Rabu, 22 Februari 2017

Kunci Pertahanan Ternak Domba dari Anjloknya Harga Pasar

Sikap yang melelahkan sebagai peternak kecil dan menengah jika situasi harga kambing domba anjlok beberapan bulan terahir.  5 bulan  terahir harga domba di beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan harga yang sangat amat mengecewakan bagi kalangan peternak pedesaan.


Lahan Hijauan Pakan Ustan Mandiri Dolokgede

Bagi peternak domba di bidang penggemukan mengalami kerugian yang begitu terasa di saat saat harga turun, berbagai upaya peternak lakukan demi meraup keuntungan dalam berternak, tapi apa yang terjadi pada penggiat ternak justru malah keteteran dalam hal pakan.

Pakan adalah hal yang paling urgen di dalam beternak dengan sistim penggemukan berganti pakan akan mengakibatkan turunya bobot badan domba, tetapi dalam kondisi sekarang peternak justru merubah pakan yang seharusnya di pertahankan, kenapa demikian?    

Harga domba hidup tak seimbang dengan kebutuhan pakan, sentrat pabrikan terlalu mahal serta berbagai jenis pakan yang di produksinya.  Dari  dampak anjloknya harga domba pabrik pakan juga otomatis mengalami penurunan produksi.

Bagaimana Sikap kita dalam menyikapi kejadian ini?  kami kelompok ternak Ustan Mandiri Dolokgede mengalami penurunan dratis dalam kegiatan ternak, banyak anggota yang menjual ternanya walaupun merugi sebab bagaikan   makan buah simalakama dimakan mati tdk di makan mati juga.
Yang artinya penggemukan Domba yang sudah di pelihara dalam kurun 4 bulan terahir harganya semakin turun semakin turun, sedangkan harga pakan selalu naik.  Kalau domba kita pertahankan tidak kita jual, maka bertambahlah biaya pakan terhadapnya.

Dari venomena kejadian tersebut kelompok memfokuskan kegiatanya di bidang pengembangbiakan domba, tetapi dari pengembangbiakan tersebut sangat di butuhkan dengan persediaan hijauan pakan yang cukup serta kandang yang setandar pengembangbiakan.

Ternak Domba Ustan Mandiri Dolokgede


Ustan mandiri sudah mempunyai itu semua, lahan rumput odot dan setia ustan mandiri seluar satu hektar setengah, maka solusi yang tepat versi Ustan Mandiri adalah membukan lahan hijauan yang banyak guna untuk mempertahankan ternak dombanya.

Selasa, 14 Februari 2017

3 unid Pemasangan Instalansi Biogas Di bantukan Peternak Desa Kalisumber Tambakrejo

Peternakan haruslah mulai berinovasi dalam menjalakan kegiatan kelompok di masing -masing desa, itulah harapan pemerintah. Bantuan demi bantuan sudah di gelontorkan terhadap kelompok-kelompok ternak yang di anggap aktif dalam melakukan kegiatan bersama sama anggota untuk mewujudkan peternakan mandiri dan sejahtera.


LPKP jawa timur
Program pemberdayaan masyarakat yang di lakukan LPKP ( lembaga pengkajian kemasyarakatan dan pembangunan) di daerah Tiung Biru Pertamina Ep Cepu desa Kalisumber Kec. Tambakrejo.

Bantuan instalansi Biogas dari Pertamina Ep Cepu yang ke tiga kalinya ditempatkan di Dukuh Kalipang Desa Kalisumber ini di harapkan bisa memberi contoh di sekitarnya untuk melakukan dan memanfaatkan kotoran ternak sapi untuk di gunakan sebagai bahan bakar pengganti elpiji.

Bantuan tersebut di serahkan kepada warga yang mempunyai lahan cukup dan mempunyai ternak sapi minimal 3 ekor dalam satu kandang, Intan humas Pertamina Ep Cepu menyerahkan secara simbolis dalam acara pertemuan stikholder yang di lakukan oleh LPKP di Dukuh kalipang desa kalisumber.

Dalam acara tersebut di hadiri oleh Babin Katibmas dan Babinsa Kecamatan Tambakrejo, Menurut Arif Hidayat Koordinator program peternakan di desa kalisumber mengatakan bahwa pembangunan instalansi biogas yang ada di desa kalisumber sudah 3 unid yakni di dukuh brinong,kalikrikil dan kalipang.

Ketiga dukuh tersebut di harapkan menjadi contoh kepada masyarakat yang lain bahwa kotoran sapi yang kian menumpuk di beberapa tempat belakang rumah bahkan di samping dan depan rumah bisa di manfaatkan sebagai penggati elpiji untuk memasak.


Tepung Pisang sdh Di Produksi Di Desa Dolokgede

Warga Dolokgede menunjukan kreasinya dalam bentuk inovasi olahan pisang yang dapat di kemas dan di produksi secara masal yakni tepung pisang. Sunarti warga dusun kuluhan Rt 13 Rw 03 Dolokgede menunjukan kepada publik bahwa kegiatan yang mereka lakukan menjadi sebuah kegiatan yang dapat meraup uang untuk memenuhi kebutuhan keluarnya.

pembuatan tepung pisang dolokgede.
Potensi desa dolokgede akhir-akhir ini bermunculan tak ada aba-aba, seperti apa yang di lakukan oleh Ibu Sunarti ini menjukan bahwa dolokgede akan banyak potensi dari ternak, batik, prodak olahan pisang menjadi tepung dan sebagainya.

Ibu Sunarti melakukan kegiatan tersebut atas motifasinya dari KKN UGM tahun lalu yang Kuliah Kerja Nyata di desa dolokgede dengan hasil yang begitu memuaskan bagi wargadolokgede.

Dalam memproser tepung pisang tersebut Ibu Sunarti memilih pisang Kepok dalam bahasa Indonesia di sebut Sobo pipit,  yang menurutnya pisang jenis ini di samping harganya murah serta kadar kandungan proteinya lebih bagus untuk di buat tepung.

Untuk membuat tepung pisang tersebut bu sunarti memilih pisang yang benar-benar tua karena pisang yang sudah tua isinya sangat padat dan mudah di kupas sehingga tak terlalu banyak getah pada buahnya.

Setelah di rebus pisang lalu di kupas dan di jemur di bawah sinar matahari, tetapi menurut bu sunarti lebih bagus jika sudah punya open akan di lakukan pengopenan biar lebih praktis dan hegenis menurutnya.
Ibu Sunarti dalam memproses tepung pisang sehari sudah menghasilkan 2-3 kilo harapanya bila di produksi masal oleh masyarakat bisa mencapai puluhan kilo untuk di pasarkan.

Jumat, 10 Februari 2017

Strategi Perencanaaan Kegiatan Komunitas Pengusaha Desa Dolokgede

Dolokgede,10 Februari 2017,  Masyarakat bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Ademos beserta Pemdes melakukan pertemuan bersama dengan komunitas kumonitas yang berada di desa dolokgede.
Dalam pertemuan tersebut membahas setrategi bagaimana kelompok kelompok di desa ini dapat bisa berkembang dan dapat menjadi roda ekonominya masyarakat dolokgede.

Komunitas Penggerak Ekonomi Desa Dolokgede

Kegiatan tersebut di hadiri kumunitas pengusaha tempe, komunitas peternak, komunitas petani, komunitas pengusaha tahu, komunitas pengrajin batik dan pemuda pemuda dolokgede.

Kepala Desa Dolokgede Nunuk Sri Rahayu menyambut kegiatan tersebut sangat bagus karena akan  membantu pemerintah desa dalam menjalankan pembangunan roda ekonomi masyarakat desa, para penguasaha pengusaha tersebut di harapkan menjadi embrio ekonomi bagi warga masyarakat dolokgede.

Dalam pertemuan komunitas pengusaha di kantor ademos tersebut membahas dan mengidentifikasi permasalah permasalahan seputar kegiatan komunitas yang di jalankanya, maka dari itu pertemuan ini bisa mengrucut dan lebih jelas apa yang di butuhkan dan di lakukan.

2017 adalah perdanya masyarakat dolokgede untuk mengadakan pertemuan luarbiasa yang di lakukan oleh komunitas pengusaha dolokgede bersama Pemdes serta lembaga pemberdayaan masyarakat dolokgede ( ademos ).

Dari beberapa masalah di beberapa komunitas tersebut, pertemuan kali ini sudah sangat jelah dengan plening dan rencana kegiatan lajutan dari pada beberapa kegiatan kelompok sangat membutuhkan solusi bersama. 

Minggu, 05 Februari 2017

Infes Adalah Bentuk Perlakuan yang Harus di Lakukan Secara Dini

Infes adalah bentuk perlakuan yang harus di lakukan secara dini sebelum kita mengalami kemunduran ekonomi.  Bentuk infes bermacam macam dan berkreasi sesuwai dengan tujuan dan kemampuan kita untuk mengantisipasi kemunduran pendapatan ekonomi diri kita. 

Foto Mujayin bersama teman alumni SMPN Borno 1975
Kebanyakan trik ini di lakukan oleh para pensiunan PNS maupun pejabat - pejabat aparatur negara untuk melanjukan aktifitas setelah pekerjaan ataupun jabatan yang lagi purna. Contoh yang di lakukan oleh Mujayin Guru SMAN 3 Bojonegoro melakukan bentuk infes yang di bangun mulai dini, sebab tahun 2018 beliau di perkirakan akan pensiun dari jabatan yang di embanya sebagai pengajar tunas bangsa ini.

Mujayin yang bertempat tinggal di desa Nunuk Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro mendirikan peternakan di samping rumahnya untuk mengawali kegiatan tersebut dalam membeup keluarga sekaligus sebagai hiburan di masa masa pensiunnya.

Sabtu sore 4 Februari 2017 beliau di kunjungi oleh teman-temanya se alumni SMPN Borno angkatan 1975 , pertemuan kecil tersebut di olah menjadi reuni kecil- kecilan yang di seting menarik dalam agenda jalan-jalan keliling desa lalu di arahkan  di kandang domba pak Mujayin  persis depan kuburan.

Lokasi yang setrategis kedepanya untuk sebuah percontohan peternakan pertanian serta perkebunan dalam satu lokasi dengan sistem peternakan terpadu.
Di acara tersebut juga di hadiri ketua kelompok ternak "Ustan Mandiri " Desa Dolokgede Kecamatan Tambkrejo Bojonegoro. 

Kedatangan Ketua Kelompok Ustan Mandiri tersebut hanya mendiskusikan masalah peternakan, sebab di dalam peternakan kelihatan asyik dan mudah di lakukan oleh banyak orang.

Bagi pelaku yang sudah berjalan peternakan itu banyak  keluh kesah yang di alami olehnya, makanya pak Mujayin mengajak ketua ustan mandiri untuk berdiskusi lebih dalam tentang peternakan.

Menurut Ketua Kelompok Ustan Mandiri Muhammad Ali beternak itu mudah dan gampang  tinggal tujuanya masing masing, di lam beternak ada beberapa tujuan yang harus di putuskan sebelum melakukan kegiatan betrnak, misal beternak dengan tujuan pengembangbiakan, penggemukan, kontes, dan sebagainya.
Karena tujuan adalah yang paling utama dan tujuan adalah penentu kita untuk melakukan sebuah usaha.  Di dalam peternakan banyak metode dan teknik untuk melakukan kegiatan ternak maka peternak harus pilih salah satu tujuan dalam beternak soalnya itu semua berkaitan dengan menejemen ternak itu sendiri.                           (ali ) ustan mandiri.

Sabtu, 04 Februari 2017

Populasi Sapi Kelompok Ustan Mandiri Dolokgede bertambah menjadi 33 ekor

Ustan Mandiri adalah kelompok ternak yang yang dapat memberikan contoh terhadap kelompok lain. kelompok ternak yang berada di desa dolokgede kecamatan tambakrejo ini melakukan sebuah kegiatan yang mencerminkan kepada publik bahwa, kelompok tidak hanya sekedar perkumpulan saja tetapi kelompok ini memberikan pengetahuan dan ketampilan serta tanggung jawab terhadap kelompok dan pemerintah.

Ustan Mandiri Dolokgede

salah satu bentuk nyata yang dilakukan oleh beberapa pengurus melakukan pengecekan dan pendataan sapi-sapi kelompok untuk di bukukan dan di dokumentasikan.
Sapi kelompok yang sudah di (Iseminasi Buatan) bahasa peternakan di sebut kawin suntik atau IB satu persatu mereka bukukan dan di catat dari penggaduh anggota kelompok mempermudah mendeteksi kebuntingan dan penghitungan pakan melahirkan.

Anggota kelompok Ustan Mandiri telah berhasil diberdayakan oleh seorang pemuda kelahiran Dolokgede 1980 bernama Muhammad Ali yang kebetulan itu adalah ketua dari kelompok tersebut.

Di tahun 2017 sapi kelompok yang di gaduh oleh anggota telah melahirkan 2 ekor yakni di bulan januari milik Nuhayati Rt 04 dan bulan Februari sapi kelompok yang di gaduh Ngari Ibu Supatmi Rt 01 telah melahirkan pagi dini hari dengan jenis kelamin betina.

Pedet yang di lahirkan jam 02.15 Wib dini hari dengan tinggi 70 cm dengan panjang 62 lingkar dada 71 dan berat 24 kg, indukan dengan kode ertec telinga 476 berhasil di IB oleh petugas iseminasi buatan Teguh Budiarto dari Kecamatan Tambakrejo dengan kode semen 11019.

Rabu, 01 Februari 2017

Menyelamatkan Lapisan Ozon dari Gas Metan Feses Ternak

Di sebuah peternakan kita tak luput dari pemandangan dan bau yang  menyengat dan tak dapat terhidar dari hirupan hidung kita,  Kotoran ternak menjadikan berkah dan bencana bagi lingkungan kita  apabila di manfaatkan dan di kelola dengan baik dan benar .
Tanah kita,  sawah kita,  ladang kita, butuh yang namanya Hara tanah, unsur hara tersebut di dapatkan dari kotoran ternak yang di jadikan pupuk kompos maupun pupuk kandang sebagai penolong untuk menyelamatkan dunia dari bahanya pupuk kimia.


Ustan Mandiri Dolokgede

Kadang petani tak mau tahu bahayanya akan pupuk kimia, petani hanya mengiginkan pola tanam cepat, ringan tetapi tak menghiraukan akibat dari apa yang mereka buat terhadap tanah.

Tanah butuh makan sama halnya dengan kita juga butuh sehat dan makanan bergizi jika itu tidak terpenuhi maka apa yang akan terjadi manusia akan lemah dan mudah terserang penyakit, begitu pula dengan tanah yang sekian lama kita peras dan kita doping akhirnya tanah tersebut menjadi oferdosis karena kelebihan kimia.

Ustan Mandiri memberikah contoh perilaku untuk menyanyagi lingkungan kepada masyarakat sekitar bahwa pemanfaatan kotoran sapi menjadi berkah bagi petani yang benar-benar mampu memanfaatkanya.
Sekian lama petani di manjakan oleh perusahaan perusahaan yang menjadi petani sebagai obyek setrategis bisnis akhirnya menjadi ke enakan dan menjadi pecandu perilaku bagi petani.

Untuk mengebalikan percaya diri terhadap petani butuh waktu dan proses yang lama utk di saksikan dan dirasakan kita semua.  Kelompok Ustan Mandiri akan menerapkan pertanian terpada lewat anggota-anggotanya sedikit demi sedikit utk melakukan kegiatan tersebut.

Memanfatkan kotoran sapi maupun kambing yang liar di mana-mana sama halnya menyelamatkan lapisan ozon yang di keluarkan gas metan dari kotoran tersebut, maka dari itu kita sama saja menyelamatkan bumi kita.