah mengalami ganguan reproduksi apalagi pernah mengalami prolapus.





Kamis, 07 Februari 2019

Menangkal Kepunahan Peternak Muda, Ustan Mandiri Lakukan Pembinaan


Antusias, lima siswa SMKN Sekar mengikuti materi peternakan.
ustanmandiri.com   Di Era Pertubuhan ekonomi masyarakat semakin bertambah pesat,  seiringan dengan hal tersebut  persaingan semakin kuat, lapangan pekerjaan juga semakin sulit didapat.
Ustan Mandiri Kelompok Tani Ternak  (KTT) Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro yang berdiri sejak tahun 2011, membuat berbagai inovasi peternakan yang digerakan oleh para pemuda desa untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Dari berbagai problem masyarakat tentang banyaknya pemuda pengangguran( KTT) ustan mandiri mencetak peternak muda untuk mengamankan dari kepunahan generasi ternak ditahun yang akan datang.

Ketua kelompok, Muhammad Ali berpendapat " jika anak-anak muda tidak ada yang berminat untuk melanjutkan peternakan; kepunahanlah yang bakal pemuda ternak  yang akan terjadi " Karena menurut Ali, rasa gengsi pemuda dan jijik tentang pekerjaan peternakan membuat tidak tertarik dengan peluang tersebut.

Lima siswa magang dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri Sekar Bojonegoro jurusan Agribisnis Rumenansia telah digembleng dan didik agar menjadi peternak-peternak profesional di tahun mendatang.

Dua Menejemen feedtening dan breeding dari devisi Rumenansia KTT berlahan telah disampaikan dan di aplikasikan ke ternak selama magang yang dilakukan lima siswa di kandang ustan mandiri Dolokgede.

Selain Manajemen ternak, KTT ustan mandiri juga memberikan materi yang selama ini telah dilakukan oleh kelompok yakni ilmu perawatan dan pakan ternak.

Dengan ini harapanya agar pemuda - pemuda desa dapat menciptakan lapanganpekerjaan  sendiri sesuwai dengan karakter, sekaligus  dan keahlianya masing- masing.